Pada varian bensin, Mitsubishi Pajero Sport sempat hadir pada 2014 sebagai alternatif dari mesin diesel. Tentu, kehadiran Pajero Sport bermesin 3.0 itu jadi keunikan tersendiri karena karakter mesin yang suaranya lebih halus. Mitsubishi Indonesia memilih mesin 3.0 dengan alasan keunggulan tenaga dibanding SUV lain dikelasnya.
Sebagai varian minoritas, tentu banyak yang skeptis soal kemampuan mesin bensin di Pajero Sport bila dibandingkan versi dieselnya. Terlebih, kapasitasnya yang mencapai 3.000 cc membuat banyak orang ngeri duluan karena stigma boros.
Baca juga:
Efek Pakai Bio Solar di Mitsubishi Pajero Sport, Part Seharga Rp3 Jutaan Jadi Korban
Harga Bekas Mitsubishi Pajero Sport di Bawah Rp200 Juta, Simak Hal Penting Ini Sebelum Beli
Sejarah Mitsubishi Pajero Sport Gen 1, SUV Medium yang Dilahirkan dari DNA Reli Dakar
Mulai dijual pada tahun 2014, popularitas Pajero Sport bensin semakin turun tiap tahunnya. Alhasil oleh PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia kemudian ikut di-discontinue bersamaan dengan Pajero Sport berganti generasi.
Kiprah SUV ladder frame bermesin bensin kurang diminati masyarakat. Ini karena image boros dan harga bensin yang umumnya lebih mahal daripada solar bersubsidi. Uniknya, SUV monokok bensin seperti Wuling Almaz atau Honda CR-V malah laris manis meskipun konsumsi BBM nyaris mirip borosnya.
Keuntungan dari memiliki mobil bensin yaitu ketersediaan bahan bakar bensin relatif lebih mudah ditemui di pelosok, entah itu Pertalite atau Pertamax di SPBU. Hal ini kontras daripada bahan bakar solar bersubsidi yang jumlah pembeliannya dibatasi.
Nah, itu salah satu kelemahan yang patut diketahui oleh kalian yang tertarik dengan SUV ladder frame ini. Lantas apa saja kelemahan lain dari Pajero Sport bensin tersebut? Berikut ini ulasannya.
Hal pertama yang selalu jadi buah bibir di kalangan penghobi mesin diesel ialah soal torsi mesin bensin yang kalah perkasa. Ini juga masih ada kaitannya dengan karakteristik mesin bensin yang lebih unggul pada putaran tinggi.
Mesin 3.0 L V6 ini sebenarnya sangat bertenaga, karena mampu menyemburkan tenaga hingga 220 Ps, namun torsinya 'hanya' 280 Nm. Transmisi yang tersedia hanya automatic 5 percepatan dan lengkap dengan paddle shift.
Dikutip dari berbagai sumber, pengguna Pajero Sport diesel menyebut bila tarikan awal masih lebih enak varian Dakar 4X4 bermesin diesel dengan tenaga 178 PS dan 350 Nm.
Pajero Sport diesel memiliki torsi besar yang membuat pengemudi serasa terlempar ke sandaran jok saat menginjak pedal gas.
Bila dibandingkan dengan torsi V6 bensin hanya 281 Nm. Hasilnya ‘tendangan’ awal masih kalah.
Mitsubishi membekali Pajero Sport bensin dengan mesin 6B31 V6 2.998 cc. Tenaga yang dihasilkan sebesar 216 dk dengan torsi puncak di angka 281 Nm.
Melihat spesifikasi mesin dari Pajero Sport Bensin sudah terbesit bila mobil ini lumayan boros. Kapasitas 3.000 cc dengan 6 silinder tentu butuh menenggak bensin yang cukup besar bila dibandingkan mesin 4 silinder dengan kapasitas sejenis.
Soal konsumsi BBM Pajero Sport bensin, berdasarkan dari beberapa pengujian media otomotif hanya mencatatkan angka 8 km/liter dalam kota dan 11,8 km/liter untuk cruising di jalan tol. Cukup boros karena mobil ini juga punya dimensi besar.
Hal yang sedikit melegakan pengguna ialah kompresi mesinnya yang tidak terlalu besar, yaitu 10,5:1. Mobil ini secara spesifikasi dianjurkan memakai RON 92 tapi masih bisa ditoleransi dengan mengisi RON 90 bila terpaksa.
Karena dua faktor di atas dan populasinya sedikit membuat ketersediaan sparepart Pajero Sport Bensin tak sebanyak versi diesel. Akibatnya perawatan maupun perbaikan mesin jadi lebih sulit.
Alhasil, harga jual kembali Pajero Sport Bensin lantas jadi jatuh karena peminatnya yang sedikit. Jadi, kalian yang jadi pemilik mobil ini pun bakal enggan menjualnya bila tidak sangat terpaksa. Sebagai informasi, harga Pajero Sport Bensin bekas mulai dari Rp215.000.000 untuk keluaran 2014 hingga Rp255.000.000 untuk keluaran 2015.
Kesimpulan
Melihat spesifikasi yang ditawarkan oleh Pajero Sport Bensin ini masih cukup oke, dan ideal bila kalian yang tidak suka mobil diesel. Terlebih harga bekasnya juga relatif terjangkau di angka Rp250 jutaan.
Soal konsumsi BBM masih masuk akal untuk mesin V6 3.000 cc. Ini karena masih banyak SUV lain bermesin bensin 2.400-2.500 cc konsumsi BBM-nya di kisaran 7 km/liter untuk dalam kota.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2021 Mitsubishi PAJERO SPORT DAKAR 4X2 2.4
19.734 km
2,5 tahun
Banten
2022 Toyota COROLLA CROSS HYBRID 1.8
17.451 km
1,5 tahun
Java East
2021 Toyota FORTUNER VRZ 4X2 2.4
28.559 km
2,5 tahun
Jawa Barat
2020 BMW X1 SDRIVE18I XLINE 1.5
35.681 km
3 tahun
Jakarta
2018 Mercedes-Benz GLA 200 AMG 1.6
33.013 km
5 tahun
Jawa Barat