Pada ulasan kali ini kami akan membahas apa saja perbedaan Daihatsu Xenia Mi dan Li bekas yang ternyata masih cukup banyak peminatnya.
Sebagai informasi, tipe Mi dan Li merupakan varian paling terjangkau Xenia yang hadir sejak 2004.
Kedua varian ini bisa kalian jumpai hingga 2010, sebelum digantikan oleh tipe D dan M di Xenia generasi kedua.
Sebagai tipe paling murah Daihatsu Xenia, untuk pasaran harga bekas tipe Mi kini ditawarkan mulai dari Rp40 jutaan, sedangkan varian Li dari Rp50 jutaan.
Untuk mengetahui apa saja perbedaan Daihatsu Xenia Mi dan Li, simak terus ulasan di bawah ini.
Baca juga: Mobil Bekas Rp50 Jutaan, Pilih Daihatsu Xenia 1.000 Cc atau Toyota Kijang Kapsul?
Untuk diketahui, Xenia Mi merupakan varian paling basic yang minim akan fitur unggulan.
Pada dasarnya tipe ini dihadirkan untuk menyasar segmen fleet sebagai mobil operasional perusahaan.
Berbeda dengan Mi, tipe Li dikhususkan sebagai kendaraan keluarga dengan harga terjangkau.
Karena kendaraan keluarga, varian ini memperoleh beberapa fitur yang tentunya tidak bisa kalian jumpai di tipe Mi.
Secara tampilan eksterior sekilas antara tipe Mi dan Li terlihat sama.
Di depan keduanya tidak dilengkapi foglamp, kemudian pada sisi samping, tipe Mi dan Li dipadukan velg kaleng berukuran 13 inci.
Sebagai pembeda, varian Li mendapat tambahan wheel dop serta sub varian dari tipe ini ada yang sudah menggunakan velg berbahan dasar alloy.
Untuk spion keduanya dilakukan secara manual dari luar, dan untuk sub varian Li ada yang sudah menggunakan electric mirror dengan lampu sein pada cover.
Perbedaan lainnya pun terletak pada handle pintu, yang mana tipe Mi masih berwarna hitam doff.
Selanjutnya di bagian buritan, tipe Li dilengkapi rear wiper yang berfungsi untuk meningkatkan visibilitas pengemudi.
Setelah mengetahui perbedaan di bagian luar, selanjutnya kami akan membahas perbedaan Daihatsu Xenia Mi dan Li untuk bagian dalam.
Baik varian Mi maupun Li untuk interiornya didominasi menggunakan warna hitam.
Penggunaan warna hitam pada sisi interior sebenarnya memiliki kelebihan dan kekurangan.
Untuk kelebihannya mudah dibersihkan ketika terkena noda, sedangkan kekurangannya terlihat monoton.
Sebagai pembeda, tipe Li sudah dilengkapi sun visor di sisi penumpang depan.
Selanjutnya untuk center cluster varian ini memperoleh head unit single din.
Berbeda dengan tipe Li, varian Mi belum mendapatkan head unit.
Untuk head unit yang didapatkan saat itu merupakan paketan diler dengan tambahan speaker.
Perbedaan lainnya pun terletak pada meter cluster, yang mana tipe Li mendapatkan tahcometer serta tampilan sedikit lebih modern.
Tidak berhenti sampai di situ, pada console tengahnya varian ini juga mendapatkan console box serta tempat penyimpanan barang, berbeda dengan Mi yang dibiarkan kosong.
Guna menaikan serta menurun kaca, tipe Mi dilakukan secara manual menggunakan tuas model engkol, berbeda dengan Li yang dibekali power window di semua kaca.
Beranjak ke baris kedua, tipe Mi tidak dilengkapi head rest serta seatbelt, kemudian door trimnya menggunakan bahan vynil serta tidak adanya cup holder.
Sebagai informasi tipe Li sudah memperoleh head rest di baris keduanya serta seat belt, dan untuk door trimnya memakai cover platik dengan cup holder yang terasa begitu ergonomis.
Oh iya, tipe Mi juga tidak mendapatkan power steering serta central lock, berbeda dengan Li yang sudah dilengkapi fitur tersebut.
Seperti diketahui power steering dapat memberikan kemudahan terhadap pengemudi saat melakukan manuver, serta central lock yang dapat mengunci semua pintu secara otomatis hanya dengan mengunci pintu pengemudi.
