Toyota Kijang Innova Venturer merupakan varian tertinggi dari Kijang Innova generasi kedua yang mulai diperkenalkan oleh PT Toyota Astra Motor (TAM) pada Januari 2017.
Venturer hadir menggantikan Innova Reborn tipe Q yang lebih dulu hadir di tahun 2015 serta membawa beberapa perbedaan dibanding pendahulunya.
Untuk Venturer, Toyota memberikan tambahan bodykit di bagian eksterior seperti front bumper spoiler dengan aksen krom, side rocker moulding juga dengan aksen chrome, dan rear bumper spoiler juga dengan imbuhan krom.
Nuansa krom juga disisipkan pada front grille ornament dan garnish belakang. Semnetara untuk gril depan, velg, dan wheel arch diberi warna hitam.
Yang beda lainnya dari segi tampilan adalah penggunaan velg 17 inci, pemakaian material kulit untuk pelapis jok, serta tidak adanya emblem "Kijang" dibagian pintu bagasi belakang. Gantinya adalah tulisan "Venturer".
Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Toyota Land Cruiser Prado LC150, Mobil Andalan Pejabat TNI
Dibandingkan Innova biasa, Innova Venturer hadir dengan tampilan jauh lebih glamour serta kenyamanan berkendara yang berbeda.
Sebagai informasi saja, untuk pasaran harga bekasnya saat ini ditawarkan mulai dari Rp365 jutaan.
Toyota Kijang Innova Venturer, sebagai salah satu varian yang populer di keluarga Kijang Innova, memang menawarkan sejumlah kelebihan yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen.
Namun, seperti halnya setiap kendaraan, Venturer juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan oleh calon pembeli.
Menarik untuk dimiliki, namun lebih dulu simak 5 kekurangan Toyota Kijang Innova Venturer sebelum beli melalui ulasan berikut.
Baca juga: Toyota Kijang Innova Venturer Bikin Ngiler, Harga Bekasnya Sekarang Cuma Segini
Toyota Innova Venturer hadir dalam dua pilihan mesin, yakni diesel 2.4L turbocharged dan bensin 2.0L.
Varian bensinnya menggendong mesin 1TR-FE 4 silinder segaris 16 katup, DOHC, Dual VVT-i dengan kapasitas 1.998 cc.
Mesin yang juga dipakai oleh Kijang Innova generasi sebelumnya tersebut secara data dapat menghasilkan tenaga 139 PS di 5.600 rpm dan torsi sebesar 183 Nm pada 4.000 rpm.
Gaya berkendara secara konstan di jalan bebas hambatan, menurut pengetesan yang pernah dilakukan mobil ini dapat menempuh jarak 12-14 km/liter.
Sedangkan untuk pemakaian di dalam kota dengan gaya berkendara kombinasi, konsumsi BBM yang diraihnya berada di rentan angka 9-10 km/liter.
Sementara itu versi mesin diesel menggunakan engine 2GD-FTV 4 silinder DOHC VNT Intercooler 2.4-liter.
Mesin ini diklaim sanggup menghasilkan tenaga puncak 149 PS di 3.400 rpm dengan torsi 360 Nm di 1.200 - 2.600 rpm.
Adapun untuk konsumsi BBM Innova Venturer diesel sedikit lebih irit yaitu 11-12 km/liter dengan gaya berkendara kombinasi.
Sedangkan saat mobil digunakan berpergian ke luar kota untuk penggunaan solarnya dapat berjalan 14-16 km/liter.
Spesifikasi Toyota Kijang Innova Venturer | ||
---|---|---|
Tipe mesin | 1TR-FE 4 silinder 16 valve DOHC Dual VVT-i | 2GD-FTV 4 silinder 16 valve DOHC VNT Intercooler |
Isi silinder | 1.998 cc | 2.393 cc |
Daya maksimum | 139 PS @5.600 rpm | 149 PS @3.400 rpm |
Torsi maksimum | 183 Nm @4.000 rpm | 360 Nm @1.200 - 2.600 rpm |
Transmisi | Manual 5 percepatan | |
6 percepatan otomatis with Sport Sequential Switchmatic | ||
Suspensi depan | Double Wishbone with Coil Spring and Stabilizer | |
Suspensi belakang | 4 Link with Coil Spring and Lateral Road | |
Rem depan | Ventilated disc | |
Rem belakang | Drum |
Baca juga: Konsumsi BBM Toyota Kijang Innova Venturer Bensin dan Diesel, Mana yang Irit Uang Jalan?
Tidak seperti mobil keluaran tahun 2010 ke atas umumnya, untuk sistem kemudi Innova Venturer masih menggunakan hidrolik dengan memanfaatkan tekanan fluida untuk membuat putaran setir jadi lebih ringan.
