Apa Kabar Esemka? Sudah Terjual 300 Unit, Masih Model Pikap Bima 1.2 dan 1.3?
Adit · 12 Agu, 2021 17:00
0
0
Produsen otomotif asli Indonesia, PT Solo Manufaktur Kreasi atau Esemka sejauh ini memiliki portofolio berupa dua model pikap. Mobil tersebut adalah Esemka Bima 1.2 dan Bima 1.3. Keduanya diluncurkan pada 6 September 2019 lalu, sekaligus peresmian pabrik Esemka di Boyolali, Jawa Tengah oleh Presiden Joko Widodo.
Meskipun beberapa waktu lalu ramai soal rumor Esemka tengah menyiapkan perilisan mobil penumpang berupa SUV Garuda 1, pabrikan mengonfirmasi hal tersebut tak benar. Esemka Garuda 1 masih dalam bentuk prototipe dan belum diputuskan kapan akan resmi mengaspal.
Sebagai langkah merinstis eksistensi, Esemka memilih meluncurkan kendaraan operasional penunjang usaha mikro, kecil, dan menengah milik masyarakat di pedesaan dalam bentuk Esemka Bima. Banderolnya juga tergolong ramah kantong, Rp 125 juta on the road (OTR) di pulai Jawa.
Model pertama Esemka Bima 1.2 memiliki panjang dimensi 4.560 mm, lebar 1.645 mm, dan tinggi 1.890 mm. Ukuran kargonya memiliki panjang 2.750 mm dan lebar 1.600 mm. Bila dibandingkan Daihatsu Gran Max dan Suzuki Carry pikap, Esemka 1.2 lebih punya kapasitas angkut yang besar. Dapur pacunya pakai mesin 1.243 cc bertenaga 96 dk dan torsi 119 Nm.
Bila butuh Esemka yang berdaya angkut lebih baik lagi bisa pilih Esemka Bima 1.3. Keseluruhan panjang dimensinya 4.930 mm, lebar 1.720 mm, dengan tinggi 1.996 mm. Sedangkan ukuran panjang bak kargonya mencapai 2.970 mm serta lebar 1.740 mm. Di atas kertas justru lebih besar dari Isuzu Traga. Kemudian mengenai jantung mekanisnya pakai mesin 1.298 cc dengan output 84 dk dan torsi 105 Nm.
Biar bisa menjangkau semua daerah di Indonesia, penjualan Esemka dilakukan secara online melalui laman resminya. Humas PT Solo Manufaktur Kreasi Sabar Budhi pernah menerangkan, bagi yang tertarik bisa mengikuti langkah pemesanan di website, kemudian nantinya akan dihubungi tim marketing Esemka, untuk proses transaksi hingga distribusi sampai unit diterima konsumen.
Itu dulu sebelum pandemi menyerang. Sabar Budhi menambahkan, baik produksi maupun penjualan Esemka masih belum bisa dilakukan. "Sekarang masih off," katanya saat dikonfirmasi. Dirinya juga memastikan belum ada kepastian kapan Esemka akan kembali beroperasi penuh. "Belum tahu," singkatnya.
Operasional fasilitas produksi Esemka yang berdiri di atas lahan seluas 115 ribu meter persegi itu dihentikan sementara sejak Maret 2020 lalu atau persis sejak awal pandemi. Selepas itu, masih ada kegiatan di pabrik namun terbatas pemeliharaan, perawatan, serta pengecekan alat produksi secara berkala. Tidak ada kegiatan pembuatan mobil, pun sampai pengiriman mobil.
Mobil Esemka Sudah Terjual Lebih Dari 300 Unit
Sebelum ada pandemi, sejak pertama diluncurkan hingga awal 2021, penjualan Esemka mencapai lebih dari 300 unit yang tersebar di Jawa dan Lampung. Esemka 1.2 menjadi model yang paling mendominasi karena ukurannya yang lebih kompak, cocok belusukan di jalan-jalan kecil.
Esemka Bima juga sudah dibeli oleh beberapa instansi dan lembaga pemerintahan sebagai kendaraan operasional Kementerian Pertahanan, TNI AU, Pemerintah Kota Semarang, BUMDes di Boyolali, serta dimiliki juga oleh Ignasius Jonan, Mantan Menteri ESDM (periode 2016-2019).
Sebagai dukungan pemasaran serta purnajual, Esemka menggandeng jaringan aftersales di luar Boyolali, PT Unisat Oto Internasional, supaya konsumen bisa mendapatkan jaminan perawatan berkala. Hanya saja outlet-nya masih berbarengan dengan bengkel umum, belum berdiri sendiri. Esemka Bima juga sempat dipasarkan secara sewa-milik oleh PT Petromart Desa Mandiri di Lampung.