Awas, Jangan Sembarangan Pasang Kaca Film di Mobil Listrik!
Prasetyo · 17 Jan, 2024 16:30
0
0
Pasang kaca film mobil listrik tentu sah-sah saja dilakukan setiap pemilik kendaraan tanpa bahan bakar minyak tersebut.
Namun dengan segala teknologi baru yang diterapkannya, saat pasang kaca film mobil listrik perlu kehati-hatian yang serius.
"Ya kita ketahui belakangan ini ramai soal pemilik mobil listrik yang mobilnya transmisinya mati katanya setelah pasang kaca film. Disini yang langsung disalahkan pihak penyedia kaca filmnya," ujar Andi Setiawan, Presiden Direktur PT Global Auto International sebagai agen pemegang merek ICE-µ Premium Window Film di Jakarta, Rabu (17/01/2024).
Menurut dia pada kasus ini si pemasang kaca film memang bisa saja disalahkan karena sejatinya ada trik-trik khusus yang harus diperhatikan ketika aplikasi windows film pada mobil listrik.
Di lain sisi, pihak dealer mobil listrik tersebut juga salah, karena dengan mudahnya memvonis kalau kerusakan transmisi di mobil itu akibat proses pemasangan kaca film.
"Kalau memang saat pemasangan kaca film ada air menetes jatuh ke balik dasbor dan kena komponen mobil itu, yang bermasalah bukan cuma transmisinya tapi banyak hal. Mungkin semua perangkat di dasbor itu bisa mati sampai baterainya juga bisa rusak," kata Andi.
Ia juga menjelaskan, ICE-µ yang menjadi kaca film OEM untuk beberapa mobil listrik berbasis baterai (BEV) di Indonesia seperti Wuling Binguo EV, MG 4 EV dan MG ZS EV, selalu menerapkan standar tertinggi saat proses instalasi kaca film di kendaraan-kendaraan elektrifikasi tersebut.
Pastikan Tidak Ada Air Menetes ke Balik Dasbor atau Trim Pintu
Lebih lanjut Andi membagikan beberapa tips penting saat pasang kaca film mobil listrik supaya aman.
"Sebenarnya kita sudah sejak lama punya SOP (Standar Operasional Prosedur) yang sangat tinggi saat instalasi kaca film, baik di mobil bahan bakar atau di mobil listrik, supaya air tidak masuk ke dalam dasbor dan menjadikan problem di elektrikal mobil tersebut," kata dia.
Langkah ini satu diantaranya dengan melakukan riset terlebih dulu desain kaca depan, samping dan belakang sebuah kendaraan yang sudah dipasarkan di Indonesia.
Riset ini untuk mengetahui, ke mana aliran air yang akan terjadi pada saat aplikasi kaca film.
"Pasang kaca film tidak bisa dihindari harus pakai air atau cairan tertentu, disini kita lihat, kaca mobil tersebut aliran airnya kemana, saat disemprot air, airnya jatuh kemana, titik-titik jatuhnya air inilah yang kemudian kita maksimalkan supaya tidak masuk ke dasbor," jelas dia.
Kemudian untuk memastikan lagi tetesan air tersebut tidak merembes ke balik dasbor mobil, dipasang matras berbahan karet yang terkenal ampuh menghindari air masuk.
Matras ini dipasang di atas dasbor termasuk untuk menutupi titik-titik jatuhnya air dari kaca.
Teknik seperti itu diakui Andi sukses untuk melindungi komponen-komponen penting pada mobil yang letaknya di balik dasbor dari kemungkinan terkena tetesan air saat aplikasi kaca film.
Selain soal teknik pemasangan yang benar, saat memilih kaca film untuk mobil listrik kesayangan Anda, sebaiknya pilih yang sudah memiliki kualitas terbaik.
Misalnya ICE-µ Premium Window Film yang disebutkan Andi memiliki tiga teknologi inti yaitu Optical Technology, Coating Technology dan Material Application Technology.
Optical Technology mengaplikasikan prinsip kerja optik mesin fotocopy pada kaca film ICE-µ untuk mencapai target Infrared Rejection (daya tolak sinar inframerah) yang terbaik.
Sementara Coating Technology mengaplikasikan teknologi terkini dari metode nano-coating presisi tinggi.
Terakhir, Material Application Technology menerapkan sejumlah teknologi dalam penggunaan material photosensitive yang dapat meningkatkan kualitas, daya tahan, sensitivitas dan produktivitas.
Kemudian kaca film ICE-µ Premium juga memberikan beberapa keunggulan yaitu, tak mengintervensi sinyal elektronik seperti yang diperlukan ponsel atau navigasi GPS.
