Ban dan velg menjadi bagian penting di area kaki-kaki mobil. Pasalnya selain berpengaruh pada keselamatan saat berkendara, bagian tersebut juga punya peran dalam menunjang handling. Karena posisinya sebagai komponen yang langsung bersentuhan dengan aspal.
Untuk itu dibutuhkan perawatan pada bagian roda, satu diantaranya dengan melakukan spooring atau wheel alignment yang dilakukan secara rutin.
Baca Juga: Kulik Kelebihan dan Kekurangan Hyundai Stargazer tipe Active, Paling Murah Dapat Apa Saja?
Istilah wheel alignment atau yang di Indonesia dikenal dengan spooring sering dilakukan untuk mengenali kelurusan roda. Hal ini perlu dilakukan rutin disebabkan perubahan kelurusan roda mobil yang bisa terjadi akibat penggunaan.
Sehingga tujuan spooring tersebut dilakukan untuk mengintegrasikan berbagai faktor dari sistem kemudi sampai dengan suspensi kendaraan. Sehingga stabilitas dari mobil tetap optimal. Manfaat lainnya dari spooring adalah membuat usia ban dan komponen kaki-kaki jauh lebih awet.
Lebih lanjut, perubahan kelurusan mobil tersebut bisa disebabkan oleh bermacam kondisi. Diantaranya ketika Anda lebih sering melewati jalan dengan kontur yang buruk. Akibatnya sudut yang terbentuk pada roda akan berubah.
Spooring termasuk balancing roda mobil sebaiknya dilakukan tiap 10.000-20.000 kilometer (km). Tapi jika mobil makin sering dipakai, setidaknya lakukan spooring 5-6 bulan sekali. Selain itu ada gejala atau ciri-ciri yang bisa dirasakan jika mobil butuh spooring. Antara lain:
Salah satu gejala yang bisa dilihat jika mobil butuh dispooring adalah setirnya yang bergerak sendiri ke kanan atau kiri. Hal ini dapat dirasakan ketika mobil Anda berada di kecepatan sekitar 40-50 km/jam.
Ini karena setir berhubungan langsung dengan roda. Sehingga ketika roda bermasalah atau tidak stabil, maka setir akan turut bergerak mengikuti arah rodanya.
Selain itu, gejala paling umum yakni saat mengendarai mobil dan setirnya tidak searah dengan roda. Ini tandanya mobil butuh di spooring agar stabil kembali.
Baca Juga: 3 Penyebab Mobil Bermesin Diesel Tidak Mau Hidup, Akibat Masuk Angin atau Ada Hal Lain?
Ciri lain yang menandakan bahwa perlu melakukan spooring mobil adalah hadirnya getaran dari bagian roda. Berbeda dari kondisi tapak ban yang rusak, biasanya getaran tersebut muncul sampai terasa ke dalam kabin.
Kondisi ini terjadi saat keempat ban melaju akan ada ketidakseimbangan antara bagian kanan dengan kiri. Dalam keadaan seperti ini, selain spooring, juga diperlukan balancing untuk menyeimbangkan bagian kanan dan kiri agar mobil bisa bergerak dengan stabil.
Saat ban terlihat miring saat parkir juga bisa jadi gejala mobil butuh dispooring. Cukup cek di tempat parkir apakah rodanya miring atau tidak.
Biasanya tidak semua ban akan tampak miring, hanya salah satunya. Ban yang miring sering terjadi di bagian depan. Segera lakukan spooring jika ada gejala tersebut di mobil Anda.
Baca Juga: Hanya Mesinnya yang Baru, Daihatsu Anggap Konsumen Gran Max Cuma Butuh 3 Hal Ini
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2019 Daihatsu TERIOS X 1.5
19.652 km
4,5 tahun
Jakarta
2017 Toyota AGYA G 1.0
10.656 km
6,5 tahun
Jawa Barat
2021 Suzuki ERTIGA GL 1.5
5.727 km
1,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
16.171 km
4 tahun
Jawa Barat
2020 Honda BRIO RS 1.2
18.587 km
3 tahun
Jakarta