Dapat Insentif, Nissan Pilih Produksi Mobil Hybrid di Thailand Ketimbang Indonesia

Pabrikan otomotif asal Jepang, Nissan Motor Company lebih memilih Thailand dibandingkan Indonesia untuk melakukan investasi produksi mobil hybrid. 

Hal ini diketahui setelah dewan Thailand Board of Investment (BOI), menyebutkan bahwa pemerintah negeri Gajah Putih itu telah meluncurkan paket insentif investasi bagi pabrikan otomotif yang ingin memproduksi mobil hybrid di Thailand. 

Dalam kebijakan tersebut, pemerintah setempat akan menurunkan tarif pajak bagi produsen yang membuat mobil hybrid dengan standar emisi karbondioksida (CO2) lebih ketat, sehingga tarif cukainya bisa hanya 6-9 persen. 

Baca juga: Jalan Mulus Mobil Hybrid di Thailand Berbeda dengan Indonesia

Nissan Kicks e-Power

Nissan memang tidak mengungkapkan besaran nilai investasi yang dikucurkan. Akan tetapi, nilai anggaran yang akan di investasi bakal lebih tinggi dari ambang batas syarat yang ditetapkan pemerintah jika menancapkan modalnya yaitu di atas 3 miliar baht. 

Melansir Wapcar, Presiden Nissan Motor Thailand (NMT) Toshirio Fujiki menyebutkan, rencana Nissan untuk memproduksi mobil hybrid akan diterapkan di pabriknya yang berlokasi di Samut Prakan, Thailand. 

"Kami akan meluncurkan lima model mobil antara tahun 2025 hingga 2027 dan sedang mempertimbangkan model mana yang akan dibuat di Thailand,” ungkap Fujiki.  

Baca jugaPemerintah Pastikan Tak Ada Insentif Tambahan untuk Mobil Hybrid

Nissan Kicks e-Power

Diketahui, pabrik Nissan saat ini berlokasi di Samut Prakan, perusahaa tersebut pun telah memproduksi sederet mobil Nissan seperti Almera, Navara dan Terra.

Hanya saja, ketiga mobil yang disebutkan di atas saat ini masih memproduksi mobil dengan mesin konvensional, seperti bensin atau diesel. Sedangkan untuk model hybrid baru satu, Nissan Kicks e-Power yang juga dijual di Indonesia dengan nama sama. 

Baca juga: Nissan Serena e-Power Terbaru Meluncur di GIIAS 2024, Ini Keunggulan dan Harganya

Siap Dongkrak Penjualan

Pabrik Nissan di Samut Prakan

Dengan dibuatnya proses produksi mobil hybrid di Thailand, maka hal ini akan menjadikan negara tersebut sebagai manufaktur mobil yang utama bagi Nissan.

Bahkan Fujiki memprediksi pangsa pasar Nissan akan meningkat menjadi 3 persen tahun ini, dan naik dari 2,2 persen pada tahun 2023. Hal ini karena pada paruh pertama tahun 2024, volume penjualan domestik Nissan sudah sekitar  5.000 unit.

Sedangkan secara keseluruhan, pasar otomotif Thailand diprediksi akan mencapai 640.000 sampai 650.000 unit hingga akhir tahun. 

Mobil Nissan yang dipasarkan di Thailand

Kepercayaan diri Fujiki cukup menjadi alasan, mengingat para pelaku industri otomotif di Thailand khususnya dari Jepang sedang menghadapi persaingan ketat, menyusul adanya produsen mobil listrik dari Tiongkok masuk Indonesia. 

Maka dari itu dengan kembali berinvestasi untuk membuat mobil hybrid, maka dipercaya Nissan dapat merasakan hak istimewa melalui pemotongan pajak, yang nantinya sehingga menyelamatkan vendor suku cadang, pemasok, dan lapangan kerja lokal yang terkena dampak lonjakan merek kendaraan listrik baterai dari Tiongkok.

Seperti diketahui, Nissan sempat memiliki pabrik produksi di Indonesia yang berlokasi di kawasan Industri Kota Bukit Indah, Purwakarta, Jawa Barat untuk membuat Datsu Go dan Go+ Panca.

Selain sudah tak lagi memproduksi secara lokal, keputusan Nissan untuk fokus menggarap pasar mobil hybrid di Thailand dikatakan cukup ketat, mengingat pemerintah Indonesia tak memberikan insentif tambahan bagi mobil bermesin ganda, melainkan hanya untuk mobil berteknologi listrik.

    Channel:
Ikuti media sosial kita:
Herdi

Senior Writer

Mengawali karir sebagai jurnalis sejak tahun 2011 di salah satu media massa Nasional Tanah Air. Memiliki ketertarikan untuk m...

