Tips: Mengenal Perbedaan Aki Basah maupun Kering pada Mobil dan Perawatannya
Dhoni · 5 Jan, 2021 16:44
0
0
Yakin baterai, accu atau sering disebut aki mobil anda berjenis aki Kering, bukan aki basah? Atau justru aki hybrid. Sabar pada dasarnya aki atau baterai semua berjenis basah karena masih terdapat unsur cairan yang terdiri dari rangkaian kimia H2SO4 disebut asam sulfat atau terkadang disebut Aki Zuur.
Tentu berbeda dengan aki yang digunakan pada mobil listrik unsur lithium. Namun kali ini kami akan membahas tentang aki pada mobil konvensional yang masih lebih banyak digunakan.
Aki pada mobil konvensional, pada dasarnya haya terbagi dalam dua kategori yaitu Aki Low Maintenance dan Maintenance Free (MF).
Aki model low Maintenance
Aki model ini sering disebut aki basah karena unsur air sangat terlihat dapat dapat dilakukan penambahan saat air aki terlihat berkurang. Biasanya tempat dari aki basah berwarna putih transparan, tujuannya tidak lain agar ketinggian air aki dapat mudah dilihat tanpa perlu membuka tutupnya.
Tutup pada aki model basah, biasanya terdapat lubangkecil untuk melepaskan uap karena proses di dalam aki. H2O yang menguap pada aki basah dapat membuat timbal bereaksi dengan udara di luar (proses oksidasi) dan dapat berakibat kerusakan pada timbel di sel aki sehingga air harus berada di atas tanda lower.
Setiap aki masih menggunakan timbel atau PB dibagian dalamnya, sedangkan bagian penghantar arus menggunakan antimon. Sifat dari antimon dapat mereduksi air sehingga membutuhkan pengisian. Dengan harus melakukan pemeriksaan pada volume air di dalam aki, maka aki basah lebih dikenal dengan sebutan aki low maintenance.
Aki model Maintenance Free
Aki maintenance free (Aki MF) yang lebih dikenal dengan aki kering merupakan perkembangan teknologi dari aki basah. Namun aki model kering dipastikan tetap menggunakan unsur air (H2S04 atau dikenal aki zuur) didalamnya. Tetapi karena bentuknya yang tertutup rapat dan biasanya berwarna hitam, maka bagian dalam aki kering tidak terlihat.
Air zuur yang dimasukan ke dalam aki kering berubah menjadi gel setelah terserap oleh separator. Separator di dalam aki kering seperti halnya pampers sehingga air yang masuk menjadi tidak terdeteksi saat digoyangkan. Kemampuan lain dari teknologi di dalam aki maintenance free (Aki MF) dapat meminimalkan proses penguapan sehingga tidak membutuhkan perwatan ekstra seperti halnya aki basah.
Aki kering pun tetap masih menggunakan timbel atau PB dengan bagian penghantarnya telah menggunakan calcium sehingga disebut PbCA.
Pilih aki kering atau basah?
Dengan penjelasan tentang kedua kategori aki, pertanyaan yang selalu timbul adalah “Jadi lebih bagus accu (aki) kering atau basah untuk mobil?”
Perdebatan pendapat dipastikan terjadi dengan banyak yang mengklaim bahwa aki kering dengan harga lebih mahal akan lebih unggul. Padahal dari uraian yang telah kami jelaskan, keduanya tetap menggunakan cairan. Namun hanya berbeda pada cara perawatannya.
Pertanyaan selanjutnya yang muncul pada perdebatan tentang aki basah maupun aki kering adalah daya tahan diantara keduanya. Kemampuan aki untuk dapat bertahan sangat dipengaruhi banyak hal. Termasuk kondisi cuaca hingga gaya berkendara, kondisi mobil, jarak tempuh hingga melakukan perawatan. Bahkan aki yang selalu diperhatikan kondisinya memiliki usia pemakaian lebih panjang dibanding tanpa perawatan.
Tips Merawat aki mobil
Bagi mereka yang ingin bebas perawatan dan memiliki budget lebih, pastinya aki maintenance free menjadi pilihan. Sedikit informasi, kondisi iklim di Indonesia yang tropis sangat cocok bagi penggunaan aki basah. Tetapi semua kembali kepada anda sebagai sang pemilik mobil.
Sebenarnya kami pernah membahas tentang hal yang harus diperhatikan ketika aki mobil harus mulai diganti. Tetapi tidak ada salahnya kami berikan 4 langkah mudah dalam merawat aki mobil, yakni
Kondisi kelistrikan pada mobil wajib dalam keadaan baik. Paling tidak generator atau alternator yang bertugas mengisi aki ketika mobil dinyalakan dalam kondisi bagus. Mengganti aki yang baru tetapi alternator rusak, dapat dipastikan daya pada aki akan kosong.
Jika ingin melakukan modifikasi dengan menggunakan perangkat audio tambahan dengan daya lebih besar dari sebelumnya. Usahakan aki hingga alternator sesuai atau tidak bikin tekor.
Jika mobil jarang digunakan, pastikan sering memanaskan atau menyalakan mesin mobil. Untuk dapat mengisi daya pada aki mobil, paling tidak gas harus ditekan mencapai 2.000rpm karena alternator baru bekerja saat berada diatas rpm tersebut. dan lakukan beberapa saat.
Selalu memeriksa batas ketinggian air pada aki basah, jika pada pengantar mengalami korosi akibat olsidasi maka segera bersihkan.
Untuk melakukan penggantian aki model kering, maka perhatikan kode produksi yang biasanya memberikan informasi waktu pembuatannya. Jangan sampai anda dapat yang telah lama diproduksinya.
Jadi anda pilih aki kering atau tetap menggunakan model aki basah?
Telah menjadi jurnalis sejak 2008 dengan mengkhususkan diri ke dunia sepeda, namun mulai 2015 mulai menjalani karir sebagai wartawan di dunia otomotif. Namun lebih memilih motorsports sebagai prioritas. Dia tertarik pada teknologi mobil - mobil 4WD.
Instagram: dhoni_bima