Konsumsi BBM Chevrolet Captiva diesel menjadi hal yang menarik untuk dibahas. Pasalnya, mobil bermesin diesel dengan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar, kerap dianggap punya efisiensi yang baik.
Sebelum mobil-mobil jenis SUV (Sport Utility Vehicle) bermesin diesel dengan sasis ladder frame seperti Toyota Fortuner atau Mitsubishi Pajero Sport peminatnya menjamur, Chevrolet sudah lebih dulu punya SUV diesel yang tangguh.
Sejarah mencatat, Chevrolet memasarkan Captiva pada rentang waktu antara 2007 hingga 2018. Awalnya banyak yang menganggap Captiva merupakan penerus dari Chevrolet Blazer. Padahal keduanya punya karakter yang berbeda. Bahkan secara desain pun cukup banyak diferensiasinya.
Nah buat yang penasaran dengan seberapa irit konsumsi BBM Chevrolet Captiva Diesel, mari kita ulas secara lengkap di artikel ini.
Captiva pertama kali diperkenalkan secara global pada 2006 sebagai versi produksi dari mobil konsep Chevrolet S3X yang sudah debut sejak 2004. Menggunakan platform GM Theta, Captiva dikembangkan oleh General Motors (GM) di Korea Selatan (Daewoo).
Setelah rilis di dunia, baru pada 2007, mobil ini hadir di Indonesia melalui PT General Motors AutoWorld Indonesia (GMAI). Kala itu yang muncul lebih dulu Captiva bermesin bensin dengan kapasitas 2.4-liter bertransmisi otomatis dengan tenaga 165 PS dan torsi 230 Nm. Beberapa bulan kemudian muncul pula varian transmisi manual tapi tetap pakai spek mesin bensin yang sama.
Melihat respon positif terhadap Captiva yang saat itu bersaing dengan SUV Jepangan seperti Nissan X-Trail maupun Honda CR-V, Chevrolet Indonesia menambah varian Captiva dengan dipasang mesin diesel 2.0 VCDi bertransmisi otomatis.
Mesin diesel yang dijejali teknologi Variable Geometry Turbocharger (VGT) sanggup membuat Captiva diesel memproduksi tenaga hingga 152 PS pada 4.000 rpm dan torsi maksimum 360 Nm di 2.000 rpm. Namun varian mesin diesel ini cuma punya pilihan transmisi otomatis 5 percepatan.
Satu tahun berikutnya, Chevrolet menambah lagi varian Captiva diesel dengan opsi sistem penggerak semua roda (All Wheel Drive/AWD). Kehadiran model ini menjadikan Captiva diesel saat itu sebagai satu-satunya SUV berpenggerak AWD.
Tahun berlanjut, Chevrolet juga melakukan penyegaran pada Captiva demi tetap memiliki daya tarik untuk bersaing dengan rivalnya. Terhitung di 2021, facelift pertama Captiva dengan perubahan pada bagian fasica utamanya di area grill depan.
Lantas pada 2014, terjadi pula facelift berikutnya dengan perubahan pada lampu belakang yang sudah menggunakan LED untuk varian diesel AWD, desain knalpot baru, velg jadi 19 inci, serta tambahan fitur-fitur baru seperti AC dual zone, steering switch control, side curtain airbag, jok elektrik di bagian pengemudi, Active Rollover Protection, Electronic Stability Control, dan Hill Descent Control pada tipe AWD.
Kemudian di sisi teknis, walau masih menggunakan mesin diesel yang serupa, tetapi tenaganya melonjak jadi 163 PS dan torsinya meningkat dari 360 Nm menjadi 400 Nm berkat penggunaan teknologi DOHC. Pilihan transmisi kini hanya tersedia otomatis tiptronic 6 percepatan dengan opsi penggerak roda depan dan AWD.
Dua tahun berselang, Chevrolet menghadirkan All New Captiva pada 2016 yang mengalami perubahan pada bagian eksterior serta interior. Sisi luar yang berubah antara lain pada desain grill depan, serta lampu utama yang dibuat lebih pipih.
Sedangkan perubahan di bagian interior cukup banyak, mulai dari Head Unit yang sudah mendukung Chevrolet MyLink, desain setir yang kini menjadi lebih keren dan nyaman digenggam, pelipatan spion yang sudah elektrik, serta disematkan fitur side blind zone alert yang berguna untuk memantau keadaan sekitar saat ingin pindah jalur, dan kamera mundur dengan Rear Cross Traffic Alert yang berguna untuk memudahkan ketika parkir.
