Segmen LCGC terus diminati masyarakat karena menyediakan pilihan mobil yang terjangkau dan juga irit. Sesuai rekomendasi pemerintah, mobil LCGC diminta supaya menghasilkan konsumsi bahan bakar minimum 20 km/liter. Ini mendorong tiap pabrikan merancang mobil yang irit dan lincah untuk segmen tersebut.
Di antara sekian banyak model, ada dua yang paling laris yaitu Toyota Agya dan Honda Brio. Kedua model ini banyak dicari karena memiliki tingkat efisiensi bahan bakar yang bagus serta kemudahan perawatan untuk pemakaian sehari-hari. Bila diuji, seberapa irit keduanya berdasarkan standar minimum dari pemerintah?
Bahan bakar menjadi sebuah kebutuhan paling penting untuk kendaraan. Ibaratnya bahan bakar adalah makanan utama mobil yang kita gunakan. Jika dihitung dari sisi biaya kepemilikan, maka BBM menjadi salah satu pos yang cukup menguras isi kantong selain pembiayaan service rutin.
Meskipun dilabeli dengan Low Cost Green Car (LCGC), bukan berarti konsumsi bahan bakarnya bisa sedemikian irit. Banyak faktor lain yang membuat konsumsi bahan bakar tidak sesuai dengan rekomendasi pemerintah. Misalnya saja kondisi lalu lintas yang sering macet atau mobil yang kita kemudikan secara agresif.
Tentunya, rancangan mesin dan teknologi yang ada didalamnya begitu mempengaruhi konsumsi bahan bakar. Mesin dituntut bisa memproduksi cukup tenaga dengan konsumsi bensin yang hemat.
Kali ini kita bahas bagaimana tingkat efisiensi bahan bakar antara Daihatsu Ayla dibandingkan Honda Brio Satya. Honda sejak lama dikenal sebagai pabrikan mobil irit dan bertenaga. Poin inilah yang mungkin saja ikut menjadi faktor pendukung mengapa Honda Brio paling laris di segmen LCGC.
Brio Satya dibekali mesin 4-silinder berteknologi i-VTEC dengan kubikasi 1.200 cc. Tenaga yang dihasilkan sebesar 89 hp/6.000 rpm dan torsi 110 Nm/4.800 rpm. Masuk dalam segmen LCGC, Brio Satya menjadi mobil yang paling irit bahan bakar dibandingkan model lain di segmen itu.
Honda melalui melalui kompetisi bertajuk Battle of Efficiency tahun 2019 ingin membuktikan seberapa irit konsumsi BBM untuk model All New Honda Brio. Dalam adu irit ini, tercatat konsumsi BBM Honda Brio Satya mencapai 30,1 km/liter. Tentu angka tersebut jelas lebih irit dari regulasi untuk mobil LCGC dari pemerintah yakni 20 km/liter.
Untuk pemakaian secara normal, hasil pengetesan oleh media lokal mencatatkan angka 21 km/liter. Konsumsi BBM segitu masih di atas rekomendasi yang diminta pemerintah.
Melihat angkanya, konsumsi bahan bakar Honda Brio bahkan mirip seperti sepeda motor bermesin 250 cc. Bedanya, ini adalah sebuah mobil sehingga bisa digunakan mengangkut empat orang.
Kunci dari efisiensi BBM di Honda Brio yaitu menjaga putaran mesin selalu di antara 1.500 sampai 2.000 rpm saat kondisi lalu lintas ramai. Untuk akselerasi awal juga menginjak gas dengan cara diurut, supaya putaran mesin ikut naik secara perlahan.
Hal yang menjadi daya tarik Daihatsu Ayla 1.0 tentu saja kapasitas silinder 998 cc serta efisiensi bahan bakar dari mesin 3-silinder. Jadi meskipun memiliki getaran yang terasa keras, gabungan keduanya menghasilkan konsumsi BBM yang irit.
Sudah banyak pengujian yang melibatkan konsumsi bahan bakar mobil Ayla baru ketika dibawa di jalanan perkotaan. Rata-rata mobil Ayla mampu menempuh 18 km/l. Konsumsi BBM-nya bahkan bisa menembus hingga 20 km/l tergantung pemakaian dan kondisi jalan.
Dibandingkan dengan Ayla 1.0 dengan mesin yang lebih kecil, Ayla dengan mesin 1.2L tentu saja menghadirkan tenaga dan torsi yang lebih besar. Dengan kapasitas silinder 1.197 cc, Ayla dibekali mesin 3NR-VE 4-silinder segaris DOHC dan teknologi Dual VVT-i.
Tenaga yang dihasilkan mencapai 87 daya kuda pada putaran 6.000 rpm serta torsi puncak 108 Nm pada putaran 4.200 rpm. Kamu akan mendapatkan pilihan transmisi manual maupun otomatis ketika membeli Ayla versi 1.2 liter.
Menggunakan kapasitas silinder yang lebih besar tentu berpengaruh pula pada konsumsi bahan bakar mobil Daihatsu Ayla 1.2L. Dengan keluaran tenaga dan torsi yang lebih besar membuat efisiensi BBM berkurang dibandingkan mobil Ayla 1.0L.
Untuk itu Daihatsu sudah memberikan teknologi Dual VVT-i untuk membuat bahan bakar tidak terlalu boros. Di jalanan perkotaan, konsumsinya bisa mencapai 13-15 km/l. Ketika dibawa dalam kecepatan yang lebih stabil, efisiensinya bertambah menjadi lebih dari 17-18 km/l.
Tingkat efisiensi ini juga didukung dengan fitur ECO yang bekerja mengimbangi antara konsumsi bahan bakar dan produksi tenaga yang optimal. Kita cukup melihat logo ECO di dashboard sebagai patokan untuk berkendara yang efisien.
Sekalipun sama-sama bermesin 1,2 liter, namun ternyata Honda Brio jauh lebih perkasa dibandingkan Daihatsu Ayla. Bahkan, Brio pun masih lebih efisien dibandingkan Ayla bermesin 1.0 liter apabila menggunakan metode lomba irit.
Dari hasil di atas sudah bisa kita simpulkan bila konsumsi BBM menjadi salah satu faktor utama mengapa Brio lebih laris dari Ayla. Memang, jaringan purna jual Daihatsu cukup banyak dan meluas, tapi Honda kini mulai menyediakan layanan purna jual hingga ke kota-kota kecil.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2020 Honda BRIO RS 1.2
18.587 km
3 tahun
Jakarta
2022 Honda BRIO SATYA E 1.2
5.503 km
0,5 tahun
Jawa Barat
2022 Toyota AGYA GR SPORT 1.2
5.751 km
1 tahun
Jawa Barat
2020 Honda BRIO SATYA E 1.2
15.855 km
2,5 tahun
Jakarta
2020 Honda BRIO SATYA E 1.2
16.096 km
3,5 tahun
Jawa Barat