Meski begitu tipe Mi sama seperti Li dimana mobil ini dilengkapi sistem pendingin udara atau AC single blower di depan.
Baca juga: Pakai Mesin Kecil, Konsumsi BBM Daihatsu Xenia 1.000 Cc Lebih Boros dari 1.300 Cc?
Daihatsu Xenia Mi dan Li dibekali mesin 1.0-liter.
Untuk lansiran tahun 2004 hingga 2005 menggunakan mesin berkodekan EJ-DE 3-silinder segaris, 12 Katup DOHC, EFI.
Jantung pacu berkapasitas 989 cc yang digunakan dapat menghasilkan tenaga 57 PS di 5.200 rpm dengan torsi maksimal 89 Nm pada 3.600 rpm.
Produksi tahun 2006 sampai dengan 2010, kedua varian mendapatkan mesin dengan teknologi baru yakni VVT-i.
Mesin dengan kode EJ-VE 989 cc 3-silinder segaris, 12 Katup DOHC, VVT-i EFI yang disematkan mampu memeras tenaga sebesar 63 PS di 5.600 rpm serta torsi puncak 90 Nm pada 3.600 rpm.
Daihatsu Xenia 1.000 cc baik tipe Li maupun Mi hanya ditawarkan transmisi manual 5-percepatan yang kemudian diarahkan ke penggerak roda belakang (RWD) untuk membuatnya berjalan.
Mengenai transmisi matic 4-percepatan, pada generasi pertamanya hanya bisa dijumpai di tipe Xi yang dipadukan mesin berkapasitas 1.300 cc.
Kalian yang ingin meminang Xenia 1.000 cc baik tipe Mi dan Li, keduanya menggunakan timing belt untuk menggerakan crankshaft dengan camshaft secara selaras.
Fungsi dari timing belt sendiri menyesuaikan waktu pergerakan antara piston, intake valve dan exhaust valve guna didapat proses pembakaran yang sempurna pada mesin.
Sabuk karet dengan campuran benang dan kawat ini mempunyai pola waktu siklus 4 langkah, yakni langkah hisap, langkah kompresi, langkah tenaga dan langkah buang yang sejalan.
Pada Xenia 1.000 cc, timing belt wajib dilakukan penggantian setiap 100.000 km untuk menghindari sabuk karet putus secara tiba-tiba.
Putusnya sabuk karet sendiri dapat menyebabkan mesin mati dan tidak bisa dihidupkan.
Tidak seperti mobil dengan timming belt lainnya, Daihatsu Xenia 1.000 cc apabila mengalami putus pada sabuk karetnya tidak akan membuat piston dan klep bertabrakan.
Hal ini dikarenakan piston Xenia dibuat cekungan untuk menghindari tabrakan antara kedua bagian tersebut.
Mengenai biaya penggantian timing belt, tensioner dan ongkos pemasangan untuk Xenia 1.000 cc umumnya dipatok Rp800 ribuan.
Seperti yang kami sampaikan sebelumnya, Xenia 1.000 cc memiliki 3 buah silinder.
Mempunyai ruang bakar berjumlah ganjil, jantung pacunya menghasilkan getaran lebih besar dibandingkan mesin dengan 4 buah silinder.
Bahkan getaran yang dihasilkan terasa hingga ke dalam kabin ketika mesin menyala dalam posisi idle.
Xenia 1.000 cc bermesin EJ-DE maupun EJ-VE memiliki karakter yang tangguh sekaligus hemat bahan bakat.
Beberapa sumber menyebutkan untuk pemakaian dalam kotanya mobil ini sanggup menempuh jarak 13-15 km/liter.
Sedangkan untuk penggunaan luar kotanya di kisaran angka 16-17 km/liter.
Selain konsumsi BBM yang irit, mengenai perawatannya mobil ini sangat mudah dan murah.
Mengusung sistem kombusi injeksi, pemilik cukup melakukan tune up ringan, mengganti oli mesin, filter oli, filter udara, minyak rem, pelumas transmisi dan gardan secara teratur, guna menjaga performa agar tetap optimal.
Selain mudah, perawatannya mobil ini juga murah dengan spare part melimpah di pasaran mulai dari ori hingga KW3.
Baca juga: Kepincut Daihatsu Xenia 1.000 Cc? Simak 4 Kekuranganya Sebelum Beli
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
{{variantName}}
{{expSellingPriceText}}
{{carMileage}} km
{{registrationYear}} tahun
{{storeState}}