Langkah modifikasi mesin mobil kerap dilakukan para pemilik kendaraan roda empat. Alasannya, pada kondisi standar, tenaga mesin mobil tersebut dianggap kurang memuaskan hasrat berkendara si pengemudinya.
Tentunya banyak cara bisa dilakukan untuk modifikasi mesin mobil agar lebih bertenaga dari sebelumnya. Bengkel modifikasi mesin mobil pun banyak bertebaran di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan lainnya.
Namun yang menjadi tantangan saat melakukan modif mesin mobil adalah bukan sekedar membuat tenaga serta torsi dari mesin tersebut jauh berlimpah. Tapi bagaimana mempertahankan durabilitas komponen pada kendaraan itu secara keseluruhan, dan juga membuat konsumsi bahan bakar masih seperti sebelum di modif atau bahkan jadi makin hemat.
Kalau kedua target itu bisa tercapai, tentunya mobil jadi lebih enak dipakai harian atau jalan-jalan ke luar kota. Dan ketika ingin turun balap pun bisa melakukan perlawanan dengan peserta lain yang sudah di tunning ekstrim.
Nah kalau itu yang kalian cari, coba deh rujuk dua bengkel mesin mobil kawakan berikut ini. Yaitu Provisautolab dan Rocket Plus Tuning. Ternyata keduanya bisa bikin modifikasi mesin mobil kencang tapi tetap irit BBM. Kok bisa?!
Baca juga: Modifikasi Honda Civic Estilo Bertema Batik dari Indonesia Ikut Kontes di Jepang
Kalau kalau mau modif mesin mobil tapi tak mau repot pasang komponen ini itu yang pada akhirnya malah tidak cocok dengan karakter kendaraan kalian, maka wajib sambangi bengkel Provisautolab. Ini adalah bengkel servis mobil yang sudah berpengalaman dan berdiri sejak 29 tahun lalu.
Di sini mereka memiliki racikan khusus yang dinamakan TUSS (Tune Up Semi Sport). Bahkan teknik rumusan tersebut sudah dipatenkan oleh Provisautolab. Teknik ini meningkatkan efisiensi bahan bakar mobil secara mekanikal dengan memaksimalkan kinerja dari seluruh komponen pada mesin dengan memperhitungkan kepresisian ukurannya.
Hasilnya, efisiensi pembakaran meningkat secara signifikan tanpa mengorbankan tenaga serta torsi dari mesin. Yang lebih menarik, rumus TUSS juga berdampak pada degradasi bahan bakar. Mobil yang biasanya wajib menggunakan RON 98, setelah penerapan TUSS cukup menggunakan RON 90 tanpa gejala ‘ngelitik’ dan tetap mempertahankan akselerasi yang signifikan.
"TUSS sendiri telah mendapatkan hak paten dan efek dominannya antara lain peningkatan torsi di RPM rendah dan kemampuan degradasi bahan bakar," jelas Sarah dari Provisautolab Bintaro melalui keterangan tertulisnya.
Baca juga: Modifikasi Honda Brio RS Sleeper, Cangkok Komponen Civic Type R
Nah kalau mau bikin mobil kalian kencang dari sebelumnya, satu dari beberapa cara yang bisa dilakukan adalah dengan teknik remap. Bengkelnya bisa tunjuk Rocket Plus Tuning, spesialis remap yang baru berusia 3 tahun namun ditangani oleh tuner berpengalaman 9 tahun.
Proses remap adalah melakukan manipulasi kode pada ECU (Engine Control Unit) mobil. Namun bengkel ini melakukan map tune di ECU secara custom tune dengan software orisinal, sehingga lebih aman bagi durabilitas mesin kendaraan tersebut.
Buat mobil bensin yang sudah dilengkapi turbo, remap akan mereduksi turbo lag secara signifikan sehingga akselerasi yang didapat lebih instan. Kemudian tim Rocket Plus juga dapat meningkatkan performa mobil diesel tanpa menghasilkan asap berlebihan (cumi-cumi).
Baca juga: Sangarnya Modifikasi Toyota Hilux Full Carbon, Diklaim Jadi Lebih Ringan dan Kuat
Kalau kalian sudah membulatkan tekad untuk modifikasi mesin mobil biar lebih kencang tapi tetap mau konsumsi BBM irit, ada kabar bagus nih. Sebab antara Provisautolab dan Rocket Plus Tuning ini berkolaborasi buat para car enthusiast se-Indonesia.
Biasanya antara rumus TUSS dan remap ECU dianggap sulit untuk dikombinasikan. Remap seringkali diidentikkan dengan memanipulasi tabel di ECU secara ekstrem, mengabaikan durabilitas mesin, mematikan peringatan check engine (DTC OFF), dan melakukan bypass SVBL. Bahkan, seringkali remap hanya memperbesar bukaan throttle meskipun injakan pedal gas hanya sedikit, memberikan sensasi responsif palsu.
