Segmen SUV medium tidak cuma milik brand Jepang saja, namun merek Eropa juga punya jagoannya untuk kalangan berkocek tebal. Kali ini, kita akan membahas soal komparasi BMW X5 xDrive40i vs Mercedes Benz GLE 450 sebagai dua SUV Eropa terlaris di Indonesia. Bila mengikuti nomenklatur maka dua-duanya adalah SUV yang memanfaatkan platform sedan midsize premium.
Penjualan terlaris dipegang oleh BMW X5 sebanyak 342 unit sedangkan GLE 450 169 unit. Lumayan besar untuk mobil dengan harga miliaran rupiah. Keduanya juga memiliki spesifikasi mesin yang mirip, berkapasitas 3.0 liter.
All-New BMW X5 xDrive40i xLine juga sudah dirakit lokal di fasilitas BMW Production Network 2. Manufakturnya ini terletak di kawasan Gaya Motor, Jakarta Utara. Hebatnya, BMW Indonesia hanya meluncurkan satu varian, yakni BMW X5 xDrive40i xLine yang merupakan varian flagship X5.
Tak mau kalah dengan rival sesama Jerman, Mercedes Benz juga telah merakit GLE Class secara lokal. Perakitannya berlokasi di Wanaherang, Bogor. Sebelumnya, Mercedes-Benz GLE generasi keempat ini dijual di Indonesia dalam versi completly built up (CBU).
Ingin tahu lebih mendalam soal GLE Class dan X5 ini? Ayo kita ulas lebih jauh.
GLE 450 vs X5 xDrive40i, Mana yang Lebih Bongsor?
Sebagai SUV medium, ukuran atau dimensi ini perlu dicermati. Kita butuh yang lega interiornya tapi tidak terlalu bongsor dimensinya.
Pertama kita mulai dengan GLE 450. dimensi SUV besutan Mercedes Benz ini terbilang proporsional, untuk ukuran sebuah sport utility vehicle (SUV) besar. Sebab, New GLE memiliki panjang 4.930 mm, tinggi 2.157 mm, dan lebar 1.795 mm.
Bandingkan dengan All-New BMW X5 xDrive40i xLine yang konon dimensinya sekarang lebih bongsor dari generasi sebelumnya. X5 memiliki panjang 4.922 mm, lebar 2.004 mm dan tinggi 1.745 mm dengan wheelbase 2.975 mm.
Melihat posturnya, GLE 450 sebenarnya lebih besar. Namun X5 dengan dimensi yang melar berusaha ingin memanjakan pengemudi dan penumpangnya. Dimensi besar ini membuat kita tidak perlu berkompromi terhadap kepraktisan saat membawa barang.
Desain Mercedes Benz GLE 450 Berusaha Tampil Glamor
Desain GLE 450 ini begitu khas kesan Mercy karena grill berpadu logo bintang yang juga berukuran besar. Sepasang lampu utama berteknologi LED Multibeam dengan Adaptive Highbeam Assist Plus mengapit grill tersebut yang jadi tampak harmonis.
Mercedes-Benz menyebut, lampu utama tersebut memiliki pancaran sinar yang cukup jauh. Hebatnya, pancaran cahaya tidak meyilaukan pengemudi dari arah berlawanan. Logo besar dengan headlamp LED yang terbuka lebar seolah memberi kesan jumawa, pantas bagi kamu yang suka tampil glamor.
Dua 'alis' LED Daytime Running Light pada Mercedes-Benz GLE 450 4MATIC AMG Line langsung mengingatkan kita pada desain sedan premium E-Class. Tidak heran, mengingat Mercedes-Benz GLE-Class merupakan E-Class versi SUV. Keduanya sudah berbagi platform sejak pertama kali diperkenalkan pada 1997. Bagaimana dengan rival abadinya?
Desain BMW X5 xDrive40i, Kidney Grille Semakin Besar
Sudah sekitar dua sampai tiga tahun terakhir ini BMW memakai bahasa desain yang baru. Sebenarnya tidak banyak beda dengan sebelumnya, namun begitu jelas. Kini, aksen Kidney Grille khas BMW ukurannya kian membesar.
