Mengemudi adalah kegiatan sehari-hari yang sering kita temui bahkan dilakukan banyak orang di berbagai penjuru dunia.
Namun tahukah Anda, menurut sejumlah penelitian, jika mengemudi tidak tepat, maka ada bahaya yang mengancam, yaitu timbulnya penyakit kanker pada tubuh si pengemudi.
Melansir berbagai sumber, kanker merupakan gangguan kesehatan yang terjadi karena adanya pertumbuhan sel abnormal dan tidak terkendali di dalam tubuh.
Baca juga: Aroma Interior Mobil Baru Bukan Cuma Mengganggu, Tapi Bisa Bikin Kanker
Pertumbuhan sel kanker tersebut biasanya terjadi pada satu organ tubuh tertentu yang kemudian bisa menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Bahaya? Ya tentu saja. Masalahnya, kanker juga bisa muncul karena gaya mengemudi yang tidak baik.
Apa korelasinya? Berikut ulasannya.
Secara tidak sadar, pengemudi kerap menyalakan AC saat mereka masuk mobil.
Nah, menurut para ilmuwan, plastik yang menempel di dalam mobil seperti material dashboard atau lainnya.
Apabila bagian material interior mobil berbahan plastik ini menjadi panas karena terpapar matahari secara langsung, maka akan muncul senyawa benzena.
Kemudian, jika AC menyemburkan udara, maka senyawa benzena ikut terhempas, dan menyebar keseluruh kabin.
Jika terhirup, maka bisa menyebabkan kanker, dimana racun dari zat tersebut akan menjalar ke tulang serta darah, sehingga bisa menyebabkan anemia dan leukimia.
Sebaiknya, ketika mobil lama dijemur di bawah sinar matahari, maka sebaiknya sebelum mobil melaju, maka kaca jendela dibuka kurang lebih dua menit untuk mengeluarkan udara beracun.
Setelah itu, nyalakan dengan suhu yang diinginkan secara perlahan.
Baca juga: Suka Bikin Tenaga Kedodoran, Ini Alasan AC Mobil Kadang Perlu Dimatikan Saat Jalan Menanjak
Selain karena hembusan AC yang tercampur benzena, resiko munculnya kanker bisa juga karena terlalu lama mengemudi.
Kok bisa? Ya, hal ini karena jika terlalu lama mengemudi khususnya siang hari, maka hal bisa membuat kulit terpapar sinar matahari.
Memang kaca jendela saat ini sudah dirancang dapat menghentikan sinar UVA. Namun tidak dengan sinar UVB yang justru bisa menjadi faktor penyebab kanker kulit.
Melansir CNBC, UVA adalah radiasi yang paling banyak dalam sinar matahari. Sekitar 95% dari sinar UV yang mencapai bumi adalah sinar UVA. Diketahui UVA dapat berkontribusi dalam pembentukan beberapa jenis kanker kulit.
Sementara sinar UVB memiliki sedikit lebih banyak energi daripada sinar UVA. Mereka memiliki panjang gelombang pendek yang hanya dapat mencapai lapisan luar kulit Anda yang disebut epidermis. Sinar UVB dapat menyebabkan pembakaran kulit.
Untuk mencegah hal tersebut, sebaiknya mengubah ukuran jendela atau mengganti jenis kaca yang dilengkapi dengan teknologi pencegah UVA dan UVB.
Sudah buka hal aneh, jika pengemudi maupun penumpang karena meninggalkan botol kemasan di dalam mobil. Alasannya, supaya praktis dan tak perlu repot dibawa-bawa.
Namun perlu dicatat, jika air minum tersebut menggunakan botol plastik kemasan, hal tersebut justru jadi mengancam kesehatan, termasuk resiko kanker payudara.
Usut punya usut, hal ini karena air mineral yang ada di dalam botol plastik mengandung dioksin. Terlebih jika botol terpapar panas.
Baca juga: Bahaya, Jangan Letakkan Botol Minum di Kabin Mobil
Meski secara teori kandungan dalam botol plastik ini memang bisa memicu kanker. Namun sebaiknya Anda perlu memperhatikan beberapa kode angka pada plastik, seperti PETE (polyethylene terephthalate).
Pasalnya plastik jenis ini hanya bisa dipakai satu kali alias tidak bisa diisi ulang, dan sangat tidak disarankan diisi dengan air panas, karena bisa mengeluarkan zat karsinogenik (penyebab kanker).
Jadi, jangan menyimpan air mineral yang terpapar sinar matahari langsung!
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
{{variantName}}
{{carMileage}} km
{{registrationYear}} tahun
{{storeState}}