Ya, Thailand ternyata ikut kena prank Elon Musk beserta timnya, sama seperti Indonesia, karena perusahaan mobil asal Amerika Serikat tersebut tidak bakal mendirikan pabrik.
Melansir dari sebuah laporan The Nation, sumber terdekat dengan pemerintah Thailand mengungkap bahwa Tesla telah membatalkan rencana mendirikan pabrik perakitan Battery Electric Vehicle (BEV) atau kendaraan listrik baterai di negara tersebut.
Baca juga: Tantang BYD, Tesla Pastikan Asia Tenggara Jadi Pasar Potensial Mobil Listrik. Termasuk Indonesia?
Sebaliknya, Tesla justru hanya akan fokus pada pengoperasiaan stasiun pengisian daya, dan itu dilakukan di wilayah Arab Saudi.
"Tesla saat ini hanya mendiskusikan stasiun pengisian daya, dengan rencana pabrik yang ditangguhkan tidak hanya di Thailand tetapi juga di seluruh dunia," jelas sumber yang tak disebutkan Namanya.
Sumber tersebut menyatakan, Tesla tidak akan melakukan tindakan di Malaysia, Indonesia, atau dimanapun, kecuali China, Amerika Serikat dan Jerman.
"Mereka tidak melakukan tindakan di Malaysia, Indonesia, atau di mana pun kecuali Tiongkok, Amerika, dan Jerman,” kata sumber yang tidak disebutkan namanya kepada harian Thailand.
Baca juga: 4 Rencana Tesla di Malaysia, Ternyata Bukan Sekedar Jualan Mobil
Kabarnya Tesla membatalkan rencana investasinya di Thailand melakukan berbagai pertimbangam termasuk keputusan perusahaan sejumlah perusahaan Amerika yang melakukan penarikan investasi di Asia dan sekitarnya.
Selain membatalkan rencana di Thailand, Tesla juga telah menghentikan rencana pembangunan Nuevo León Gigafactory di Meksiko sampai pemilihan presiden AS pada bulan November 2024, menyusul janji kandidat Donald Trump untuk mengenakan tarif 100 persen pada kendaraan yang dibuat di Meksiko.
Baca juga: Bos Tesla Elon Musk Mulai Was-was akan Mobil-mobil Listrik China
Kabar Tesla investasi di Thailand sempat beredar, dimana Perdana Menteri Thailand, Srettha Thavisin mengumumkan pada bulan November 2023, bahwa pembuat mobil listrik Tesla sedang mempertimbangkan untuk menjadikan Thailand sebagai pusat produksi.
Bahkan dia telah mengadakan beberapa pertemuan dengan para eksekutif Tesla di Amerika Serikat dan Thailand serta mengunjungi pabrik Fremont di California.
Tak sampai disitu, Srettha Thavisin menyebut jika Tesla sedang mensurvei tiga lokasi pabrik potensial di Thailand, mengharapkan investasi senilai lebih dari USD 5 miliar pada kuartal pertama tahun 2024.
Apa yang dilakukan Thailand ini, sejatinya nasibnya sama seperti Indonesia. Kala itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan kepada Mei 2024, dimana Tesla sedang mempertimbangkan untuk mendirikan pabrik baterai di nusantara.
Bahkan Luhut turut mempertemukan CEO Tesla Elon Musk dan Presiden Indonesia Joko Widodo, di Amerika Serikat, yang ternyata hasilnya tidak terlihat, khususnya dalam dunia otomotif.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
{{variantName}}
{{expSellingPriceText}}
{{carMileage}} km
{{registrationYear}} tahun
{{storeState}}