Nissan X-Trail e-Power yang sudah lama beredar di Jepang, kini akan masuk Indonesia. Diperkirakan tahun 2025 akan menjadi debut SUV penantang Honda CR-V Hybrid itu di Tanah Air.
Tentunya ini menjadi kabar baik, mengingat penggemar Nissan X-Trail sudah lama menanti generasi terbaru dari mobil tersebut. Apalagi dengan mengusung teknologi e-Power, maka menjanjikan konsumsi bahan bakar Nissan X-Trail yang semakin efisien.
Kabar mengenai rencana masuknya Nissan X-Trail e-Power ini pun langsung menyedot perhatian pembaca Autofun Indonesia. Ini terlihat dari artikel mengenai pembahasan spesifikasi serta prediksi harga Nissan X-Trail e-Power cukup tinggi dalam sepekan belakangan.
Tapi tentu saja, daftar Top 5 Artikel Autofun bukan cuma tentang X-Trail generasi terbaru. Informasi seputar ungkapan pemilik Wuling Air ev yang menceritakan pengalaman dia memiliki mobil listrik mungil tersebut untuk aktifitas harian juga banyak menarik minat pembaca. Hal ini mengingat banyak keuntungan yang diperoleh dari memiliki Wuling Air ev.
Lantas ada pula artikel menarik terkait Toyota yang memberikan aksesoris offroad untuk Kijang Innova Reborn. Apakah hal ini menjadikan MPV Medium tersebut jadi lebih kekar atau malah sebaliknya menjadi aneh tampilannya?
Biar lebih jelas, berikut Top 5 Artikel Autofun sepanjang 8-15 Desember 2024.
Baca juga: Top 5 Artikel Autofun Sepekan: Pesona Mobil Motuba Bekas Murah Lagi Naik Daun
Berbagai kelebihan Wuling Air ev memang seolah tidak ada habisnya untuk dibahas. Meski bukan terhitung barang baru, tapi mobil listrik kecil ini seakan tetap punya daya tarik magis untuk memilikinya.
Apalagi disaat masyarakat Indonesia mulai melek akan kendaraan elektrifikasi dan mengetahui berbagai keuntungannya dibanding mobil berbahan bakar mesin internal. Dan ketika ingin hijrah pada kendaraan full electric, sebagian masyarakat ini mau mencobanya dari tipe yang paling basic dulu.
Satu dari beberapa opsi mobil listrik yang yang cocok untuk dibeli para pemula penikmat BEV (Battery Electric Vehicle) di negara ini adalah Wuling Air ev. Hal itu tak lepas dari harga Wuling Air ev yang cukup terjangkau untuk banyak golongan masyarakat dalam negeri.
Nah selain harga yang amat menarik, apa lagi kelebihan Wuling Air ev yang membuat banyak orang tertarik dengan si mungil yang punya pilihan warna pastel tersebut? Yuk klik disini untuk pembahasan lebih detailnya.
PT Nissan Motor Distributor Indonesia (NMDI) kini semakin percaya diri dengan teknologi Nissan e-Power yang dibenamkan pada sejumlah produknya. Termasuk Nissan X-Trail e-Power.
Chief Brand and Customer Officer, MC-Japan-ASEAN Chairman, Nissan Motor Co., Ltd, Asako Hoshino menyatakan, bahwa kemunculan X-Trail e-Power belum akan dijual, karena Nissan masih melihat bagaimana respon pasar di Indonesia.
Kata Asako, jika telah mencoba X-Trail e-Power, maka Nissan siap mendapatkan masukan dan saran bagaimana agar hal tersebut, bisa jadi pertimbangannya buat dipasarkan di Tanah Air.
Teknologi e-Power memang sudah jadi branding dengan Nissan di Indonesia dan dunia. Sejumlah produk, sudah dibenamkan seperti Kick dan Serena. Termasuk X-Trail, yang masih jadi pertimbangan, apakah akan masuk Indonesia atau tidak.
Kata Asako, teknologi e-Power saat ini adalah powertrain yang tepat untuk menjembatani antara teknologi bensin atau Internal Combustion Engine (ICE) dan Electric Vehicle. "Karena e-Power memberikan rasa berkendara EV, namun tidak perlu mengisi baterai (seperti mobil listrik di SPKLU atau mandiri)," jelasnya.
Dengan teknologi ini, Nissan X-Trail e-Power mampu menempuh jarak tempuh yang lebih panjang dengan pengisian baterai yang praktis dan efisien tanpa perlu khawatir mengenai ketersediaan infrastruktur pengisian daya (SPKLU) sepanjang perjalanan. Bahkan mereka mengklaim, jika teknologi e-Power menggabungkan efisiensi bahan bakar dengan tenaga listrik, serta pengisian cepat pada Battery Electric Vehicles (BEV).
Lantas seperti apa spesifikasi Nissan X-Trail e-Power ini? Klik disini buat baca artikel lengkap tim kami yang bertugas ya.
Toyota Kijang Innova Reborn bukan hanya tersebar di Indonesia, namun juga beberapa negara salah satunya India dengan nama Toyota Innova Crysta. Meskipun sudah digantikan dengan Innova Hycross (Innova Zenix), di Negeri Hindustan Innova Crysta masih banyak diminati seperti di Tanah Air.
Ramai peminat, baru-baru ini Toyota Bharat memperkenalkan Toyota Innova Crysta Ka Naya Tashan. Disitat dari Rushlane.com, edisi spesial dari Innova Crysta ini mendapat beberapa tambahan aksesoris off-road (kit rugged) yang membuatnya terkesan lebih tangguh sekaligus kekar.
