Pada dekade 1990-an, SUV begitu tren jadi mobil harian. Hampir tiap merek punya model SUV baik itu 4×4 atau 4×2, termasuk Daihatsu yang menyediakan Feroza untuk pilihan 4×2. Sebagai produk populer, banyak juga masyarakat yang tidak tahu kelemahan dari Daihatsu Feroza.
Daihatsu Feroza adalah sebuah SUV atau jip bermesin bensin yang dijual oleh Astra Daihatsu antara 1993 sampai 1999. Mobil ini memakai mesin bensin SOHC 1600 cc karburator dengan kode HD-C. Mesin ini sama seperti yang dipakai oleh Daihatsu Zebra Espass Supervan dan Daihatsu Taruna generasi pertama yang masih karburator.
Baca juga:
Mengenal Daihatsu Taft 2020, SUV yang Dulu Kekar Sangar Sekarang Menciut
Kelebihan dan Kelemahan Daihatsu Taft Rocky, Masih Tangguh di Usia yang Hampir Sepuh
Perbandingan Nissan Terrano vs Daihatsu Taft Hiline, Mana Jip Off Road Paling Perkasa?
Feroza begitupun Katana sering diledek sebagai jip banci karena cuma memakai penggerak 4x2. Karena hanya dibekali penggerak 4×2, maka habitatnya cuma di kota-kota besar yang didominasi jalan raya.
Walau sebuah SUV, Feroza pun dinilai lebih cocok untuk dibuat mejeng ketimbang off-road. tidak perlu berlama-lama, berikut ini kelemahan dari Daihatsu Feroza yang perlu kita waspadai.
Daihatsu Feroza memakai mesin bensin SOHC 1600 cc karburator dengan kode HD-C. Tenaga mesinnya cuma 94 hp pada 5.700 rpm dan torsi maksimal 127 Nm pada 4.800 rpm. Mesin tersebut harus menggerakkan mobil dengan bobot 1.250 kilogram dengan ban besar, sehingga cukup boros bahan bakar. Catatan konsumsi bahan bakar Feroza hanya berkisar di angka 1:5 hingga 1:8.
Dengan penanganan yang tepat, Daihatsu Feroza tak kalah gahar dibandingkan SUV keluaran terbaru. Konsumsi BBM bisa jadi lebih efisen dengan output tenaga yang lebih oke. Untuk mengatasi semua keluhan itu, pengguna bisa memperbaiki selang vakum, setting pengapian dan periksa VTV. Sebab bila cuma dengan memaju-mundurkan pengapian, tidak menyelesaikan masalah boros dan lelet sekaligus.
Dalam kondisi standar pabrik, penyebab tarikan mesin berat yaitu karena mesin hanya disuplai oleh throttle pertama dengan spuyer cuma 98. Untuk meningkatkan performa, bisa memperbaiki secondary throttle yang sudah lemah.
"Per putar untuk secondary throttle itu suka lemah jadi throttle kedua nggak akan terbuka. Kalau throttle kedua bekerja dengan sempurna ditambah timing pengapian bisa diset advance, berdasarkan pengalaman saya sendiri, jarum speedometer bisa muter lebih dari 170 km/jam,” tulis akun aatjitra di forum Kaskus.
Satu komponen krusial tapi kadang terlupakan yaitu pompa bensin atau fuelpump. Sekalipun memakai karburator, namun Feroza tetap memakai fuel pump untuk menyuplai bensin dari tangki. Posisinya berada menempel di samping blok mesin, biasanya disebelah kanan blok mesin.
Sistem kerja pompa bahan bakar ini memanfaatkan putaran mesin, dalam hal ini pompa bensin manual terhubung dengan noken as. Seiring usia kendaraan, tidak jarang fuel pump ini bermasalah dan tidak menyuplai bensin semestinya. Gejala yang ditimbulkan jika pompa bahan bakar manual rusak biasanya mobil menjadi susah hidup.
Kerusakan yang sering terjadi pada pompa bensin manual adalah sistem vakumnya sudah lembek, sehingga tidak dapat menghisap atau memompa dengan baik. Akibatnya, bensin tidak dapat teralirkan dengan sempurna.
Sebagai sebuah motuba berusia hampir 30 tahun, kondisi body patut jadi perhatian karena biasanya muncul keropos tersembunyi. Bahkan bagi Feroza ini jadi kelemahan yang bawaan orok, yaitu bodi gampang keropos dan karatan.
Konon, ini disebabkan karena material pelat yang digunakan cukup tipis dengan kondisi mobil yang sering disiksa melewati medan off road. Karat atau keropos paling sering muncul pada unit yang garapan karoseri, biasanya di seri F69. Feroza untuk tipe Feroza SL long chassis juga digarap oleh karoseri.
Karoseri ini membangun bodi mulai dari pilar B ke belakang, terutama pintu tengah plus quarter panel. Sambungan bodi garapan karoseri Tugas Anda Semarang ini rentan retak apalagi bila sering disiksa lewat jalan off road.
Kelemahan lainnya yang juga sering jadi pembicaraan kalangan pemilik Feroza yaitu selang bensin yang getas dan lama kelamaan bocor. Ini sebenarnya masalah lumrah akibat usia mobil yang sudah tua.
Karena selang sudah getas dan pecah kemudian menyebabkan bensin bocor dan kabin bau bensin. Untuk mengatasinya gampang, tinggal mengganti saluran bensin saja dengan yang baru.
Para pengguna Feroza khususnya model generasi pertama pasti mengeluh bila kaki-kakinya sangat keras dan kurang nyaman. Bukan cuma itu, kelemahan dari Daihatsu Feroza juga limbung kala digunakan pada kecepatan tinggi. Untuk perjalanan jauh, mual seolah menjadi hal yang lumrah bila naik mobil ini.
Bicara soal kenyamanan, Feroza sudah lebih baik di generasi kedua, yaitu Feroza G2. Kaki-kakinya untuk yang depan sudah mengaplikasikan suspensi independen tentunya juga akan terasa lebih nyaman.
Untuk menyiasatinya, sebagian pemilik Feroza bahkan mengurangi jumlah lembaran pernya agar lebih empuk. Ini sedikit membantu bila melewati jalan yang bergelombang dengan kecepatan biasa. Namun, efeknya membuat semakin limbung saat dipacu di jalan tol.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2021 Honda BRIO RS 1.2
17.289 km
2,5 tahun
Banten
2020 Honda BRIO RS 1.2
3.226 km
3,5 tahun
Banten
2017 Toyota AGYA G 1.2
14.124 km
5,5 tahun
Jawa Barat
2021 Toyota CALYA G 1.2
18.150 km
2,5 tahun
Jawa Barat
2018 Daihatsu SIGRA R STD 1.2
9.834 km
5 tahun
Jawa Barat