Pembahasan mengenai Mitsubishi Xforce sunroof atau panoramic roof memang masih saja banyak di kalangan warganet.
Banyak yang membanding-bandingkan Xforce dengan kompetitornya seperti Honda HR-V, Hyundai Creta, Wuling Alvez, hingga Chery Omoda 5.
Hal itu akibat keempat rivalnya tersebut sudah menggunakan fitur electric sunroof atau panoramic glass roof, sementara Xforce absen perangkat tersebut.
Banyak yang menyayangkan mengingat Mitsubishi selama ini terkenal tidak pelit dalam urusan menjejalkan fitur-fitur kekinian pada setiap produk terbarunya.
Lantas apa alasan Mitsubishi Xforce sunroof tidak ada? Atau bisakah konsumen nantinya memasang komponen tersebut secara optional dengan produk aftermarket?
Pembahasan kali ini akan kita kupas mengenai alasan Mitsubishi Xforce tanpa sunroof maupun panoramic roof.
Baca juga: Cara Jitu Supaya Mitsubishi Xforce Makin Ngacir Libas Segala Medan
Sebelum kita bahas lebih lanjut mengenai fitur sunroof dan panoramic roof, biar tidak salah kaprah kita bahas dulu apa itu perbedaan kedua istilah ini.
Sebab ternyata ada banyak orang di luar sana yang meskipun mengaku penggemar otomotif, namun tetap saja tidak bisa membedakan antara mana yang sunroof serta panoramic roof.
Pada dasarnya, kedua istilah itu menunjukkan bagian atap mobil yang sebagian terbuat dari kaca.
Tujuannya pun sama, yakni agar penumpang atau pengemudi dapat menikmati pemandangan di luar mobil tanpa harus keluar dari mobil.
Namun bila dilihat dari segi cara kerja, masing-masing memiliki perbedaan yang sangat jelas.
Model kaca atap ini ukurannya lebih kecil dibanding panoramic roof, serta bila kaca dibuka mampu membentuk sudut tertentu untuk kemudian naik menuju ke atas atap.
Kaca atap dapat keluar sehingga udara bisa masuk melalui sunroof.
Sistem ini dahulu digunakan sebagai teknologi ventilasi bus kota, dimana udara dapat mengalir bebas melalui ventilasi tersebut.
Panel yang terangkat nantinya akan membawa kesejukan udara segar dari luar mobil terutama ketika Anda berkendara di daerah pegunungan.
Anda dapat menikmati cantiknya bintang-bintang di langit saat melakukan perjalanan malam dengan sunroof terbuka.
Saat ini ada beberapa mobil yang tidak hanya memiliki satu sunroof tapi juga dua.
Untuk yang satu sunroof biasanya dipakai pada mobil berdimensi compact seperti hatchback, sedan, atau compact SUV.
Sementara mobil yang pakai dua sunroof biasanya adalah jenis Big MPV seperti Toyota Alphard atau Nissan Elgrand.
Sering disebut panoramic glass roof, model ini menggunakan ukuran kaca yang cukup besar, bahkan hampir sebesar atap mobil itu sendiri.
Tetapi kaca tersebut tidak bisa bergerak seperti sunroof, meski begitu penumpang tetap dapat melihat suasana pemandangan langit saat mereka berkendara.
Kaca yang dipasang mampu menahan sinar ultraviolet sehingga kabin tidak akan terasa panas.
Selain itu, panoramic roof dilengkapi juga dengan tirai yang bisa dibuka tutup sehingga Anda dapat bebas menentukan kapan Anda ingin menggunakan tirai dan kapan tidak.
Selain sunroof dan panoramic roof, ada juga istilah moonroof yang orang lain juga sering sebut panoramic sunroof.
Sebenarnya moonroof tidak jauh beda dengan sunroof karena kacanya sama-sama bisa bergerak buka tutup secara elektrik.
Perbedaannya hanya rel yang mengarahkan atap bergerak ke arah mana.
Bila sunroof mengangkat kaca, sebaliknya, moonroof justru memasukkan kaca ke dalam atap sehingga tidak mengganggu aliran udara.
Komponen kaca yang bisa fleksibel bergerak ini juga tidak seluruhnya melainkan sebagian atau separun dari atap kaca yang terpasang di kendaraan tersebut.
Kaca seperti ini terkadang rawan macet. Dan ketika macet, sulit untuk diperbaiki.
Oleh karena itu, kaca ini biasa digerakkan secara otomatis dengan tombol tertentu sehingga tidak membuat rel mudah macet.
Baca juga: Punya Tampang Macho, Mitsubishi XForce Bikin Kaum Hawa Jatuh Cinta
Atsushi Kurita, President Director PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) menjelaskan, kalau Xforce dipasang fitur electric sunroof, panoramic sunroof, atau mungkin hanya sekedar panoramic glass roof sebenarnya bisa saja.
"Di Jepang kami punya Outlander Sport yang punya fitur panoramic roof, jadi secara teknikal kami tidak punya kesulitan untuk memasang panoramic roof," katanya melalui keterangan tertulis.
Namun begitu, sebelum memutuskan apakah Xforce akan dipasang sunroof atau tidak, pihak Mitsubishi sudah melakukan studi untuk menguji mobil yang sudah dilengkapi fitur tersebut dengan yang tidak dilengkapi.
Kemudian selama proses pengembangan mobil ini, Mitsubishi dan Yamaha juga turut mempertimbangkan tata letak ruang kabin Xforce.
Alhasil diputuskan jika mobil terbaru Mitsubishi itu tidak pakai fitur panoramic roof.
Baca juga: Kompetitor Xforce Ada yang Hybrid, Mitsubishi: Tenang, Kita Juga Bisa Buat!
