Isu harga BBM (Bahan Bakar Minyak) terus naik masih menjadi pembicaraan di kalangan pengguna kendaraan bermotor baik mobil ataupun sepeda motor. Tentunya banyak yang berharap bisa menggunakan BBM dengan harga paling murah.
Kondisi inilah yang membuat SPBU Pertamina konsumen khususnya dispenser Pertalite mengular hingga ke badan jalan. Bahkan SPBU swasta (Vivo) yang sebelumnya sepi pengunjung, juga menjadi lebih ramai.
Satu akibatnya SPBU ini sempat menjual BBM dengan harga lebih murah dari Pertalite milik Pertamina. Meskipun pada hari berikutnya harga BBM itu berubah jadi lebih mahal.
Sebenarnya, Anda tidak perlu ikut-ikutan isi Pertalite atau malah beralih ke Vivo. Karena sejatinya harus paham dulu karakter dan spesifikasi mesin kendaraan Anda. Sebab jenis BBM harus disesuaikan dengan mesin yang akan mengkonsumsinya.
Baca juga: Harganya Sempat Lebih Murah Dibanding Pertalite, Ini Daftar Lokasi SPBU Vivo di Jabodetabek
Sebelum mengisi BBM, sebaiknya Anda harus paham tentang kompresi mesin. Apa itu kompresi? Dikutup dari laman Suzuki Indonesia, kompresi merupakan indikator yang menunjukkan jumlah tekanan yang ada di dalam silinder mesin kendaraan.
Proses kompresi ini terjadi pada saat piston mesin mobil mulai menyemprotkan bahan bakar yang kemudian akan ditangkap oleh api busi. Proses ini bisa diukur menggunakan compression gauge yang dihubungkan ke dalam lubang besi melalui adaptor. Alat tersebut untuk memperhatikan besaran tekanan pada silinder. Tekanan silinder yang kuat semakin baik bagi kendaraan karena menghasilkan tenaga yang besar.
Tapi tentu saja kompresi tinggi pada mesin juga butuh asupan jenis BBM yang sesuai. Adapun untuk BBM jenis gasoline (bensin) satuannya Research Octane Number (RON). RON menjadi patokan kualitas BBM berdasarkan nilai atau tingkat oktan. Sementara untuk bahan bakar diesel nilai oktannya disebut Cetane Number (CN)
Selain Pertamina, sebenarnya ada penyedia bahan bakar dari pihak swasta. Antara lain Shell, Vivo dan BP AKR. Tapi sebenarnya jenis BBM yang ada di Indonesia hanya diklasifikasikan pada beberapa tipe saja.
RON 89
RON 90
RON 92
RON 95
RON 98
CN 48
CN 51
CN 53
Baca juga : Harga BBM Terbaru Pertamina, Shell, Vivo, BP, Siapa Paling Murah Setara Pertamax?
Sekarang waktunya sesuaikan jenis BBM seperti apa untuk mesin mobil Anda.
1. RON 90
Untuk BBM jenis ini bisa dikatakan cocok dipakai buat mesin dengan kompresi paling rendah. Yakni komnrpesi 9:1 hingga 10:1. Bahkan beberapa kendaraan yang mungkin kompresinya di bawah itu juga bisa pakai Pertalite yang punya RON 90, atau Vivo Revvo 89 dengan RON 89.
2. RON 92
Satu tingkat di atas Pertalite tentunya ada Pertamax dari Pertamina atau Shell Super, Vivo Revvo 92, dan BP 92. BBM ini dinilai pas buat mobil dengan kompresi mesin 10:1 hingga 11:1. Mobil-mobil dengan mesin berkompresi ini pun cukup banyak beredar di Indonesia, seperti Suzuki Ertiga atau Suzuki XL7.
3. RON 95
Kalau jenis BBM ini buat mesin dengan kompresi 11: 1 sampai 12:1. Kemampuan bahan bakar mengurangi residu karbon memang bisa berefek baik bagi mesin karena kinerja mesin bisa terdorong lebih baik.
4. RON 98
Ini adalah jenis BBM dengan angka oktan paling tinggi. Sehingga sebaiknya juga digunakan pada mobil dengan kompresi mesin tinggi, minimal 13:1. Perlu diperhatikan, jika BBM ini dipakai pada mesin berkompresi rendah, maka bisa muncul risiko terjadi gejala fuel dilution (BBM tak terbakar seluruhnya).
Baca juga: Yuk Pahami Beda ECO Mode dan ECO Indicator di Mobil Walau Sama-sama Bisa Bikin Irit BBM
Untuk mengetahui berapa komnpresi mesin mobil Anda memang sepatutnya dicek di bengkel resmi dengan alat khusus. Tapi kalau itu mobil baru, maka bisa lihat di buku manual pemilik kendaraan yang diberi saat serah terima unit. Setelah itu baru deh sesuaikan jenis BBM apa yang cocok.
Jadi, jangan sekedar ikut-ikutan sisi BBM jenis tertentu ya...
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2019 Daihatsu TERIOS X 1.5
19.652 km
4,5 tahun
Jakarta
2017 Toyota AGYA G 1.0
10.656 km
6,5 tahun
Jawa Barat
2021 Suzuki ERTIGA GL 1.5
5.727 km
1,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
16.171 km
4 tahun
Jawa Barat
2020 Honda BRIO RS 1.2
18.587 km
3 tahun
Jakarta