Tingkat kekentalan pada oli berbeda-beda, tergantung dari jenis mobil yang digunakan. Berbeda jenis mesin, maka ada yang butuh oli encer dan bisa juga kental. Nah, bagaimana jika misalnya kita salah beli oli, dan terlanjur menuangkan ke dalam mesin?
Kejadian salah isi oli bisa saja terjadi, bila misalnya pemilik mobil atau mekanik lupa soal spesifikasi oli yang dibutuhkan mesin. Misalnya untuk mobil berusia 20 tahun, oli yang digunakan memiliki kekentalan 10W-40. Namun saat ganti oli di bengkel malah diisi oli encer 10W-30.
Baca juga
Periode Ganti Oli Mobil, Nggak Melulu Berpatokan Pada Rekomendasi Pabrikan
Awas, Ada Bahaya Salah Pilih Oli Mesin Buat Motuba
Setiap pabrikan memiliki rekomendasi oli sendiri untuk mobil yang mereka produksi. Sebaiknya kamu membaca buku manual mobilmu lalu ikuti rekomendasi pabrikan.
Masih banyak yang kurang paham tentang masalah tingkat kekentalan oli yang dibutuhkan mesin. Adakah dampak buruk kalau misalnya kita salah isi oli seperti itu?
Dalam buku manual, terdapat informasi kisaran viskositas oli yang dapat diterima. Dikutip dari forum Quora, viskositas ganda saat ini bekerja pada rentang suhu lingkungan yang luas. Kecuali jika kamu secara teratur mengemudi dalam suhu ekstrim panas 49C atau -34C dingin.
Sebenarnya, tidak ada bedanya di suhu dingin, karena sama-sama 10W. Ini hanya kurang "kental" pada suhu yang sangat tinggi karena oli standarnya 10W-40, lantas memakai 10W-30 yang lebih encer.
Pasti ada saat-saat khawatir ketika kamu salah memasukkan oli yang kekentalannya berbeda ke dalam mobil. Untuk dampak yang dapat dirasakan secara langsung bila menggunakan oli yang lebih encer, akan membuat suara mesin menjadi lebih kasar.
Ini karena cairan oli yang encer mengalir lebih cepat melalui celah komponen mesin, sehingga daya redam geseknya pun berkurang. Apabila terlalu encer, ketahanan mesin semakin lama akan menurun sebab oli jenis ini kurang maksimal dalam melumasi komponen-komponen mesin pada area dengan celah yang lebih besar. Akibatnya komponen mesin menjadi cepat aus.
Jika diperhatikan, di era 1980-an rekomendasi oli mesin yang digunakan memiliki tingkat kekentalan SAE 20W-50. Di akhir 1990-an mesin mobil mulai membutuhkan oli dengan spesifikasi SAE 10W-40. Semakin besar angka yang tertera, maka semakin kental pula tingkat kadar kekentalan oli tersebut.
Spesifikasi oli semakin lama semakin encer yang direkomendasikan oleh pabrikan untuk mobil-mobil dalam kondisi baru. Namun setelah usia pakai lebih dari 4 tahun, sebaiknya ada penyesuaian tingkat kekentalan oli mesin yang digunakan.
Dikutip dari laman Total Energies, penyebabnya adalah gesekan antarkomponen logam di dalam mesin. Serapat apapun celah antarkomponen, secanggih apapun material logam yang digunakan, dan sepresisi apapun pembuatan mesin keausan akan terjadi setelah mobil memiliki jarak tempuh tinggi.
Untuk itulah pemilik mobil perlu memperhitungkan penggantian oli dengan viskositas tebih kental. Selain usia pakai mobil dan jarak tempuh, parameter lain yang dapat dijadikan acuan untuk mengganti oli encer menjadi lebih kental adalah dengan memperhatikan tingkat penguapan oli.
Mengganti oli dengan yang lebih kental perlu dilakukan, jika kita menemukan tanda-tanda volume oli mulai berkurang cukup drastis. Lapisan pelumas di antara komponen bergerak menjadi lebih tebal, membuat perlindungan lebih tinggi terhadap keausan komponen internal mesin.
Dalam oli juga terdapat standar API (American Petroleum Institute) menilai semua oli menggunakan beberapa parameter.
Ada sistem untuk mesin bensin otomotif umum yang dimulai pada SA yang hanya cocok untuk mesin yang dibuat sebelum tahun 1930. Grade terbaru dalam sistem ini adalah SN yang akan berlaku untuk kendaraan yang diproduksi setelah tahun 2010.
Artinya, standar oli SN bisa digunakan untuk mobil keluaran 2009. Tapi sebaliknya, kalau standar SM tidak direkomendasikan untuk mobil keluaran 2010 ke atas.
Pada kendaraan keluaran lama, mesin kendaraan masih belum terlalu presisi dan kerenggangan antar mesinnya cukup besar. Pada kondisi ini jelas oli kental lebih baik dibandingkan dengan oli encer, karena oli tersebut dapat mengisi ruang kosong yang ada di antara mesin.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2019 Daihatsu TERIOS X 1.5
19.652 km
4,5 tahun
Jakarta
2017 Toyota AGYA G 1.0
10.656 km
6,5 tahun
Jawa Barat
2021 Suzuki ERTIGA GL 1.5
5.727 km
1,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
16.171 km
4 tahun
Jawa Barat
2020 Honda BRIO RS 1.2
18.587 km
3 tahun
Jakarta