Power steering hidrolik menggunakan tekanan yang dihasilkan dari pompa yang digerakkan oleh crankshaft melalui drive belt dan vane pump.
Cara kerja sistem ini adalah minyak atau oli power steering akan ditarik dari reservoir menuju pompa saat mesin sedang hidup.
Kemudian minyak tersebut akan ditekan menggunakan satu switch dan control valve yang berada di dalam pompa.
Pada vane pump, terdapat relief valve yang berfungsi sebagai pegas percepatan. Saat mobil dikemudikan pada kecepatan tinggi, maka membuat power steering juga menjadi bertekanan tinggi.
Pada kondisi ini, relief valve akan menciptakan tekanan rendah sehingga akan mendorong pegas dan membuat efek roda kemudi menjadi lebih berat.
Power steering dengan sistem hidrolik seperti yang dianut Innova Venturer rentan mengalami kebocoran setelah beberapa tahun pemakaian apabila jarang dilakukan pengecekan atau perawatan secara berkala.
Tak hanya itu, power steering dengan teknologi konvensional juga lebih membebani putaran mesin sehingga terasa ngedrop.
Oh iya, untuk putaran yang dihasilkan juga terasa lebih berat dibanding mobil dengan teknologi Electronic Power Steering (EPS), serta rawan kebocoran di bagian seal dan pompa.
Baca juga: Tak Hanya Pada Tampilan, Ini Perbedaan Toyota Kijang Innova V dengan Venturer
Toyota Innova Venturer mengadopsi mesin diesel berkodekan 2GD-FTV sama seperti yang dipakai Innova Reborn dan Fortuner 2.4.
Menggantikan posisi mesin 2KD-FTV yang dipakai oleh generasi sebelumnya, jantung pacu dengan konfigurasi 4 silinder segaris, 16 katup DOHC, VNT Intercooler yang disematkan dapat meletupkan tenaga 149 PS pada 3.400 rpm serta torsi di putaran 360 Nm pada 1.200 - 2.600 rpm.
Meski performa yang dihasilkan lebih buas dibanding mesin diesel 2KD, melihat pada forum disebutkan bahwa secara material mesin, 2GD lebih ringkih serta rawan rusak apabila sering menggunakan solar dengan kualitas rendah.
Ciri pertama yang akan timbul dari kerusakan ini adlaah suara mesin terdengar lebih kasar dari biasanya, serta asap yang dikeluarkan dari pipa knalpot tercium lebih bau dari biasanya.
Dari segi performa, mesin diesel Innova Venturer yang dijejali solar subsidi akan lebih berat saat berakselerasi dan juga konsumis BBM jauh merosot dibanding pakai BBM berkualitas.
Selain itu, jika memang terus dipaksakan memakai Bio Solar, maka pemilik harus lebih sering mengganti filter solar yang harganya juga tidak murah.
Baca juga: 7 Kelemahan Honda Civic Turbo, Harga Bekas Menarik Tapi Perhatikan Hal Ini
Tak sedikit pengguna atau pemilik Toyota Innova Venturer memakai solar dengan kualitas rendah. Padahal solar dengan kandungan sulfur tinggi dapat merusak peranti yang ada didalamnya.
Untuk diketahui Innova Venturer diesel memiliki 3 filter solar, pertama di bagian fuel tank, kedua pada bagian mesin dan ketiga ada pada commonrail.
Pemakaian bio solar pada mobil ini dapat menyalakan lampu indikator pada panel instrument yang mana pemilik diharuskan mengganti filter solar segera mungkin.
Hal tersebut disebabkan adanya endapan lumpur di bawah filter solar yang menyebabkan tekanan solar menjadi di bawah standar.
Guna mengatasi hal tesebut ada baiknya menggunakan solar dengan kualitas standar pabrikan, serta rajin mengganti filter solar secara rutin.
Baca juga: 5 Kelemahan Kia Carens 2 yang Harus Diwaspadai
Versi matic Toyota Kijang Innova Venturer baik mesin bensin maupun diesel dipadukan transmisi otomatis 6 percepatan dengan Sport Sequential Switchmatic.
Keduanya hadir dengan tiga pilihan gaya berkendara, yakni; Normal, Eco dan Power (PWR) Mode.
Saat menggunakan PWR mode, tak sedikit pemilik merasakan adanya hentakan ketika kaki diangkat dari pedal gas selepas menginjak pedal secara spontan.
Guna mengatasi hal tersebut, beberapa pemilik dan bengkel menyarankan untuk seringkali melalukan reflushing oli transmisi supaya perpindahan giginya lebih lancar.
Baca juga: Toyota Venturer Vs Toyota Fortuner, Pilih Gagah atau Mewah?
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
{{variantName}}
{{expSellingPriceText}}
{{carMileage}} km
{{registrationYear}} tahun
{{storeState}}