Demi Bikin Pabrik Mobil Listrik dan Baterai di Indonesia, Hyundai Sudah Kucurkan Dana Rp 46 T di Indonesia
Herdi · 23 Nov, 2023 11:01
0
0
PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) selaku agen pemegang merek mobil Hyundai di Tanah Air memastikan diri untuk menambah produk mobil listrik di Indonesia tahun 2024.
Menurut Menurut Chief Operating Officer (COO) PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) Fransiscus Soerjopranoto, Hyundai sudah melakukan berbagai persiapan untuk menghadirkan elektrifikasi buatan lokal, mulai dari hulu sampai hilir.
"Investasinya nggak tanggung-tanggung, kalau mobil sendiri untuk perakitannya kita menginvestasikan USD1,5 miliar, untuk pabrik baterai kita menginvestasikan sebesar USD1,1 miliar," ungkap Frans saat acara diskusi Electronic Vehicle and Battery Conference dengan tema Membangun Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia.
Frans mengatakan, Hyundai sudah menyuntikan dana tambahan sebesar US$60 juta, dimana uang tersebut disuntikan untuk proses packing baterai cell yang nantinya akan digunakan dalam proses produksi mobil listrik terbaru.
"Jadi total investasi hampir USD3 miliar, jadi investasinya nggak tanggung-tanggung dilakukan di sisi hulu," ujarnya. Itu berarti, angka ini setara kira-kira Rp 46 triliun
Komitmen Hyundai untuk menggarap potensi pasar otomotif nasional memang bukan kaleng-kaleng.
Pasalnya, untuk memperluas pabrik produksi dan baterai yang diresmikan di tahun 2024 mendatang, investasi sudah dikucurkan sejak pertengahan tahun 2023.
Menurut Frans, untuk membantu proses produksi mobil-mobil Hyundai, maka nantinya akan dibantu oleh beberapa supplier lokal yang memasok komponen.
"Karena kita lihat roll material Indonesia itu nomor satu dan nomor tiga untuk material nikel dan kobalt. Jadi kalau kita bisa produksi baterai NMC (Nickel Manganese Cobalt) di Indonesia itu sangat berkontribusi, jadi kita nggak ekspor lagi roll material dan itu menghemat kalau dari sisi kami secara ekonomi value-nya, itu adalah kita nggak membuang lagi logistik cost," terang Frans.
Selain persiapan pabrik perakitan dan baterai hasil kerjasama Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution Ltd, Hyundai juga menyiapkan 136 dealer yang tersebar di seluruh Nusantara, dimana mereka sengaja akan difasilitasi infrastruktur Charging Station.
Nantinya setiap dealer Hyundai akan dilengkapi Station Charging
"Charging station kami paling cepat itu dalam waktu 18 menit dari kapasitas baterai 20 persen sampai 80 persen," tuturnya.
Kata Frans, untuk pengisian daya, Hyundai sudah bekerjasama dengan PLN, sehingga jika kalau ditotal Charging Station yang dimiliki sudah berdiri hampir lebih dari 200 unit.
"Sehingga konsumen yang tadinya memikirkan bahwa kebiasaan mereka adalah mengecas itu malam hari (jadi bisa setiap saat). Kita juga memberikan gratis untuk wall chargernya, tinggal pasang," ucap Frans.
Mobil Hyundai yang saat ini diproduksi secara lokal adalah Stargazer, Stargazer X, Creta dan juga IONIQ 5
Seperti diketahui, untuk pabrik baterai Hyundai yang dibuat di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat berkapasitas 150.000 unit per tahun, tidak hanya digunakan untuk domestik tapi juga ekspor.
Maka dari itu, Frans memastikan mobil listrik Hyundai terbaru nanti diproduksi di Indonesia dan akan menggunakan baterai lokal.
Mengawali karir sebagai jurnalis sejak tahun 2011 di salah satu media massa Nasional Tanah Air. Memiliki ketertarikan untuk membahas bidang otomotif, mulai dari sepeda motor, mobil, hingga bus dan truk.