Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi sejumlah wilayah di Indonesia mengalami cuaca ekstrem. Bahkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menghimbau agar kebijakan Work From Home (WFH) atau bekerja dari rumah diterapkan pada 28 Desember 2022.
Kabar cuaca ekstrem ini sejatinya memang sudah diprediksi sudah beberapa hari lalu. Bahkan kemungkinan bukan cuma hari ini namun akan terjadi hingga awal tahun 2023 mendatang.
Adapun bagi Anda yang tetap harus beraktivitas dan terpaksa melakukan perjalanan, tidak ada salahnya agar berhati-hati. Maka dari itu, AutoFun memberikan tips aman berkendara jika melakukan perjalan dalam kondisi cuaca buruk.
Baca juga: 3 Hal yang Harus Dihindari Pengguna Mobil Matic Saat Musim Hujan
Jika hari ini atau beberapa hari ke depan Anda akan melakukan perjalanan, maka yang harus diperhatikan adalah:
Sebelum berangkat, pastikan untuk memeriksa kondisi jalan dan lalu lintas. Cari informasi melalui kanal-kanal resmi termasuk BMKG atau media-media terpercaya yang kerap memberikan informasi faktual dan aktual.
Tidak hanya cuacanya, perhatikan juga informasi dari kepolisian, apakah terjadi penutupan jalan karena cuaca ekstrim, hingga ketahui juga keberadaan jalur evakuasi jika diperlukan.
Baca juga: Sering Turun Hujan Tiba-tiba, Waspadai Momen Berbahaya Jalan Basah di Awal Hujan Saat Berkendara
Sebelum berangkat, pastikan kendaraan yang akan digunakan semuanya dalam kondisi baik. Setidaknya, ada beberapa bagian mobil yang bisa Anda cek sendiri oli mesin, minyak rem air radiator, air aki, air ban, tekanan angin ban dan kondisi ban, hingga busi.
Jangan sampai saa di tengah jalan Anda merasakan sesuatu yang mengganjal, dan ternyata akar permasalahnnya masih dianggap sangat ringan. Seperti halnya kondisi air radiator yang lupa diisi, bisa mengakibatkan mesin overheat, dan itu bisa membuat mobil mogok serta turun mesin.
Beberapa perlengkapan darurat wajib dibawa diantaranya, ban cadangan, Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K), dongkrak dan perangkat penggantian ban, tool kit, pisau lipat, fly tyre repair kit, segitiga pengaman, kabel jumper, hingga sekering.
Selain itu, perlengkapan lain yang perlu dibawa seperti alat pemadam api ringan (APAR), pompa portable, alat pemecah kaca, jas hujan, payung, sarung tangan, tali, hingga senter.
Sebelum berangkat, pastikan ada beberapa alat atau barang untuk keperluan darurat, seperti makanan, air mineral, kemudian membawa obat-obatan, hingga ponsel dan juga power bank.
Tak lupa juga catat beberapa informasi penting, mulai dari nomor bengkel, derek dan lainnya. Selain itu, Anda juga dapat memantau perkembangan kondisi cuaca baik melalui akun media sosial, hingga situs media yang memiliki kredibelitas.
Di Indonesia, cuaca ekstrem yang kerap terjadi yaitu hujan lebat yang disertai angin. Maka dari itu, jika hal tersebut Anda alami di perjalanan, maka yang Anda harus lakukan adalah:
Mengemudi secara perlahan diperlukan jika hujan lebat. Sebab, aspal jalan akan menjadi licin, sehingga hal tersebut lebih sulit untuk mengontrol laju kendaraan.
Belum lagi jika ngebut saat jalanan licin dan basah bisa berpotensi mengalami aquaplaning. Ya, aquaplaning memang sangat berbahaya karena dapat terjadi kapan saja saat mobil melaju di jalan yang basah.
Pasalnya, aquaplaning sanggup menahan telapak ban mobil tidak menyentuh permukaan jalan sehingga kehilangan traksi dan mobil tergelincir. Kurangi kecepatan bila turun hujan atau trek tol basah untuk mengurangi risiko aquaplaning.
Anda juga diwajibkan untuk lebih meningkatkan jarak berkendara, agar jika terjadi sesuatu di depan, maka lebih banyak waktu untuk berhenti dan memilih tempat yang aman.
Baca juga: Naik Mobil Saat Hujan Lebat, Penumpang Didalamnya Apa Bisa Tersambar Petir?
Selain kondisi jalan licin, beberapa ruas jalan di Indonesia juga dianggap kurang mulus. Maka dari itu, Anda harus ekstra waspada, karena jalan kurang mulus akan membuat perjalanan jadi tidak nyaman.
Adapun jika bertemu jalan kurang mulus atau berlubang, sebaiknya jangan mengerem mendadak atau langsung pindah lajur, sebab hal ini bisa menimbulkan kekagetan pada mobil di samping dan belakang, sehingga bisa memicu terjadi kecelakaan. Maka dari itu, biarkan mobil melaju dengan melepas pedal gas dan biarkan mobil menabrak lubang. Kemudian cari tempat aman untuk melakukan pengecekan.
Jika kondisi cuaca ekstrem terjadi, kondisi jalanan biasanya tidak hanya becek atau tergenang air, namun bisa jadi lebih dari itu seperti banjir. Terkadang, pengendara terlena melihat arus air di depan yang dianggap cetek. Padahal, air dengan ketinggian 12 inci disebut mampu menyapu mobil.
Maka dari itu, jika melihat genangan air, sebaiknya jangan nekat menerabasnya. Lebih baik menunggu, atau berputar arah mencari jalan yang lebih aman.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2019 Daihatsu TERIOS X 1.5
19.652 km
4,5 tahun
Jakarta
2017 Toyota AGYA G 1.0
10.656 km
6,5 tahun
Jawa Barat
2021 Suzuki ERTIGA GL 1.5
5.727 km
1,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
16.171 km
4 tahun
Jawa Barat
2020 Honda BRIO RS 1.2
18.587 km
3 tahun
Jakarta