Selain itu, mobil ini ketambahan juga fitur Passive Keyless Entry, Hill Descent Control, serta Blind Spot Monitoring, dan fitur Tire Pressure Monitoring System yang dapat memantau kondisi tekanan angin dalam ban.
Pada facelift terakhir ini pilihan mesin bensin ditiadakan sehingga hanya tersisa varian diesel dengan tenaga 163 PS dan torsi 400 Nm dengan transmisi otomatis. Untuk penggeraknya sendiri masih tersedia pilihan roda depan dan AWD.
Sayangnya model Captiva facelift ini hanya bertahan sampai 2018 setelah Chevrolet mengumumkan berhenti menjual SUV tersebut. Meski begitu, Chevrolet masih menjual Captiva generasi kedua di beberapa negara seperti di Thailand dan beberapa negara Amerika Latin yang berbasis dari Baojun 530 atau lebih dikenal sebagai Wuling Almaz di Indonesia.
Berdasarkan ringkasan sejarahnya, untuk Captiva diesel, Chevrolet Indonesia tercatat menghadirkan dua model mesin. Yaitu pada generasi pertama pra-facelift dan facelift yang beredar antara 2008 hingga 2013. Serta pada model facelift 2014 hingga 2018.
Untuk mesin diesel generasi awal Captiva, menggunakan mesin 2.0 VCDi berkapasitas 1,991 cc 4 silinder dan dilengkapi dengan teknologi variable geometry turbocharger (VGT). Mesin ini mampu menghasilkan tenaga sebesar 150 PS pada 4.000 rpm dan torsi maksimal 320 Nm di 2.000 rpm.
Mesin ini lantas di translasi ke roda depan dan juga semua roda menggunakan transmisi otomatis 6 percepatan GM Tiptronic dengan bantuan Torque Converter serta Lock-Up Clutch.
Mesin kedua tetap berkapasitas 2.0-liter VCDi namun sudah menggunakan teknologi DOHC Turbo Intercooler sehingga sanggup menghasilkan tenaga puncak 163 PS di 3.800 rpm dengan torsi 400 Nm pada rencatang 1.750 - 2.750 rpm. Mesin ini juga menggunakan transmisi otomatis 6-percepatan with GM Tiptronic.
Spesifikasi Chevrolet Captiva Diesel | ||
---|---|---|
2006 - 2011 | 2014 - 2018 | |
Dimensi | ||
Panjang | 4.673 mm | |
Lebar | 1.849 mm | |
Tinggi | 1.756 mm | |
Jarak sumbu roda | 2.707 mm | |
Jarak ke tanah | 197 mm | |
Ukuran roda | 235/60 R17 | 235/55 R18 |
235/50 R19 | ||
Kapasitas tangki BBM | 65 liter | |
Mesin | ||
Tipe mesin | 2.0L VCDi Turbo | 2.0L DOHC VGT Intercooler |
Jumlah silinder | 4 | 4 |
Kapasitas silinder | 1.991 cc | 1.998 cc |
Daya maksimum | 150 PS @4.000 rpm | 163 PS @ 3.800 rpm |
Torsi maksimum | 320 Nm @2.000 rpm | 400 Nm @1.750-2.750 rpm |
Transmisi | Otomatis 6-percepatan | Otomatis 6-percepatan |
Sistem penggerak roda | Penggerak Roda Depan (FWD) | |
Penggerak Semua Roda (AWD) | ||
Sasis | ||
Suspensi depan | MacPherson Strut with Coil Spring | |
Suspensi belakang | Independent 4 Link with Coil Spring and Self Levelizer | |
Rem depan | Ventilated Disc | |
Rem belakang | Disc |
Baca juga: Harga Bekasnya Mulai Rp70 Jutaan, Ini Kelebihan dan Kekurangan Chevrolet Captiva Diesel dan Bensin
Seperti yang sudah kami singgung sebelumnya, banyak yang beranggapan kalau mobil-mobil bermesin diesel lebih hemat dalam pemakaian bahan bakar ketimbang mobil berbahan bakar gasoline. Begitupun dengan Chevrolet Captiva.
Namun untuk menjawab anggapan ini, kami mencoba menelusuri sejumlah hasil pengujian konsumsi BBM Chevrolet Captiva diesel dari berbagai informasi dan forum para pemilik kendaraan tersebut.
Adapun untuk Konsumsi BBM Captiva diesel keluaran awal periode 2008 hingga 2011, rata-rata mencatatkan 8-9 km/liter untuk penggunaan di dalam kota dengan kondisi jalan rasa sesekali macet. Sedangkan untuk rute tol luar kota, bisa mencatat konsumsi BBM 11-12 km/liter.
