Intip 5 Kekurangan Datsun Cross, Fitur Lebih Lengkap dari Calya-Sigra Bukan Berarti yang Terbaik

Kekurangan Datsun Cross patut diperhatikan jika Anda tertarik untuk membelinya, mengingat dengan harga bekas yang sudah sangat terjangkau, mobil ini punya fitur yang lengkap.

Usia mobil crossover dari Datsun tersebut dalam meramaikan pasar otomotif Tanah Air terbilang sangat singkat.

Diluncurkan pertama kali pada Januari 2018, di September 2019 Datsun Indonesia sudah tidak lagi menjual mobil ini.

Padahal selain memiliki harga yang terjangkau, mobil ini mempunyai fitur yang tergolong komplit.

Bila dibandingkan Datsun GO biasa, pada bagian luar versi crossovernya tersebut sudah menggunakan lampu berprojector yang dikombinasikan DRL LED model plasma dengan bentuk dinamis dan menyudut.

Bukan cuma itu, tepat di bawah headlampnya terdapat foglamp yang mampu memberikan visibilitas berkendara lebih baik.

Menariknya, mobil ini juga diaplikasikan velg alloy berukuran 15 inci dengan menghasilkan ground clearance tinggi mencapai 200 mm.

Tidak berhenti sampai di situ, di bagian dalamnya disematkan head unit layar sentuh dengan beragam konektivitas modern, power window, dan pengaturan spion elektrik dengan retrak.

Bicara soal fitur keselamatan berkendara, mobil ini dibekali dual SRS airbags, Anti-lock Braking System (ABS), Electronic Brake-force Distribution (EBD), dan Vehicle Stability Control (VSC).

Memiliki fitur lebih komplit ketimbang Calya-Sigra, berikut kekurangan Datsun Cross.

Baca juga: 5 Keunggulan Datsun Cross yang Tidak Dimiliki Calya-Sigra

1. Suspensi Datsun Cross Cenderung Keras

Dari segi berkendara Datsun Cross terbilang mirip dengan GO+ Panca, saat melewati jalanan berkontur, bantingan yang dihasilkan cenderung stiff sehingga jauh dari kesan nyaman.

Meski memiliki bantingan yang keras, efek positifnya mobil ini cukup stabil saat melakukan manuver dalam kecepatan sedang.

Sekedar informasi saja, untuk suspensinya mobil ini menggunakan McPherson Strut with Coil Spring di depan dan Torsion Beam pada roda belakang.

2. Hanya Mengandalkan AC Single Blower

Memiliki tiga baris tempat duduk yang bisa menampung tujuh orang sekaligus, mobil ini hanya mangandalkan AC single blower di depan.

Dengan begitu udara sejuk tidak dapat didistribusikan secara merata, sehingga menyebabkan penumpang baris kedua dan ketiga merasa kurang nyaman selama berkendara.

Baca juga: Menang Tampang dan Fitur Keselamatan, Performa Datsun Cross Sulit Ungguli Toyota Calya

3. Jok Baris Ketiga Tidak Dilengkapi Headrest

Sama seperti Datsun GO+ Panca, untuk bangkunya Cross tidak dilengkapi headrest pada baris ketiga yang membuat penumpang paling belakang merasa kurang nyaman saat berpergian jauh.

Untuk headrest sendiri hanya ada di baris pertama dan kedua itupun tidak dilengkapi pengaturan tinggi maupun rendah.

Selain itu, busa yang digunakan tipis sehingga terasa kurang nyaman saat berkendara jauh.

4. Peredam Kabin Tipis dan Timbul Suara Berisik

Kekurangan berikutnya yakni terletak di bagian peredam kabin yang sangat tipis sehingga mengurangi rasa nyaman berkendara.

Selain peredam kabin yang tipis, material yang digunakan juga terkesan murah, dan kerap kali menimbulkan suara berisik ketika melewati jalan berkontur.  

Oh iya, plat body mobil ini juga tipis yang menyebabkan body mobil mudah penyok meski mengalami benturan pelan.

5. Tarikan Bawah Transmisi CVT Cenderung Lemot

Bicara jantung pacunya, Datsun Cross dibekali mesin berkapasitas 1.198 cc dengan kode HR12DE DOHC 3-silinder segaris.

Menurut spesifikasi yang ditampilkan, varian manual dapat melecutkan tenaga sebesar 68 PS dan 78 PS untuk model dengan transmisi CVT.

Meski begitu, kedua transmisi sama-sama memiliki torsi puncak hingga 104 Nm.

Pada varian manual, mobil ini memiliki karakter responsif pada putaran bawah dan atas, beda halnya dengan varian CVT, karena karakter putaran bawahnya terbilang lemot.

Tetapi perpindahan gigi yang dihasilkan terasa halus sehingga cocok digunakan di kota-kota besar.

Sekedar informasi saja, mobil ini memiliki getaran mesin yang terasa sangat kuat di dalam kabin akibat mesin yang digunakan memiliki jumlah silinder ganjil.

Mesin dengan jumlah silinder ganjil tidak memiliki pasangan untuk mengimbangi gerak naik turunnya dua piston sehingga getarannya lebih terasa dibanding mesin silinder genap.

Selain memiliki getaran besar, untuk suara mesin yang dihasilkan juga terdengar jelas di dalam kabin.

Baca juga: Perbandingan Mengemudi Renault Triber dengan Datsun Cross