Sebenarnya, bukan hal baru bagi BMW memakai style seperti ini, bahkan seperti kembali ke era klasik. Hanya saja, bagi kalangan kekinian akan menganggap grill baru itu membuatnya jadi aneh. Mungkin saja iya bila ukuran mobilnya kecil tapi X5 tergolong bongsor.
Secara keseluruhan, BMW X5 ini berusaha tampil maskulin ketimbang elegan. Terdapat guratan garis desain yang tajam pada bagian tengah pintu, fender depan dan belakang serta side skirt, sehingga mampu memberikan siluet tubuh yang lebih sporty.
Adu Performa BMW X5 xDrive40i vs Mercedes Benz GLE 450
Kedua SUV premium besutan merek asal Jerman ini dibekali mesin yang kapasitasnya mirip, yaitu 3.0 liter. Bila dibandingkan, mana lebih perkasa antara BMW X5 xDrive40i vs Mercedes Benz GLE 450?
Mesin Canggih Mercedes Benz GLE 450, Berteknologi Semi Hybrid
Berbagai penyempurnaan dilakukan Mercedes Benz untuk membuat GLE 450 tetap kompetitif menghadapi para kompetitornya, termasuk menghadirkan fitur dan teknologi terkini. Salah satu unggulannya adalah sistem mild hybrid terbaru Mercedes-Benz, EQ Boost.
Sistem mild hybrid ini mengandalkan motor listrik berdaya 48 volt dan Integrated Starter Generator. Hasilnya, mampu mem-boost tenaga tambahan hingga 22 hp dan torsi 250 Nm.
Adapun sumber tenaga utama mengandalkan mesin 6 silinder segaris berbahan bakar bensin dengan kode M256 berkapasitas 3.000 cc dengan turbo. Mesin ini menghasilkan tenaga mencapai 367 hp dan 500 Nm.
Fitur EQ Boost bekerja secara simultan untuk membantu akselerasi mesin konvensional sejak putaran bawah hingga menengah. Itulah mengapa torsi yang dihasilkan dari motor listriknya cukup besar. Baterai EQ Boost akan otomatis kembali mengisi daya lewat energi regeneratif yang didapat salah satunya ketika sedang melakukan pengereman.
Mesin BMW X5 XDrive40i, Tenaga Kalah Besar
Untuk pasar Indonesia saat ini, BMW Group Indonesia hanya menawarkan X5 dalam satu varian. BMW X5 hadir dalam variang flagship X5 xDrive40i bermesin flat-six 3.0 liter TwinPower Turbo.
Mesin dengan kode B58 ini diandalkan dengan berbagai penyempurnaan dari generasi pendahulunya. Tenaga yang dihasilkan sebesar 340 hp dengan torsi 450 Nm dipadu transmisi Sport Steptronic 8-speed punya karakter yang linear.
Jadi bila dibandingkan dengan tenaga X5 maka GLE 450 lebih besar. Bahkan, SUV berlogo tiga bintang itu punya torsi besar dan instan. Bila butuh akselerasi awal di medan off road ringan, maka GLE bisa lebih mudah menghadapinya.
Kesimpulan
Dalam aspek performa, Mercedes-Benz GLE 450 bisa unggul daripada BMW X5 XDrive40i. Namun secara desain, kami melihat bila BMW bisa menyajikan suatu SUV perkotaan yang maskulin.
Adapun harga untuk BMW X5 xDrive40i yaitu Rp 1,69 miliar sedangkan di angka Rp 1,61 miliar. Bila mengacu dari sisi harga, maka GLE 450 juga lebih unggul. Namun mengacu data penjualan dari Gaikindo di tahun 2020 lalu tercatat kalau BMW X5 xDrive40i yang unggul.
Memang, urusan beli mobil mewah ini tak melulu soal harga yang murah, atau brand yang lebih premium. Dukungan layanan aftersales bisa jadi pertimbangan lain seseorang memutuskan beli mobil mewah dari sebuah brand.
Buat apa kita keluar uang banyak beli mobil tapi jaminan garansinya serba terbatas?