Banyak Reviewer Digugat, Tesla Jadi Merek Paling Bikin Kesal di Negara Ini
Prasetyo · 9 Feb, 2022 08:06
0
0
Tesla sering mendapat keluhan dari konsumennya di Cina.
Bahkan sampai ada pendemo yang berujuk rasa di Shanghai Auto Show 2021.
Banyak influencer dan reviewer yang digugat karena dianggap menampilkan kebohongan.
Siapa sih car enthusiast yang tidak familiar dengan nama Tesla. Merek besutan Elon Musk dkk itu sedari awal fokus pada pengembangan dan pemasaran kendaraan listrik khususnya mobil.
Banyak yang mengagumi sepak terjang perusahaan ini jadi brand otomotif yang sanggup menyaingi produsen mobil kelas dunia yang sudah lebih dulu hadir. Bahkan raksasa Eropa seperti VW Group, BMW, Mercedes-Benz, sampai pabrikan sebesar General Motors (GM) pun akhirnya ikut terjun ke industri kendaraan listrik melihat kesuksesan Tesla.
Namun dibalik semua itu, Tesla sering juga mendapatkan cap buruk. Apalagi kalau bukan karena kesalahan produknya. Beberapa kecelakaan terhadap kendaraan yang diklaim punya fitur otonom itu diyakini jadi bukti jika teknologi pada Tesla tidak sesempurna yang selalu digembar-gemborkan.
Sejumlah protes dan surat pernyataan kekecewaan pun kerap melayang ke pabrikan yang berpusat di Austin, Texas, Amerika Serikat (AS) tersebut. Dan di beberapa negara, nama Tesla mulai tak sebaik awalnya.
Ada berbagai kekecewaan yang diungkap media massa sejumlah negara terhadap kualitas produk dari Tesla. Satu diantaranya yang cukup menyorot perhatian dunia adalah ketika ada kejadian di Shanghai International Auto Show pada 19 April 2021.
Saat itu di tengah pameran tiba-tiba seorang wanita menaiki atap satu mobil Tesla yang sedang dipajang. Ia mengenakan kaus putih dengan tulisan berbahasa Cina yang berarti "Brake Failure Tesla" serta berteriak-teriak memprotes jika mobil Tesla ada masalah pada sistem pengreman dan tidak ditindaklanjuti.
Aksi nekad ini ternyata didasari rasa ketidakpuasan di wanita yang mengaku pemilik Model 3. Ia menceritakan saat itu kendaraannya tengah melaju, namun saat menekan pedal rem, kendaraan tak kunjung berhenti. Akibatnya ia harus menubruk dinding, si pengemudi mengalami luka-luka disekujur tubuh, serta anak-anaknya di jok belakang juga menderita luka ringan.
Tesla Mengeluarkan Permohonan Maaf Tapi Jalan Hukum Dilanjutkan
Dikutip dari Carnewschina, malam pasca kejadian di pameran itu, Tesla sebenarnya mengeluarkan permintaan maaf ke publik di Cina. Isinya adalah pengakuan kalau mereka belum menyelesaikan masalah kegagalan sistem pengereman pada mobil tersebut.
Dalam surat pernyataan resmi itu pula pabrikan setuju dengan lembaga pemerintah setempat untuk melakukan penyelidikan terhadap kemungkinan kejadian yang sama di kendaraan lain yang dijual di Tiongkok.
Atas dasar ini, Chinese Central Commission for Discipline Inspection menghargai ketulusan tindakan Tesla. Menurut lembaga resmi itu, negara menghormati niat perusahaan asing untuk masuk ke pasar domestik. Namun mereka harus mentaati peraturan undang-undang dan menghormati hak-hak konsumen.
Sayangnya pasca kejadian itu, Tesla tetap memperkarakan kasus wanita menaiki atap mobil di pameran itu. Bahkan tim kuasa hukum perusahaan pun menggugat sejumlah influencer dan reviewer di Cina akibat dinilai membuat video kebohongan tentang kerusakan sistem pengreman di mobil Tesla.
Konsumen di Cina Kecewa Berat dengan Tesla
Imbas dari tragedi tahun lalu itu, masyarakat Negeri Tirai Bambu pun tak lagi percaya dengan Tesla. Berdasarkan China Consumers Association Research, merek otomotif ini menempati peringkat pertama ketidakpuasan perlindungan hak-hak konsumen di Cina.
Banyak pembeli yang merasa mereka tidak mendapatkan pelayanan terbaik setelah memiliki kendaraan itu. Bahkan beberapa dari mereka dibuat kesal karena kerap melakukan pengaduan namun tidak ditanggapi serius oleh pihak pabrikan.
Nah kira-kira gimana dengan konsumen Tesla di Indonesia ya?
Menggeluti bidang jurnalistik otomotif sejak 2009 selaras dengan hobinya dalam memodifikasi mobil. Apalagi karakteristik yang berbeda dari setiap kendaraan yang dibuat oleh masing-masing pabrikan, terus menumbuhkan minatnya di dunia otomotif hingga saat ini.