Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan telah mengambil langkah signifikan dengan menerbitkan Peta Jalan Pengembangan Kendaraan Listrik Berbasis Baterai.
Menurut Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita rancangan ini dilakukan karena berdasarkan perubahan iklim yang menjadi isu global, dan berdampak besar bagi umat manusia.
Alhasil, lanjut Agus, konsep green industry menjadi program prioritas strategis yang perlu diimplementasikan.
Baca juga: 11 Brand Otomotif di Indonesia yang Jual Mobil Listrik Beserta Harganya, Pilih yang Mana?
"Peta jalan ini menguraikan langkah-langkah kunci dalam pengembangan komponen vital seperti baterai, motor listrik, dan convert dalam upaya mewujudkan kendaraan listrik yang lebih efisien," ungkap Agus dalam situs resmi Kemenperin.
Dengan adanya peta jalan untuk pengembangan di industri otomotif nasional, termasuk baterai kendaraan listrik dan lainnya, maka Kemenperin akan selalu mengupdate perkembangan untuk industri.
"Salah satu hal yang ingin dicapai pada 2030 adalah kendaraan listrik yang memiliki efisiensi tinggi dan local content sekitar 80 persen," ujar Agus.
Baca juga: 7 Mobil Listrik dengan Jarak Tempuh Terjauh yang Dijual di Indonesia, Tertarik Pilih yang Mana?
Dengan begitu, nantinya perusahaan otomotif yang ingin mendapatkan kesempatan dari program yang ditawarkan pemerintah, maka mobil yang dijual 80 persen komponennya dibuat secara lokal.
Agus menyatakan, untuk mencapai target tersebut, pemerintah telah menetapkan kebijakan progresif, termasuk pemberian stimulus fiskal dan insentif.
Selain itu, pemerintah juga berencana mendorong penggunaan kendaraan listrik sebagai kendaraan operasional sehari-hari untuk entitas pemerintah pusat dan daerah.
Baca juga: 5 Kesalahan yang Sering Dilakukan Pengguna Mobil Listrik Pemula
Apa yang diinginkan pemerintah Indonesia untuk mendorong kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) tak lepas dari perkembangan mobil-mobil nyetrum saat ini semakin ramai dijual secara global.
Bahkan permintaan global EV diperkirakan mencapai 55 juta unit pada tahun 2024. Penggunaan EV sebagai alat transportasi sehari-hari di Indonesia juga menunjukkan tren peningkatan.
Seperti diketahui, saat ini terdapat sekitar 50 perusahaan yang mengembangkan EV di Indonesia, dengan total investasi mencapai lebih dari USD200 juta atau sekitar Rp3 Triliun.
Pemerintah telah menetapkan target satu juta kendaraan roda empat yang beroperasi di tahun 2035 merupakan EV, yang setara dengan penghematan sekitar 12,5 juta barel BBM dan mengurangi CO2 sebesar 4,6 juta ton.
Selain itu, ditargetkan 12 juta unit kendaraan listrik roda dua maupun tiga beroperasi di tahun 2025, setara dengan penghematan 18,86 juta barel BBM dan pengurangan 6,9 juta ton CO2.
Tingginya perkiraan kendaraan listrik secara global dan maupun domestik, maka mendorong bertambahnya permintaan atas baterai berbahan lithium.
"Pemerintah optimis bahwa target tersebut dapat tercapai. Kami juga menyambut baik industri yang berminat memanfaatkan insentif yang tersedia dalam pengembangan kendaraan EV di Indonesia," tutup Menperin.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
{{variantName}}
{{carMileage}} km
{{registrationYear}} tahun
{{storeState}}