Pabrikan otomotif terbesar di China, BYD sudah sempat mengungkapkan rencananya untuk masuk ke pasar mobil penumpang Tanah Air awal bulan Desember lalu, namun kini mereka semakin menegaskan bahwa ke depannya mereka juga akan langsung memproduksi mobil listrik BYD sendiri di Indonesia, tanpa bermitra dengan siapapun.
Hal ini ditegaskan langsung oleh Liu Xueliang, General Manager BYD Asia-Pacific Auto Sales Division, saat bertemu dengan Autofun Indonesia dan media dari Indonesia lainnya di kantor pusat BYD, Shenzhen, China, Rabu (20/12).
“Jika peraturan dan regulasinya sesuai, dari sisi BYD, kami memilih untuk memproduksi mobil kami sendiri daripada berkolaborasi bisnis dengan pihak lain di Indonesia. Bahkan kami juga akan membawa rantai supplier kami untuk menjalankan rencana ini,” tegas Liu.
Sebelumnya Liu Xueliang juga sempat mengungkapkan bahwa pihak BYD sudah mendengar bahwa pemerintah Indonesia akan mengimplementasikan kebijakan insentif terkait kendaraan listrik. “Kami akan terus memantau implementasinya," tambahnya.
Hal ini tentu saja terkait dengan rencana investasi yang akan dilakukan BYD di Indonesia. "Detail tentang rencana investasi saat ini sudah ada di tangan kami. Tapi kami dipastikan, saat detail regulasi dan implementasi dari kebijakan itu diresmikan, kami akan menjadi yang pertama menyambut regulasi insentif tersebut. Kami akan mencoba yang terbaik untuk mengumumkan rencana bisnis kami di Indonesia. Kapan Investasi BYD sangat tergantung dari tingkat kepercayaan pihak pemangku kebijakan," ujar Liu.
Hal ini menegaskan komitmen kuat BYD sebagaimana yang disampaikan oleh Eagle Zhou, Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia sebelumnya saat mengunjungi redaksi Autofun, Carmudi dan Mobil123 awal Desember lalu.
“Kami menghabiskan waktu lebih demi bisa mengerti, demi bisa menunjukkan keseriusan kami dalam rencana mempenetrasi pasar mobil penumpang. Sebelum kami meluncurkan merek secara resmi, kami ingin sepenuhnya memahami kebutuhan pasar dalam berbagai sisi seperti segmen, situasi, fasilitas pengecasan, status perakitan lokal. Kami mau punya pemahaman komprehensif, untuk kemudian memutuskan model-model, segmen-segmen apa yang mau kami masuki dengan waktu serta cara yang tepat,” papar Eagle.
Baca juga: Mobil Listrik BYD Akan Meluncur Awal 2024, Siapkan Ekosistem Teknologi Elektrifikasi Terlengkap
Salah satu hal menarik terkait produksi mobilnya, Liu Xueliang juga menegaskan bahwa mobil listrik BYD yang dipasarkan di Indonesia akan menggunakan baterai berjenis lithium ferro phosphate (LFP).
“BYD sangat terkenal dengan baterai lithium ferro phosphate, di mana di dalamnya tidak menggunakan material nikel,” ujar Liu
Hal ini terkait dengan prioritas keselamatan yang diutamakan oleh BYD dalam membuat mobil listriknya. “Dengan besarnya volume produksi dan penggunaan (kendaraan listrik) yang digunakan dalam beberapa tahun terakhir, kami percaya bahwa baterai LFP dapat memberikan (jaminan) keselamatan lebih baik dan lebih berkelanjutan bagi EV,” tambah Liu
Dalam kesempatan tersebut, pihak BYD juga secara langsung menunjukkan keunggulan jaminan keamanan baterai LFP dibandingkan dengan baterai NCM (Nickel Cobalt Mangan) yang saat ini banyak digunakan pada mobil listrik pada umumnya.
Melalui Nail Penetration Test, BYD menunjukkan perbedaan reaksi pada blade battery LFP yang diproduksi BYD dengan baterai NCM. Dengan ditusuk jarum pada permukaan baterai, tampak baterai NFM ketika jarum menembus ke dalam baterai langsung meledak dan mengeluarkan api, yang disebutkan bahwa suhunya bisa mencapai 600 - 1000 derajat celcius.
Sementara pada baterai LFP milik BYD, saat jarum menembus baterai, tidak terjadi apa-apa yang berarti. Hal ini menunjukkan level keselamatan berbeda antara baterai LFP dan NCM.
"Ini semacam simulasi, jadi ketika terjadi tabrakan atau kecelakaan, baterai mobil listrik BYD tetap aman," tegas Luther Panjaitan, Head of Marketing Communication PT BYD Motor Indonesia.
Baca juga: Luhut Pandjaitan Berhasil Gaet Produsen Mobil China BYD Buat Investasi ke Indonesia
Masih terkait dengan rencana produksi mobilnya, BYD juga sempat mengungkapkan kemungkinan mereka membuat sendiri mobil listrik BYD yang sesuai dengan pasar Indonesia. Apakah hal tersebut termasuk kemungkinan menjual mobil listrik murah seharga Rp300 Jutaan?
“Berbagai survei marketing yang kami lakukan, sudah termasuk segmen produk (yang kami akan targetkan),” ujar Liu. “Kami berencana untuk memberikan lebih banyak pilihan varian produk untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan dari pasar. Dari sisi BYD secara teknis kami dapat menyediakannya, namun waktunya kembali pada kebutuhan pasar,” tambahnya.
Sebelumnya, Liu Xueliang sempat menyebut bahwa segmen menengah dan atas yang akan menjadi prioritas BYD dalam memasarkan mobilnya di Tanah Air. “Kami mengerti bahwa Indonesia ini adalah salah satu lokasi strategis untuk pasar otomotif global. Dan kami juga mengerti bersama prioritas pertama (kami) adalah pasar kelas medium dan high,” ujar Liu.
Lebih lanjut Eagle Zhou sempat menyatakan bahwa BYD akan memperkenalkan model globalnya terlebih dahulu ke pasar Indonesia. “Mungkin dalam fase awal model global. Ke depannya mungkin akan menyesuaikan dengan parameter yang sesuai dengan pasar (Indonesia),” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Eagle juga menyebutkan bahwa saat ini BYD tengah melakukan serangkaian pengujian untuk beberapa model yang akan dijual di Indonesia. Dalam beberapa kesempatan terlihat model yang diuji adalah SUV BYD Atto 3 dan sedan BYD Seal.
"Ya, memang benar kami melakukan uji jalan untuk Atto 3 dan Seal di Jakarta," jawab Liu saat dikonfirmasi para media Indonesia di Shenzhen.
Jadi, apakah artinya kedua mobil listrik BYD tersebut yang akan dijual di Indonesia? Tanpa ditegaskan, Liu menjawab dengan diplomatis, "Jika kami tidak (akan) melakukan penjualan, apakah kami perlu mengujinya di sana?" ujarnya.
Liu menambahkan bahwa ketika waktunya sudah tepat, BYD akan mengumumkan secara resmi. "Maaf, saat semuanya sudah siap, kami akan menggunakan waktu tersebut untuk secara resmi menjawab pertanyaan Anda mengenai model produk (yang akan dijual di Indonesia)," tambahnya.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
{{variantName}}
{{expSellingPriceText}}
{{carMileage}} km
{{registrationYear}} tahun
{{storeState}}