Cek penawaran terbaik dalam 24 Jam!

pengguna tukar tambah mobil impiannya
Tambahkan
mobil Anda

Upgrade

Nissan Kicks

Mobil Bekas Terkait

Jaminan Kualitas Mobil

Garansi Satu Tahun

Jaminan 5 Hari Uang Kembali

Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi

Lihat Lebih

Video Pendek Terkait

Related Videos

Era Baru Mobil Listrik Tanpa Charger; Jelajah Nusantara bersama Nissan Kicks e-POWER

All-New Nissan Sebut e-POWER Terbaik untuk Keunggulan Teknik

New 2021 Nissan Kicks with Updated Interior and Latest Tech | Overview

NISSAN KICK 2021 - Exterior & Interior

Pabrikan otomotif asal Jepang, Nissan Motor Company lebih memilih Thailand dibandingkan Indonesia untuk melakukan investasi produksi mobil hybrid. Hal ini diketahui setelah dewan Thailand Board of Investment (BOI), menyebutkan bahwa pemerintah negeri Gajah Putih itu telah meluncurkan paket insentif investasi bagi pabrikan otomotif yang ingin memproduksi mobil hybrid di Thailand. Dalam kebijakan tersebut, pemerintah setempat akan menurunkan tarif pajak bagi produsen yang membuat mobil hybrid deng
Ada beberapa kelebihan dan kekurangan Honda Odyssey yang wajib kalian ketahui sebagai bahan pertimbangan untuk membeli MPV premium asal Jepang ini. Honda Odyssey adalah sebuah mobil MPV yang diproduksi oleh pabrikan otomotif Honda sejak tahun 1994. Mobil yang masuk ke dalam segmen MPV premium tersebut punya sejarah panjang di Indonesia. Mobil tersebut kini telah memiliki 5 generasi. Perjalanan pertama Odyssey dimulai dengan konsep minivan berdesain kursi tiga baris serta menggunakan penggerak Fo
Berikut ini adalah penjabaran lengkap tentang kelebihan dan kekurangan Daihatsu Luxio. Sebuah MPV berdesain boxy yang memiliki kemampuan daya angkut penumpang serta barang dalam jumlah banyak. Daihatsu Luxio adalah salah satu MPV andalan Daihatsu sebagai mobil keluarga yang mampu mengangkut banyak penumpang. Namun selain itu juga bisa difungsikan sebagai mobil niaga atau kendaraan angkutan penumpang umum seperti travel dan lain-lain, sebab bisa juga menampung beragam barang bawaan. Mobil Daihats
Besaran pajak Hyundai Palisade merupakan hal yang perlu kalian ketahui sebelum membeli mobil jenis SUV (SPort Utility Vehicle) tersebut. Mengingat Palisade masuk kategori kendaraan premium dengan mesin ber-cc besar, dan diimpor dari negara lain. Beberapa variabel tadi tentunya akan mempengaruhi pajak Hyundai Palisade yang akan dibebankan kepada kalian sebagai calon pemiliknya. Apalagi mobil ini juga tidak mendapatkan insentif pajak apapun dari pemerintah, tidak seperti kendaraan listrik berbasis
Pemerintah Indonesia memastikan tidak melakukan perubahan atau memberikan kebijakan tambahan, khususnya insentif untuk mobil berteknologi hybrid. Hal ini diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat ditemui di sela acara penyampaian Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II 2024. "Di sektor hybrid yang kemarin mereka sempat menunggu, apakah ada kebijakan baru apa tidak? Jadi tentu ada yang menunggu, namun pemerintah terus dengan kebijakan-kebijakan yang ada saja," ungkap Airl

Mobil Rekomendasi

PopulerTerbaruPembaruan
Hot
Toyota

Toyota Calya

Rp 170,20 - 190,00 Juta

Lihat Mobil
Subaru

Subaru Crosstrek

Rp 549,50 Juta

Lihat Mobil
Suzuki

Suzuki Grand Vitara

Rp 359,40 - 384,40 Juta

Lihat Mobil
GAC

GAC Aion Hyptec HT

Rp 685,00 Juta

Lihat Mobil
GAC

GAC Aion ES

Rp 386,00 Juta

Lihat Mobil
Nissan

Nissan Serena e-POWER

Rp 635,00 Juta

Lihat Mobil
Lexus

Lexus LBX

Rp 895,00 - 942,00 Juta

Lihat Mobil
MG

MG Cyberster

Rp 1,69 Milyar

Lihat Mobil
Mendatang
Toyota

Toyota Hilux Rangga

Belum Tersedia

Lihat Mobil
Mendatang
Neta

Neta X

Belum Tersedia

Lihat Mobil
Mendatang
Geely

Geely RD6

Belum Tersedia

Lihat Mobil
Citroen

Citroen E-C3

Rp 377,00 - 387,00 Juta

Lihat Mobil

Perbandingan Mobil Terkait

Nissan Kicks
Lihat