Keberadaan sunroof atau panoramic roof memang menjadi nilai tambah tersendiri bagi sebuah kendaraan.
Selain dapat menikmati pemandangan alam selama berkendara, keberadaan fitur ini juga turut meningkatkan gengsi dari si pemilik mobil karena kendaraannya terpancar aura kemewahan.
Walau begitu ketika Mitsubishi Xforce sunroof di realisasikan, menurut Atsushi Kurita, ada setidaknya tiga hal yang bisa berpengaruh dari langkah memasukkan sunroof ke kendaraan tersebut.
Menurut Kurita, Mitsubishi Motors ingin menciptakan Xforce sebagai kendaraan yang menyenangkan untuk dikendarai sekaligus juga efisien dalam pemakaian bahan bakar.
Dan pihak mereka sudah melakukan penelitian, ketika dilakukan uji antara mobil yang dilengkapi panoramic roof dan yang tidak, konsumsi bahan bakarnya ternyata mencatatkan hasil berbeda.
"Kami punya mobil yang sudah dilengkapi dengan panoramic roof dan konsumsi bahan bakarnya sedikit terpengaruh karena penggunaan panoramic roof," kata dia.
"Kami juga ingin mobil ini punya efisiensi bahan bakar yang baik, itulah alasan kami akhirnya tidak menggunakan panoramic roof," ujarnya.
Bobot kaca pada sebuah kendaraan yang tidak ringan juga diakui oleh Rifat Sungkar yang merupakan pereli Nasional sekaligus Brand Ambassador Mitsubishi Indonesia.
"Di balap, satu dari beberapa teknik mengurangi bobot mobil adalah dengan mengganti seluruh kaca jendela dengan bahan yang lebih ringan seperti akrilik. Jadi kalau sebuah mobil atapnya dipasang kaca, rasanya memang tidak mustahil bobotnya bisa bertambah dan hal ini mempengaruhi konsumsi BBM," jelas Rifat.
Dirinya pribadi mengakui, dengan kesuksesan Pajero Sport dan Xpander, ia yakni Mitsubishi juga akan sukses dengan Xforce.
"Kita sudah buktikan Mitsubishi mempunyai kendaraan yang build quality bagus, kenyamanan terbaik, dan paket pembelian dan perawatan yang terjamin. Untuk Xforce dengan mesin sama seperti Xpander tapi gearbox beda artinya sudah terbukti, mobil ini bisa irit, perawatan mudah, sehingga saat membeli mobil ini bisa dengan perasaan yang nyaman," ucap dia.
Baca juga: Test Drive Mitsubishi Xforce, Ada 4 Hal yang Bikin Penasaran dan Wajib Diketahui
Meski ada kesan pemasangan sunroof atau panoramic roof membuat interior terlihat lebih lapang, ternyata hasil studi yang dilakukan tim Mitsubishi Motors menunjukkan hal yang berbeda.
Keberadaan atap kaca tersebut ternyata malah bisa sedikit memangkas ruang kepala (head room) dari penumpang mobil.
"Kami pikirkan juga dengan head clearance yang ada di mobil. Jika ada panoramic roof maka ruangan kepala di mobil akan jadi berkurang. Jadi lebih pendek. Kami juga mendapatkan pengakuan dari customer soal ini," sebut Kurita.
Terakhir alasan yang disebutkan Kurita Mitsubishi Xforce absen panoramic roof adalah terkait audio system di mobil tersebut yang menggandeng pihak Yamaha.
Perlu diketahui, Xforce dibekali satu set Dynamic Sound Yamaha Premium yang didukung 8 speaker yang terintegrasi dengan 4 Preset Equalizer, Anda bisa atur pada mode Signature, Lively, Powerful, atau Relaxing.
"Kami memiliki sistem audio premium dari Yamaha. Untuk mendapatkan performa yang baik dan ruangan yang nyaman akan sangat mungkin tanpa panoramic roof," katanya.
"Ini bukan semata-mana kita pasang speaker Yamaha, tapi tim engineer Yamaha kerjasama dengan tim engineer Mitsubishi untuk mengembangkan sistem tata suara khusus untuk interior Xforce. Jadi karakter suaranya dan equalizer ditunning sesuai kabin Xforce," timpal Guntur Harling, General Manager Product Strategy Division MMKSI.
Sementara itu Intan Vidiasari selaku General Manager Marketing and PR Communication MMKSI menyebutkan, jika Yamaha mendesain sistem audio di mobil ini bersamaan dengan pengembangan Xforce itu sendiri.
Jadi bukan sekedan mereka menyumbang perangkat berupa speaker atau amplifier.
Kemudian sistem audio ini juga memiliki fitur Speed Compensated Volume (SCV) yang mampu kualitas audio tetap dipertahankan sesuai setting penggunaannya, menyesuaikan dengan kecepatan kendaraan.
"Saat mobilnya berakselerasi dan kena hujan, dia punya teknologi sensor yang bisa menyesuaikan kualitas suaranya. Jadi kalau musiknya terasa lebih kencang itu karena mobil melewati kondisi jalan yang kurang ideal," sebut Intan.
Semua kondisi tersebut akan mencapai titik paling ideal, sebut Intan, jika tanpa keberadaan sunroof atau panoramic roof.
"Kami akan melakukan studi lagi, jika memang diperlukan, kedepannya kami bisa saja memasang panoramic roof. Hanya saja itu akan sangat berpengaruh ke konsumsi bahan bakar. Selain itu kami juga perlu mempelajari apakah Yamaha audio akan terpengaruh oleh kondisi pemasangan panoramic roof," tukas Kurita.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
{{variantName}}
{{expSellingPriceText}}
{{carMileage}} km
{{registrationYear}} tahun
{{storeState}}