Penjualan mobil listrik berbasis baterai (BEV) di Thailand sepanjang tahun 2023 berhasil mencatatkan angka fantastis yaitu 76.314 unit.
Total penjualan ini juga mengalami kenaikan sangat pesat yakni 684,4% dibanding penjualan BEV untuk periode tahun 2022 yang cuma 9.729 unit.
Tingginya penjualan mobil listrik di Thailand juga berhasil menyumbang 12,02 persen dari keseluruhan penjualan mobil baru di negara tersebut selama periode Januari-Desember 2023 yang mencapai 634.948 unit.
Diantaranya tingginya minat mobil listrik di Thailand, kendaraan-kendaraan dari brand China terus mendominasi, seperti BYD, NETA, ORA, dan MG.
Baca juga: Daftar Harga Mobil Listrik Baru di Bawah Rp 500 Juta Beserta Keunggulannya, Seres E1 Paling Murah!
Dari total penjualan mobil listrik sebanyak itu, BYD Atto 3 kembali jadi EV yang paling banyak dibeli selama tahun lalu di negara tersebut.
Atto 3 tercatat berhasil terjual 19.214 unit selama Januari hingga Desember tahun lalu.
Mobil listrik BYD ini di Desember 2023 memang hanya terjual 721 unit, namun sepanjang Januari hingga November, penjualannya selalu di atas 1.000 unit bahkan pernah lebih dari 2 ribu unit di bulan Mei.
Di urutan kedua mobil listrik paling laku di Negeri Gajah Putih adalah NETA V, yang juga belum lama ini resmi dijual di Indonesia.
NETA membukukan penjualan untuk NETA V periode Januari - Desember 2023 sebanyak 12.777 unit, atau terpaut 6.400-an unti lebih sedikit dibanding Atto 3.
Sedangkan untuk posisi ketiga, ditempati BYD Dolphin dengan pencapaian yang sangat luar biasa lantaran berhasil meraih penjualan sebanyak 9.410 unit.
Padahal BYD terhitung baru resmi menjual Dolphin di Thailand pada Agustus 2023, artinya selama 5 bulan saja, sudah hampir 10.000 unit BYD Dolphin yang laris dipasar BEV Thailand.
Baca juga: BYD Jual Lebih dari 3 Juta Unit Mobil Listrik Selama 2023, Model Terlarisnya Siap Masuk Indonesia
Ada hal menarik juga yang perlu diperhatikan dari penjualan mobil listrik di negeri tetangga ini.
Meski hanya menempati urutan ke-16, namun permintaan Wuling Air ev buatan Indonesia ternyata terus alami kenaikan.
Baru dijual resmi pada Oktober 2023, moibil listrik kecil itu sudah terjual 491 unit dengan penjualan yang terus naik tiap bulannya.
Baca juga: Mobil Listrik Xiaomi SU7 Lebih Canggih dan Murah daripada Tesla Model S
Salah satu faktor tingginya penjualan mobil listrik BEV di Thailand adalah pemberian subsidi beserta insentif lainnya.
Pemerintah setempat menggelontorkan cukup banyak aturan baru yang membuat harga jual mobil listrik bisa setara dengan mobil bermesin konvensional bahkan lebih murah.
Sepanjang 2023, nilai subsidi mobil listrik per unit adalah 70.000-150.000 baht (Rp31 juta - Rp66 jutaan) tergantung kapasitas baterainya.
Untuk kendaraan penumpang yang menggunakan baterai dengan kapasitas 10-30 kWh, diganjar subsidi senilai 70.000 baht per unit atau kira-kira Rp31 jutaan.
Sedangkan bagi kendaraan penumpang yang pakai baterai berkapasitas lebih dari 30 kWh, maka mendapat subisidi senilai 150.000 baht/unit atau setara Rp66 jutaan.
Kemudian pemerintah Thailand juga memberikan insentif untuk kendaraan komersial listrik yang diproduksi lokal dan menggunakan baterai berkapasitas lebih dari 30 kWh, dengan besaran subsidi Rp66 jutaan.
Selain itu ada juga peraturan bagi produsen yang mengimpor mobil listrik ke Thailand, mereka mesti membatasi jumlah impor dan mengalihkannya ke produksi lokal.
Karena itu, semakin banyak brand-brand China memulai produksi mobil listriknya di Thailand.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
{{variantName}}
{{expSellingPriceText}}
{{carMileage}} km
{{registrationYear}} tahun
{{storeState}}