Namun, kolaborasi Provisautolab dan Rocket Plus Tuning justru menghasilkan sinergi yang luar biasa. Keduanya berfokus pada peningkatan kinerja pembakaran mesin. TUSS meningkatkan efisiensi secara mekanikal, sementara Rocket Plus Tuning menyesuaikan tabel-tabel di ECU untuk mengakomodasi rumusan TUSS, sehingga efisiensi pembakaran meningkat secara signifikan.
Yang lebih menarik, jika performa yang diinginkan lebih tinggi lagi, maka kombinasi ini dapat ditambahkan komponen lain seperti piggyback atau penggantian turbo. Kombinasi TUSS dan remap ini telah diuji di lintasan drag race menggunakan Honda Brio dan Honda Jazz, dan hasilnya memuaskan!
Kedua mobil ini sering meraih podium juara. Adapun catatan waktu terbaik yang pernah diraih oleh Honda Jazz GK5 dengan mesin standar adalah 15,5 detik di lintasan 402 meter dan 9,8 detik saat adu balap di lintasan 201 meter. Adapun Honda Brio dengan mesin L15 N/A standarnya, bisa meraih catatan waktu terbaik 15,0 detik (402 m) dan 9,6 detik (201 m)
Honda Jazz:
Honda Brio (Mesin L15 N/A)
Kolaborasi TUSS dan remap ini juga sudah dilakukan di mobil Toyota Innova Reborn Diesel milik Chelsi. Si pemilik mengakui ada peningkatan tenaga yang signifikan, terutama ketika mobil melapah tanjakan. Penggunaan bahan bakar juga lebih hemat dan asap knalpot sangat tipis.
"Habis beli Innova Reborn Diesel, saya langsung kasih treatment TUSS. Kebetulan Provisautolab sudah kerjasama dengan Rocket Plus Tuning, jadi saya langsung remap ECU mobil Innova saya. Hasilnya sangat luar biasa. Tenaga dan torsi meningkat signifikan," kata Chelsi.
Ia juga menjelaskan kalau pihak Rocket Plus Tuning telah melakukan remap low smoke, untuk setting asap gas buang knalpot lebih minim pada mobil dieselnya itu. selain gas buang lebih sedikit dampak lainnya ke konsumsi BBM lebih hemat.
"Selain itu, efek TUSS dan remap menghasilkan filter solar atas yang jauh lebih bersih. Setelah TUSS dan remap saya cukup menggunakan biosolar dan ditambah dengan aditif solar,” tambah Chelsi.
Metode yang serupa juga pernah diaplikasikan pada BMW 530i G30 dengan mesin B48. Si pemilik menuturkan awalnya mobil wajib minum RON 95 jika ingin didapat kemampuan akselerasi sesuai yang diharapkan. Namun setelah TUSS dan remap, cukup hanya menenggak RON 90, tetap aman tanpa gejala mesin ‘ngelitik’.
Tenaga dan torsi juga meningkat signifikan, bahkan saat menanjak, pedal gas tidak perlu diinjak dalam-dalam. Efek HSA (Hill Start Assist) juga meningkat. Irwan, pemilik BMW 530i yang sudah di treatment TUSS dan remap itu mengaku sangat puas dengan performa mobil kesayangannya saat ini.
"Sebelumnya mobil BMW saya selalu diisi BBM jenis Pertamax Turbo (Oktan 98). Sudah di TUSS, isi BBM Oktan 90 atau (Pertalite) tarikan awalnya jadi lebih ringan dan BBM lebih hemat. Pas ECU di remap, hasilnya lebih mantap, tarikan awalnya tambah enteng, dengan konsumsi BBM tambah irit, padahal tetap pakai BBM Oktan 90," ungkapnya.
Gimana, kalian tertarik kombinasikan TUSS dan remap buat modifikasi mesin mobil jadi lebih kencang tapi tetap irit BBM?
Baca juga: Mau Pasang Kap Mesin Serat Karbon? Ini Daftar Harganya
Apakah modifikasi ganti mesin mobil legal?
Modifikasi mesin mobil dengan mengganti seluruh blok mesin dengan mesin dari mobil lain kerap disebut engine swap. Teknik modifikasi ini sebenarnya legal, dan mobil boleh dipakai di jalan raya. Asalkan surat-surat atau dokumen kendaraan sesuai dengan nomor mesin baru yang sudah terpasang.
TUSS atau Tune Up Semi Sport adalah metode yang dilakukan bengkel Provisautolab untuk meningkatkan efisiensi pembakaran untuk segala jenis mesin kendaraan dengan memaksimalkan kinerja pembakaran. TUSS dapat diterapkan ke mesin bensin atau diesel, agar didapat efisiensi bahan bakar lebih baik dengan peningkatan akselerasi yang maksimal.
Remap ECU (Electronic Control Unit), adalah proses mengubah pengaturan program komputer pada ECU kendaraan sesuai dengan tabel-tabel data yang sudah ditentukan sebelumnya. Teknik remap biasanya akan menghasilkan tenaga dan torsi mesin yang lebih besar dari sebelumnya.