Menyebut nama XL7, bagi kebanyakan orang sekarang ini langsung terbesit SUV dari basis Suzuki Ertiga. Padahal dalam sejarahnya, XL-7 merupakan SUV ikonik kelas atas yang pernah dijual Suzuki di Indonesia.
Mundur ke belakang, SUV dengan nama lengkap Suzuki Grand Escudo XL-7 pertama kali diperkenalkan pada Gaikindo Auto Expo 2003 oleh PT Indomobil Niaga International (INI). Basisnya sama seperti keluarga Grand Escudo lain. Tapi embel-embel XL-7 ini menandakan ukuran Xtra Large dengan layout 7-seater.
Baca juga:
Harga Toyota Fortuner Bensin 2005 Kemahalan? Suzuki XL-7 Gen 1 Cuma Rp70 Jutaan
Selain Suzuki XL-7, Ini Mobil Suzuki Penggerak RWD Lainnya yang ada di Indonesia
Bicara soal dimensi, XL-7 lawas lebih panjang 457 mm dibandingkan Grand Escudo standar, serta penambahan bangku baris ketiga. Sebagai SUV kelas atas, Suzuki memposisikan XL-7 sebagai lawan dari Toyota Land Cruiser Prado ataupun Mitsubishi Pajero.
Mobil ini memiliki tiga pilihan mesin; 2.7L, 2,5L, hingga 2,0L, tapi sayangnya Suzuki hanya membawa versi mesin V6 2.5L di Indonesia. Dengan brand image Suzuki yang terkenal sebagai produsen mobil murah meriah, membuat harga bekas XL-7 ini terjun bebas bila dibanding dua rivalnya tadi.
Kiprah Suzuki Grand Escudo XL-7 ini cukup singkat karena kurang laris di Indonesia, cuma dijual sampai 2006 saja. Di pasaran mobil bekas, Suzuki XL-7 banyak dijual pada kisaran Rp70 juta hingga Rp85 juta tergantung kondisi.
Dengan harga bekas yang bahkan lebih murah dari Toyota Kijang Innova bensin 2005, seberapa menarik Suzuki XL-7 ini buat jadi mobil keluarga? Simak ulasannya berikut ini.
Menjadi varian termahal keluarga Grand Escudo, XL-7 hadir dengan penampilan maskulin yang didukung dimensinya yang besar. Desain fascia mirip seperti Grand Escudo, namun pada XL-7 memakai grill bercorak krom.
Dimensi Suzuki XL-7 mencapai 4.575 mm, lebar 1.780 mm, dan tinggi 1.740 mm. Ukurannya jelas lebih besar daripada Suzuki XL7 modern yang pakai basis Ertiga dengan dimensi panjang 4.445 mm, lebar 1.775 mm, dan tinggi 1.700 mm.
Ground clearancenya mencapai 185 mm, ditambah dengan velg alloy berdiameter 16 inci berbalut ban 235/60 R16 menjadikannya mampu melewati jalan off road ringan.
Sebagai SUV 'tulen', tentu ciri khas ban serep 'konde' jadi indentitas XL-7 di pintu belakang. Posisi ban serepnya agak bergeser sedikit ke kanan, sehingga pada sisi kiri pintu belakang digunakan sebagai tempat plat nomor dan handle pintu.
Kemudian pada bagian atap terdapat roof rail yang terpasang di atas pintu tengah hingga ke belakang. Ukurannya bisa dibilang nanggung karena sebenarnya roof rail tersebut merupakan aksesoris pada Grand Escudo versi 5-seater.
Melihat sisi eksteriornya mungkin sudah agak kuno, tapi tidak dengan interiornya. Kabin Suzuki XL-7 tetap memiliki wibawa tersendiri. Terdapat garnish dengan wood panel di bagian dashboard dan sekeliling konsol tengah. Desain tuas transmisi otomatisnya pun tergolong modern.
Untuk bawaan pabrik, mobil ini memakai head unit 2DIN biasa dengan koneksi aux, bukan layar sentuh seperti mobil kekinian. Namun ini bisa kita upgrade memakai head unit layar sentuh agar penampilan dashboard jadi serasa mobil muda.
Ada jam digital pada bagian bawah layar beserta dengan emblem Grand Escudo. Mobil ini juga telah dilengkapi fitur outside temperature pada instrument cluster pengemudi. anel Panel instrument optitron menampilkan kata ‘Hello’ pada odometer ketika Anda menghidupkan mobil.
Interior XL-7 cukup cozy dan nyaman dengan aksen krem sebagai warna utama pada door trim dan jok kulit. Kesan mewah dipertegas dengan adanya wood panel melintang di dashboard dan sekeliling konsol tengah.
Karena konsepnya sebagai mobil kelas atas maka XL-7 sudah menyediakan 3 buah power socket 12V. Belum lagi, interiornya dilengkapi 4 speaker yang tersebar di dalam mobil.
Sebagai SUV medium 7-seater kelas atas, tentu aspek performa juga jadi perhatian Suzuki saat memproduksi XL-7. Suzuki Grand Escudo XL-7 di Indonesia memakai kode H25A, yaitu V6 2.493 cc DOHC Multi Point Injection.
Tenaga yang dihasilkan sebesar 160 PS pada putaran 6.500 rpm serta torsi maksimal 213 Nm pada 3.500 rpm. Semuanya disalurkan ke roda belakang melalui pilihan transmisi otomatis 4-percepatan atau manual 5-percepatan.
Output segitu termasuk besar untuk sebuah SUV bermesin bensin under 3.000 cc. Bandingkan dengan Fortuner 2.7 generasi pertama yang kapasitasnya lebih besar, tapi hanya mampu mengeluarkan tenaga maksimal mencapai 158 PS.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
{{variantName}}
{{carMileage}} km
{{registrationYear}} tahun
{{storeState}}