window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_article_breadcrumb_above_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685588617854-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685588617854-0'); });

Bahaya Tersembunyi Dari Electric Parking Brake yang Jarang Disadari, Bisa Ngeloss Sendiri

Yongki Sanjaya · 19 Sep, 2023 12:00

Bahaya Tersembunyi Dari Electric Parking Brake yang Jarang Disadari, Bisa Ngeloss Sendiri 01

Saat ini, banyak model mobil yang dilengkapi oleh produsen dengan rem tangan elektronik untuk menggantikan rem tangan mekanis. Ini karena rem tangan mekanis lambat laun menjadi ketinggalan jaman karena desain tuasnya memakan terlalu banyak ruang pada mobil. Namun perlu kalian ketahui kalau electric parking brake (EPB) menyimpan bahaya saat sistem elektrikal mobil bermasalah.

Sebagaimana diketahui, rem tangan elektronik memiliki mekanisme kendali elektrik. Cara menggunakannya begitu mudah dan tidak ribet. 

Kita cukup pencet tombol di konsol tengah, sebelah tuas transmisi. Perlengkapan ini lebih banyak tampil dari mobil populer hingga mobil kelas atas. 

window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_article_fourthp_under_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685589129084-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685589129084-0'); });

Baca juga:

Ada Tombol Brake Auto Hold di Mobil Baru, Apa Fungsi dan Bedanya dengan Electric Parking Brake?

Biar Tidak Bingung, Ketahui Cara Penggunaan Electronic Parking Brake (EPB) dan Kelebihannya

Gunakan Rem Parkir Saat Macet Panjang di Jalan Menanjak, Hindari Kebiasaan Buruk Setengah Kopling!

Rem tangan elektronik tidak hanya estetik bagi para desainer tetapi juga lebih aman dan nyaman bagi pengguna serta meningkatkan estetika kompartemen interior.

Bahaya Tersembunyi Dari Electric Parking Brake yang Jarang Disadari, Bisa Ngeloss Sendiri 01

Ternyata menurut insinyur otomotif Amerika Scotty Kilmer, rem tangan elektronik pada mobil adalah perangkat yang berbahaya. Pasalnya ketika sistem kelistrikan kendaraan mati, rem tangan elektronik menjadi tidak berguna. 

Dalam kondisi seperti ini menempatkan pemilik mobil dalam situasi darurat, bahkan mengancam nyawa. Kilmer mengatakan demikian karena sekelompok pengguna mobil Subaru pernah mengeluh kepadanya soal malfungsi EPB. 

Pengguna Subaru mengeluhkan saat mobilnya melaju di tanjakan, sistem kelistrikan di mobilnya tiba-tiba berhenti bekerja. Hal ini menyebabkan rem tangan elektronik mati total. Akibat tidak ada pasokan listrik, rem tangan elektroniknya juga tidak berfungsi.

Bahaya Tersembunyi Dari Electric Parking Brake yang Jarang Disadari, Bisa Ngeloss Sendiri 02

Mau tidak mau, pengemudi terpaksa menginjak rem agar mobil tidak merosot, sehingga terjebak di dalam mobil. Mereka akhirnya baru bisa keluar dari mobil ketika ada seseorang yang membantu mereka dengan menggunakan batu untuk mengganjal roda. 

Scotty Kilmer melihat bahwa rem tangan adalah perlengkapan yang aman dan harus dapat digunakan dalam kondisi kendaraan apa pun. Rem tangan harus tetap berfungsi termasuk saat kendaraan mogok untuk menjamin keselamatan pengguna.

Rem Tangan Konvensional Lebih Aman?

Bahaya Tersembunyi Dari Electric Parking Brake yang Jarang Disadari, Bisa Ngeloss Sendiri 03

Berdasarkan fakta tersebut, Kilmer tetap berpendapat bahwa rem tangan elektronik tidak lebih baik dari rem tangan mekanis. Ia berkomentar bahwa pemilik mobil yang mengalami kecelakaan serupa atas malfungsi EPB harus menuntut perusahaan yang memproduksi rem tangan elektronik. 

