Mobil yang dibiarkan lama terparkir di garasi bukan berarti malah jadi awet. Sebab beberapa komponen tetap memasuki masa pakainya walau kendaraan itu jarang digunakan. Satu dari beberapa komponen yang wajib rutin diganti adalah ban.
Kendaraan yang lama tidak digunakan juga berdampak pada kondisi ban. Mulai dari tekanan angin berkurang sedikit demi sedikit, hingga rentan mengalami ban mobil flat spot. Pernah dengar istilah ini?
Flat spot adalah kondisi saat tapak ban mengalami kerusakan atau keausan. Penyebabnya tekanan secara terus menerus pada satu bagian ban yang sama. Kondisi ban yang dingin karena cuaca dan kondisi ruang penyimpanan yang lembab juga turut menyumbang terjadinya flat spot.
Baca juga: Kerikil Nyempil di Ban Mobil Jangan Diabaikan, Bisa Bikin Celaka!
Apriyanto Yuwono, National Sales Manager Passenger Car Radial (PCR) PT Hankook Tire Sales Indonesia menjelaskan sedikit tentang ciri-ciri ban mengalami flat spot. Menurutnya kondisi itu akan diketahui oleh pengemudi mobil itu sendiri.
"Secara fisik ban yang mengalami flat spot susah untuk diketahui karena bagian yang mengalami flat spot berada pada bagian yang berkontak langsung dengan lantai garasi atau permukaan jalan," katanya.
Namun ia menambahkan saat mengemudi, jika Anda merasakan ada getaran, handling yang tidak nyaman, hingga dentuman halus yang berasal dari ban, maka itu pertanda sudah terjadi flat spot.
Apriyanto juga menjelaskan ada dua tipe flat spot pada ban yaitu yang bersifat sementara dan permanen. Jika yang terjadi adalah flat spot sementara fenomena ini bisa hilang ketika kita berkendara dan ban menjadi lebih panas. Namun kalau tidak hilang, maka itu adalah flat spot permanen, sehingga ban sebaiknya diganti baru.
Baca juga: Sering Jadi Polemik, Tekanan Angin Ban Mobil Sebaiknya Lebih atau Kurang?
Karena gejala flat spot bisa mengenai semua pemilik mobil, maka Apriyanto membagikan tips mencegah ban flat spot.
Kalau kendaraan diparkir untuk waktu yang sangat lama, misalnya Anda hendak dinas keluar kota atau luar negeri, atau itu memang mobil koleksi yang jarang dipakai, maka sebaiknya gunakan penyanggah ban (jack sand mobil). Alat ini akan membuat ban bertahan dalam bentuk aslinya akibat titik tumpu mobil berpindah ke jack stand bukan pada ban.
Sebelum meninggalkan kendaraan Anda dalam waktu lama, cobalah untuk menaikan tekanan ban hingga lebih kurang 3 psi dari yang direkomendasikan. Hal ini diperuntukan ketika Anda ingin menggunakan kendaraan tersebut tidak ada risiko ban kekurangan tekanan angin.
Baca juga: Daftar Ukuran Tekanan Angin Sesuai Ukuran Velg, Apakah Ban Mobilmu Sesuai?
Meski kendaraan itu jarang digunakan bukan berarti tidak perlu perawatan, termasuk pada bagian ban. Untuk itulah Anda perlu rutin memeriksa kondisi ban termasuk tekanan anginnya jangan sampai kurang dari batas yang direkomendasikan.
Di setiap permukaan ban mobil pasti ada simbol segitiga kecil. Ini adalah TWI (Tread Wear Indicator) yang menjadi tanda apakah ban sudah mengalami keausan atau belum. Periksa tanda segitiga TWI ini, jika terlihat makin menghilang, berarti ban sudah waktunya diganti.
Memanaskan kendaraan bukan cuma bagus untuk mesin tapi juga kesehatan ban. Karena itu jangan hanya dipanaskan dalam keadaan mobil diam, gunakan kendaraan Anda untuk berkeliling selama 5 - 7 menit di sekitar rumah. Hal tersebut bertujuan untuk menjaga suhu ban agar tetap stabil sehingga struktur ban tersebut tidak berubah.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2019 Daihatsu TERIOS X 1.5
19.652 km
4,5 tahun
Jakarta
2017 Toyota AGYA G 1.0
10.656 km
6,5 tahun
Jawa Barat
2021 Suzuki ERTIGA GL 1.5
5.727 km
1,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
16.171 km
4 tahun
Jawa Barat
2020 Honda BRIO RS 1.2
18.587 km
3 tahun
Jakarta