Innova Crysta Ka Naya Tashan dilengkapi berbagai macam aksesoris fungsional seperti kamera belakang, welcome door lamp, leg room lamp, wireless charger, digital video recorder, Tyre Pressure Monitoring System (TPMS), illuminated scuff plate, fog lamp dengan fitting kit serta air purifier.
Untuk fitur unggulan yang dimiliki guna memberikan rasa nyaman selama berkendara, mobil ini memiliki sistem infotainment layar sentuh dengan Apple CarPlay dan Android Auto, tombol start / stop dan meter cluster kombinasi dengan TFT MID.
Memberikan kesan rileks sekaligus meningkatkan kesan prestisius, terdapat ambient lighting, setir yang dibalut dengan bahan kulit serta tuas persneling dan door trim yang mendapatkan hiasan.
Apa saja detil aksesoris offroad untuk Innova Reborn versi India itu? Klik disini ya!
Generasi kedua Suzuki Swift dihadirkan di Indonesia pada September 2012. Kemunculan Swift gen 2 sendiri melengkapi segmen hatchback kompak di pasar domestik yang semakin memanas berkat adanya Toyota Yaris dan Honda Jazz.
Oh iya, Swift model ini untuk statusnya didatangkan secara utuh (CBU) dari Thailand, beda dengan generasi sebelumnya yang dibuat di Indonesia. Bukan tanpa sebab PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengimpor Swift gen 2 saat itu.
Hal itu dikarenakan di Thailand sendiri telah didirikan pabrik baru untuk memproduksi model tertentu, salah satunya Swift. Meski di impor dari Thailand, harga Swift gen 2 di Indonesia tetap kompetitif lantaran di sana untuk produksi antara ASEAN tidak dikenakan pajak.
Ketika diluncurkan pertama kali, Swift gen 2 hadir dalam dua varian, yakni GL dan GX. Untuk pasaran harga bekas Suzuki Swift gen 2 saat ini ditawarkan mulai dari Rp 120 jutaan.
Jika kalian tertarik membeli Swift gen 2, ada baiknya ketahui perbedaan antara tipe GL dan GX di artikel ini.
Perbedaan VVT-i dan Non VVT-i pada mesin Toyota Avanza generasi pertama perlu kalian pahami, sebab ini bukan sekedar penamaan belakang dan emblem yang terpasang pada Low MPV sejuta umat itu.
Sebagai informasi, Toyota Avanza generasi pertama diluncurkan pada Desember 2003, yang kemudian baru dijual resmi Januari 2004. Kehadiran Avanza dan juga Daihatsu Xenia saat itu mengisi kekosongan segmen MPV berharga terjangkau.
Mengingat saat krisis ekonomi melanda Indonesia, daya beli masyarakat pun melemah. Di satu sisi, harga Toyota Kijang yang sempat menjadi kendaraan andalan keluarga di Tanah Air, terus merangkak naik. Akibatnya banyak konsumen tak sanggup membeli Kijang.
Toyota juga merujuk proyek ini sebagai proyek U-IMV (Under-IMV), sebuah referensi di mana Innova yang memakai platform IMV berada di segmen di atas Avanza. Tidak seperti Kijang dan penerusnya, Kijang Innova yang memakai sasis tangga, dua generasi pertama dari Avanza dan Xenia memakai sasis semi-unibody, di mana setengah dari sasis depan memakai konstruksi bodi dalam rangka, sedangkan setengah sasis belakang memakai konstruksi monokok.
Avanza pun hadir sebagai jawaban mobil keluarga dengan konfigurasi 7 penumpang, menggunakan mesin yang punya durabilitas tinggi, dan irit bahan bakar. Dikembangkan bersama-sama antara Daihatsu dan Toyota, Avanza - Xenia sekaligus menjadi project kolaborasi pertama dari dua perusahaan ini.
Mobil jenis MPV segmen Low tersebut awalnya diproduksi di pabrik PT Astra Daihatsu Motor (ADM) yang ada di Sunter, Jakarta Utara. Pada saat diluncurkan, diketahui Avanza generasi pertama hadir dalam dua varian yaitu 1.3E dan 1.3G.
Kedua model tersebut menggunakan mesin berkapasitas 1.300 cc 4 silinder DOHC dengan kode K3-DE yang masih menganut teknologi Electronic Fuel Injection (EFI) dan masih belum mengadopsi teknologi Variable Valve Timing with Intelligence (VVT-i).
Selang beberapa bulan kemudian, tepatnya di Juli 2004 PT Toyota Astra Motor (TAM) baru menghadirkan teknologi VVT-i pada Avanza dengan mesin berkode K3-VE namun masih berkapasitas 1.300 cc 4 silinder juga dengan asupan sistem DOHC (Double Overhead Camshaft).
Barulah di Juli 2006, TAM menghadirkan satu varian lagi dari Avanza yang bermesin 1.500 cc 4 silinder yang tetap pakai teknologi EFI namun ditambah VVT-i. Mesin bensin dengan kode 3SZ-VE tersebut kemudian dipasang pada Avanza tipe tertinggi yang dinamakan Avanza S.
Meskipun Toyota Avanza gen 1 sudah tak lagi diproduksi, dan kini sudah muncul generasi ketiga dengan mengalami perubahan besar-besaran. Mulai dari penggunaan mesin baru berkode NR-VE sampai disematkannya platform baru DNGA.
Meskipun sudah berlalu lebih dari 20 tahun, tetapi sampai dengan saat ini masih banyak orang yang belum mengetahui apa perbedaan VVT-i dan non VVT-i di Toyota Avanza generasi pertama.
Daripada penasaran, simak perbedaan perbedaan VVT-i dan non VVT-i dengan klik disini.