Sementara itu untuk Captiva facelift 2012 hingga 2018, karena berbekal teknologi yang lebih advanced dan juga tenaga dan torsinya lebih besar, maka konsumsi BBM Chevrolet Captiva diesel periode produksi ini pun sedikit lebih efisien.
Para penggunanya mengaku bisa mencapai 8,7 km/liter hingga 9,5 km/liter untuk rute dalam kota. Namun pada pemakaian di luar kota dengan rute tol dan kecepatan stabil, ada yang sanggup mencapai 15-16 km/liter. Wow, cukup hemat bukan!
Namun lagi-lagi, konsumsi bahan bakar sebuah kendaraan tidak bisa dianggap sama rata satu dengan lainnya meski serupa merek dan tipe mobil. Sebab ada variabel lain penentu kebutuhan bahan bakar untuk mesin ini.
Misalnya kondisi traffic saat itu, kemudian faktor alam seperti dalam kondisi panas atau hujan, kontur geografis jalan juga berpengaruh ketika rute yang dilewati lebih banyak tanjakan maka akan menyebabkan bensin lebih boros.
Selain itu, mengingat usia Captiva ada yang sudah diatas 20 tahun, maka kondisi kesehatan mesin dan keseluruhan kendaraan juga berpengaruh pada konsumsi BBM. Belum lagi cara berkendara pengemudinya, apakah agresif atau cenderung melajukan kendaraannya dengan konstan.
Baca juga: Konsumsi BBM Toyota Fortuner Bensin Gen 1 dan 2 Ternyata Beda Meski Pakai Mesin Serupa
Meskipun Captiva usianya sudah uzur, namun demi ketahanan komponen mesin dan menjaga performa kendaraannya, lebih baik si pemilik jangan dibiasakan mengkonsumsi bahan bakar jenis Solar subsidi alias solar busuk (solbus).
Bahan bakar yang direkomendasikan untuk Captiva yakni punya Cetane Number (CN) minimal 53, yang kini ada di Pertamina Dex. Hal tersebut lantaran sata diproduksi Chevrolet sudah mematok emisi Captiva berstandar Euro 4.
Jika pemilik Captiva diesel mengacuhkan rekomendasi ini dan tetap menenggak Solar subsidi, maka siap-siap untuk sering mengalami pada bagian fuel injector. Komponen akan lebih mudah kotor karena kualitas bahan bakar yang digunakan.
Jika kerusakan ini baru terjadi 1-2 kali, maka komponen fuel injector yang kotor tadi masih bisa dibersihkan atau dikalibrasi. Namun jika tingkat kerusakannya sudah parah, maka pemilik wajib mengganti dengan yang baru.
Sebagai informasi saja, harga satu komponen fuel injector Captiva diesel bisa mencapai Rp 4 juta atau Rp 5 juta. Sementara mesin mobil itu butuh 4 komponen fuel injector. Bahkan di beberapa daerah, jika stok sparepart ini tidak banyak, harganya bisa lebih tinggi.
Baca juga: Pakai Transmisi CVT Konsumsi BBM Chery Tiggo 5X Jadi Irit?
Chevrolet Captiva Diesel dikenal sebagai SUV yang tidak hanya tangguh, tetapi juga efisien dalam hal konsumsi bahan bakar. Dibandingkan dengan varian mesin bensin, varian diesel dari Chevrolet Captiva menawarkan performa yang lebih baik, terutama dalam hal torsi.
Banyak pengguna melaporkan bahwa konsumsi BBM Chevrolet Captiva diesel cukup hemat, terutama dalam kondisi jalan raya dengan rute luar kota. Meski begitu, dalam kondisi jalan perkotaan yang cenderung macet, konsumsi BBM juga tidak terlalu boros dibandingkan tenaga dan torsi yang sanggup dihasilkan.
Namun perlu diingat, Captiva diesel tidak bisa sembarangan mengkonsumsi BBM jenis Bio Solar ataui Solar Subsidi. Disarankan pengguna memakai bahan bakar dengan CN 53 seperti Pertamina Dex, demi menjaga komponen fuel injector tetap berfungsi optimal.
Secara keseluruhan, Chevrolet Captiva Diesel adalah pilihan yang menarik bagi mereka yang mencari SUV dengan konsumsi BBM yang efisien namun tetap menawarkan performa yang kuat.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
{{variantName}}
{{expSellingPriceText}}
{{carMileage}} km
{{registrationYear}} tahun
{{storeState}}