Sejak Hyundai resmi mendirikan pabrik produksinya di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, pada Maret 2022, berbagai model Hyundai yang dipasarkan di Indonesia kini semakin mudah di dapat.
Ya, hal ini karena dengan adanya pabrik, maka proses produksi dan kebutuhan konsumen untuk mendapatkan mobil Hyundai jadi lebih mudah dan terjangkau akibat tak lagi bergantung dari impor.
Menurut Assembly Process Engineer Hyundai Motors Manufacturing Indonesia (HMMI), Fajar Ahya, beberapa mobil yang diproduksi secara lokal termasuk mobil bensin seperti Stargazer, Stargazer X, dan Creta, hingga mobil listrik yaitu Ioniq 5.
Baca juga: Hyundai Terus Kucurkan Investasi untuk Ekosistem EV di Indonesia
"Setiap 180 detik (3 menit) kami mengeluarkan satu mobil," ungkap Fajar saat Autofun Indonesia turut hadir dalam kunjungan pabrik di sela acara Media Test Drive Ioniq 6 Jakarta-Bali.
Lebih lanjut, Fajar menyatakan, dalam satu line atau jalur produksi, beberapa model langsung digarap, seperti Stargazer, Stargazer X, Creta, hingga Ioniq 5. Untuk volumenya bisa berbeda-beda tergantung kebutuhan.
Baca juga: Hyundai IONIQ 5 Kini Dilengkapi Bluelink, Bisa Atur Charging Baterai dari Ponsel
Kemudian dalam satu hari setidaknya ada 100 unit Stargazer dan Stargazer X terlahir, sedangkan Creta bisa mencapai 150-180 unit per hari.
Sementara Ioniq 5 sendiri saat ini hanya bisa digarap 60 unit per hari, dan Santa Fe yang dirakit atau Completely Knock Down (CKD) mencapai 10 unit per hari.
Mobil-mobil Hyundai yang dibuat di Indonesia sejatinya tidak hanya sekadar dijual untuk pasar lokal, melainkan turut di ekspo.
Seperti mobil listrik Hyundai Ioniq 5 yang sudah menggunakan komponen lokal sebanyak 45 persen, ternyata 100 persen untuk pasar domestik.
Karena dibuat di Indonesia, maka Hyundai Ioniq 5 ini dalam satu bulan bisa terkumpul sebanyak 1.000-1.200 unit.
Sedangkan untuk Ioniq 6 yang saat ini statusnya masih diimpor secara utuh dari negara asalnya, Korea Selatan.
Adapun mobil Hyundai yang saat ini tergolong laris, seperti Stargazer, Stargazer X dan Creta, juga tak hanya ditargetkan untuk pasar otomotif nasional, melainkan juga ikut diekspor.
"Seperti Stargazer 70 persen buat domestik, 30 buat ekspor. Kemudian ekspor Creta 70 persen termasuk yang setir kiri," jelasnya.
Meski masih seumur jagung, Hyundai di Indonesia nyatanya sudah mempergunakan Tingkat kandungan Dalam Negeri atau komponen lokal cukup tinggi.
Dengan TKDN, maka tentu saja ada keuntungan bagi Indonesia, yaitu proses pengerjaannya akan memanfaatkan tenaga kerja lokal.
"Creta dan Stargazer 70 persen pakai komponen lokal," ucapnya.
Seperti diketahui, sejak diresmikan Presiden Joko Widodo pada Maret 2022, pabrik Hyundai yang memiliki luas mencapai 77 hektar tersebut, setidaknya mampu menampung 150.000 unit per tahun.
Namun begitu, jika dimaksimalkan atau ditingkatkan produksinya, maka totalnya bisa mencapai 250.000 unit per tahun.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
{{variantName}}
{{carMileage}} km
{{registrationYear}} tahun
{{storeState}}