Ia menekankan agar produsen mobil mengembalikan tuas rem tangan ke dalam kabin. Namun demikian, saran ini belum tentu dituruti oleh para pabrikan otomotif. 

Pasalnya, perlu investigasi mendalam yang menelan banyak biaya untuk membuktikan berbagai malfungsi dari EPB, sehingga perusahaan mobil atau perusahaan manufaktur suku cadang bertanggung jawab atas kejadian malfungsi tersebut.

Sistem Kerja Electric Parking Brake 

Bahaya Tersembunyi Dari Electric Parking Brake yang Jarang Disadari, Bisa Ngeloss Sendiri 04

Prinsip kerja electric parking brake adalah dengan cara mengaktifkan motor listrik pada tiap sisi roda untuk mendorong kampas rem untuk menekan brake disk. Biasanya rem parkir elektrik mengunakan motor listrik untuk mengoperasikan rem parkir di roda belakang.

Beberapa mobil yang memiliki fitur electric parking brake adalah Toyota All New Avanza, Toyota All New Camry, dan Toyota All New Corolla Altis. Biasanya, EPB ini dipadukan dengan fitur auto hold. 

Bahaya Tersembunyi Dari Electric Parking Brake yang Jarang Disadari, Bisa Ngeloss Sendiri 05

Auto Hold cara kerjanya akan menghentikan laju mobil ketika berada di tanjakan atau turunan tanpa pengemudi harus menginjak pedal rem. Sebagai gantinya, pengemudi tinggal menekan tombol auto hold saja.

 

Sistem kerja EPB ada yang sepenuhnya otomatis dengan sokongan auto hold, jadi bisa mengunci dan membuka rem sendiri. Sistem seperti ini akan menghilangkan resiko orang lupa menggunakan rem tangan.

fitur canggih ini bermanfaat dalam situasi stop and go, ketika sedang berada di tengah kemacetan yang cukup panjang. Ketika auto hold aktif, mobil tidak akan bergerak sehingga tidak akan menabrak mobil lain.

Kelemahan EPB yang Bikin Repot

Bahaya Tersembunyi Dari Electric Parking Brake yang Jarang Disadari, Bisa Ngeloss Sendiri 06

Kelemahan sistem EPB ini adalah apabila baterai aki soak maka motor listrik tidak akan bisa mendapatkan sumber tegangan dari baterai. Bila sudah begini, rem parkir tidak bisa diaktifkan. Untuk itu supply power harus stabil, kondisi kabel-kabel juga harus prima.

Dilihat dari biaya produksinya, ternyata rancangan rem tangan elektronik juga cenderung lebih murah dibandingkan komponen yang diperlukan pada rem tangan tradisional. Fakta ini membuat sulit bagi produsen mobil untuk menggantikan rem tangan elektronik kembali menggunakan rem tangan konvensional. 

Kerusakan modul juga bisa merepotkan sang pemilik, kalau modul EPB terkena air bisa korslet. Lebih rumit lagi bila modul atau sensor rusak saat mobil lagi keadaan parkir, mobil akan ngerem terus atau enggak bisa dibuka remnya.
 

Yongki Sanjaya

Editor

Berpengalaman di beberapa media online. Bermula menjadi reporter otomotif di situs yang lain hingga kini menjadi Editor di Autofun Indonesia. Penghobi mobil lawas dan anak 90-an banget. FB:Yongki Sanjaya Putra

window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_article_relatedmodel_above_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685589152548-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685589152548-0'); });
Car for sale
window._taboola = window._taboola || []; _taboola.push({ mode: 'thumbnails-stream-2x2-desk', container: 'taboola-stream-widget-thumbnails-desktop', placement: 'Stream Widget Thumbnails Desktop', target_type: 'mix' });

Cek penawaran terbaik dalam 24 Jam!

Daihatsu Sigra 1.0 D MT 2022

Upgrade

Tambahkan mobil Anda

Gak mau tukar tambah?  Pilih Mobil