Berbagai inovasi berbasis teknologi terus dilakukan untuk meningkatkan pelayanan bagi pengguna jalan tol di Indonesia
Kali ini, PT Jasa Marga (Persero) memperkenalkan sistem baru yang disebut Intelligent Transportation System (ITS).
Teknologi ini dapat melakukan pemantauan, evaluasi dan memberikan rekomendasi terkait kebijakan pengaturan lalu lintas kepada pemangku kepentingan dan pengguna jalan.
Baca juga: Mengenal 9 Teknologi yang Ada di Jalan Tol, Bisa Pantau Setiap Pengendara
Menurut Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur, sebagai operator jalan tol pertama di Indonesia yang mengimplementasikan Intelligent Transportation System (ITS) terus mengembangkan sistem ini melalui super-app Jasamarga Integrated Digital Map (JID).
Teknologi ini, lanjut Subakti digunakan oleh Jasa Marga Tollroad Command Center (JMTC) untuk menjawab kebutuhan dalam pengelolaan pelayanan jalan tol yang terintegrasi sekaligus menjadi sumber dari pusat informasi lalu lintas.
"Sistem tersebut mengintegrasikan seluruh peralatan informasi dan komunikasi di Jalan Tol Jasa Marga Group, yang menghasilkan data dan informasi yang kemudian dianalisis oleh sejumlah Expert Talent di Jasa Marga untuk dapat dimanfaatkan secara optimal oleh para pengambil keputusan," jelas Subakti.
Baca juga: Tarif Lengkap Jalan Tol Trans Jawa 2023, Bisa dari Merak Sampai Banyuwangi
Nah, beberapa hal yang ada di inovasi ITS terintegrasi melalui beberapa fitur yang juga bisa digunakan Jasa Marga dan bermanfaat bagi pengguna jalan, yaitu
Advanced Traffic Management System (ATMS) merupakan inovasi yang berfungsi untuk memantau kondisi dan situasi lalu lintas melalui peta digital yang terintegrasi dengan seluruh peralatan informasi dan komunikasi di seluruh ruas jalan tol Jasa Marga.
Sistem ini didukung dengan 1.900 CCTV yang tersebar di setiap 500 meter di ruas jalan tol, 65 analytics CCTV, 52 traffic counting dan jaringan fiber optics.
Baca juga: Awas Lengah, Kejahatan di Rest Area Tol Saat Mudik Makin Sering Terjadi!
Incident Management System (IMS) untuk memberikan notifikasi terkait gangguan lalu lintas, rekayasa lalu lintas dan kegiatan pemeliharaan jalan tol.
Sistem ini didukung oleh 31 sensor dan 14 cctv untuk memantau water storage di area sekitar jalan tol, serta 3 anemometer untuk memantau kecepatan angin di Jalan Tol Bali Mandara.
Road Safety and Traffic Violation untuk memantau kendaraan yang melebihi batas atas kecepatan dan beban muatan yang melewati jalan tol, yang didukung oleh 26 Speed Camera dan 7 unit Weigh in Motion.
Sistem untuk memantau transaksi gerbang tol secara real time.
Intelligent Toll Road Maintenance System (ITMS) untuk mengelola aset infrastruktur dan pemeliharaan jalan tol, yang didukung oleh Hawkeye, kendaraan yang dilengkapi dengan perangkat khusus untuk mengumpulkan data teknis perkerasan jalan dan jembatan di ruas tol (ketidakrataan, kekesatan, dan kelenturan).
Advanced Traveler Information System (ATIS) untuk memberikan informasi mengenai kondisi lalu lintas dan rest area di jalan tol kepada pengguna jalan melalui 204 Dynamic Message Sign (DMS) yang tersebar di seluruh jalan tol Jasa Marga Group, One Call Center 14080, dan Aplikasi Travoy.
Subakti mengatakan, inovasi ini direkomendasikan Jasa Marga untuk strategi mengoptimalkan kapasitas jalan tol yang ada dan distribusi lalu lintas untuk menghindari penumpukan kendaraan.
Untuk memantau kapasitas maksimal yang dapat ditampung di ruas jalan tol, Jasa Marga menggunakan teknologi counting digital berbasis Radar dan CCTV Analytic berbasis Artificial Intelligence (AI) dengan memperhatikan standar yang disepakati yakni kecepatan minimum 40 Km/jam, kapasitas maksimum jalan tol dengan V/C ratio di bawah 0,8, masa transisi selama kurang lebih 2 jam, dan faktor keselamatan.
Apabila volume kendaraan per jam mendekati kapasitas maksimal suatu segmen ruas jalan tol, maka sistem ini memberikan peringatan dini kepada petugas untuk dapat melakukan pengaturan lalu lintas.
Perlu diketahui, masing-masing gerbang tol kini memiliki indikator berupa volume lalu lintas setiap jam yang terus dipantau selama tiga jam berturut-turut.
Jika dalam tiga jam jumlah kendaraan melebihi batas maksimum indikator, maka akan mulai dipersiapkan rekayasa lalu lintas seperti one way dan contraflow.
Tidak hanya saat pemberlakuan, jika lalu lintas sudah lengang, pantauan tiga jam berturut-turut ini juga kembali dilakukan sebelum pihak Kepolisian menghentikan rekayasa lalu lintas.
Jasa Marga kini memiliki aplikasi yang bisa digunakan atau diakses langsung oleh pengguna jalan berupa aplikasi Travoy.
Aplikasi ini bisa memberikan informasi rekayasa lalu lintas dan kondisi lalu lintas terkini di Jalan Tol Jasa Marga Group tersebut dapat diterima oleh pengguna jalan melalui sejumlah sistem informasi yang dikelola Jasa Marga untuk membantu mereka dalam merencanakan perjalanan.
Tidak hanya itu, aplikasi Travoy ini menyediakan informasi lalu lintas real time tidak hanya dari pantauan CCTV, namun juga melalui fitur terbaru Travoy yaitu event lalu lintas yang dilengkapi dengan push notification sehingga otomatis diterima tanpa membuka aplikasi Travoy terlebih dahulu.
Dengan fitur ini, pengguna jalan akan diarahkan ke layanan pesan WhatsApp berbasis AI yang terintegrasi dengan JID. Untuk kebutuhan darurat, pengguna jalan memiliki pilihan untuk terhubung dengan Live Agent Call Center 14080.
Sejumlah inovasi lainnya yang dapat diakses oleh pengguna jalan di antaranya yaitu DMS berbasis Estimated Time Arrival (ETA) yang terintegrasi dengan Rest Area Management System (RAMS) sehingga dapat memberikan estimasi waktu perjalanan dan kapasitas rest area, hingga One Call Center 24 Jam Jasa Marga di nomor 14080.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2021 Toyota CALYA G 1.2
18.150 km
2 tahun
Jawa Barat
2018 Daihatsu SIGRA R STD 1.2
9.834 km
5 tahun
Jawa Barat
2017 Honda BRIO SATYA E 1.2
10.186 km
6 tahun
Jawa Barat
2020 Honda BRIO RS 1.2
16.906 km
3,5 tahun
Banten
2019 Toyota AGYA G TRD 1.2
16.531 km
3,5 tahun
Jakarta