Kaca film ini juga terbukti kemampuannya yang jempolan dalam mengurangi suhu dalam kabin dengan menahan sinar ultraviolet (UV) yang berbahaya masuk ke area interior mobil.
Dengan kemampuannya menahan panas yang dipancarkan sinar matahari, maka dapat mengurangi kebutuhan penggunaan penyejuk kabin (AC).
Hal ini menjadikan pemakaian energi baterai pada mobil listrik dapat lebih hemat dan dapat memberikan kontribusi terhadap daya tahan baterainya.
Kaca film ini pun mempunyai teknologi Clear View yang membuat pengemudi maupun penumpang dapat melihat jelas dari dalam mobil pada waktu siang serta malam hari tanpa terganggu cahaya matahari ataupun sorot lampu dari kendaraan lain.
Selain itu, penggunaan Ultra Nano TAC Technology mampu menciptakan kaca film yang bening, tidak mudah pudar oleh pancaran ultra violet, anti jamur, dan memberikan lapisan yang tidak mudah tergores.
Dengan kualitas pelayanan dan produk terbaik, tak heran PT Global Auto International akhirnya menerima sertifikat ISO 9001:2015 untuk quality management system sebuah perusahaan/organisasi.
"Dengan diterapkannya sistem manajemen mutu ISO 9001:2015, maka kami dapat memastikan konsistensi mutu produk dan jasa yang diberikan kepada konsumen, karena sertifikasi ini bukan diberikan sekali saja tapi akan terus dikaji ulang sehingga nantinya diharapkan perbaikan dapat selalu ditingkatkan," tambah Andi.
Headunit Mobil Listrik Juga Harus Diberi Pelindung
Monitor head unit pada mobil-mobil listrik umumnya cukup lebar dan dijejali banyak fitur terkini.
Bahkan ada pabrikan EV yang memindahkan seluruh tombol pengoperasian berbagai fitur pada kendaraan tersebut ke dalam headunit.
Alhasil komponen ini jadi perangkat yang cukup sering disentuh jari-jari tangan, baik oleh pengemudi maupun penumpang di mobil tersebut.
Kalau semakin sering disentuh, maka ada risiko layar pada headunit tersebut jadi buram atau baret, bahkan tak memungkinkan pula jadi tempat berkumpulnya virus serta bakteri.
Untuk itulah, semakin besar monitor head unit mobil Anda, maka makin penting untuk melindunginya dengan screen protector.
"Perlindungan terhadap layarnya sangat diperlukan karena layar pada head unit dapat beresiko baret dan lecet serta menjadi sarang berkumpulnya virus dan bakteri yang disebabkan oleh sentuhan tangan pengemudi maupun penumpang," jelas Andi
Demi memberikan proteksi terhadap monitor serba bisa itu, sebaiknya berikan screen protection misalnya yang ditawarkan RG Shield Protective Film.
Kelebihan dari RG Shield ini yaitu easy waterless installation, alias aplikasinya benar-benar tanpa membutuhkan air sehingga mirip dengan pemasangan screen protection pada layar ponsel.
Kemudian protective film ini juga memiliki sifat high scratch resistance hingga 4H yang membuat tahan baret atau lecet dari benda tajam.
Lantas sama seperti semua kaca film ICE-µ, RG Shield Protective Film memiliki sifat ultra clear view.
Alhasil setelah pemasangan pelindung layar ini, tampilan cahaya dari monitor tersebut tidak berubah, demikian pula dengan sensitive touch yang tak berubah sama seperti saat belum menggunakan protective film.
"RG Shield Protective Film terbuat dari bahan film akrilik transparan yang tidak akan mempengaruhi tingkat sensitivitas dan visibilitas pada layar. Produk ini juga merupakan satu-satunya film transparan di dunia dengan sertifikasi SIAA untuk fungsi antivirus dan antibakteri yang mampu menonaktifkan 99,9% virus dan bakteri yang menempel di permukaan kaca film," tukas Andi.
PT GAI menawarkan produk RG Shield Protective Film dengan rentang harga mulai Rp1.600/cm2 atau antara Rp500 ribu sampai dengan Rp10 Juta, sesuai dengan ukuran layar yang akan diberi pelapis. Untuk menjamin kepuasan pelanggan, PT GAI juga memberikan garansi selama 5 tahun.
Menggeluti bidang jurnalistik otomotif sejak 2009 selaras dengan hobinya dalam memodifikasi mobil. Apalagi karakteristik yang berbeda dari setiap kendaraan yang dibuat oleh masing-masing pabrikan, terus menumbuhkan minatnya di dunia otomotif hingga saat ini.