DFSK Super Cab Masih Kurang? Coba Xiaokang C71, Pick Up Rasa Double Cabin
Evan · 17 Sep, 2021 20:01
0
0
Kendaraan jenis pick up merupakan yang paling banyak berkontibusi bagi penjualan mobil di Tanah Air untuk segmen kendaraan niaga. Fungsionalitas yang tinggi serta ukuran kompak menjadi kelebihan utama. Karena mobil ini bisa mengangkut banyak barang ditambah menjangkau hingga wilayah desa yang sulit dilewati oleh kendaraan niaga lain yang ukurannya lebih besar, light truk misalnya.
DFSK mengerti mengenai pentingnya pasar pick up di Indonesia dengan meluncurkan SuperCab di 2019 lalu. Tetapi nama-nama besar seperti Suzuki Carry dan Daihatsu Granmax tampaknya sangat kuat, sehingga penjualan DFSK SuperCab pun tidak terlalu baik.
Sebenarnya DFSK masih punya pick up populer mereka di Cina yang mungkin saja bisa laris di Tanah Air, namanya Xiaokang C71 dan C72. Mobil ini memiliki beberapa keunggulan yang tidak dimiliki oleh kompetitornya, sebut saja di muatan kargo dan tambahan jok baris kedua.
Xiaokang merupakan pikap populer di Cina karena ada anggapan bahwa merek Dongfeng Sokon (DFSK) lebih mudah diperbaiki, andal, dan memiliki harga terjangkau. Soal desain mungkin bukan menjadi sesuatu yang harus diperdebatkan.
Di Cina DFSK Xiaoking hadir dalam dua tipe bodi, yaitu C71 dan C72. C71 merupakan versi kabin tunggal dengan panjang 5.335 mm, sedangkan untuk yang berkode bodi C72 adalah versi dual cabin dengan panjang 5.620 mm.
Tipe C72 merupakan gabungan dari pick up dan juga double cabin. Tentu sesuatu yang belum pernah hadir di tanah air dan masih asing, walaupun di Cina C72 juga memiliki lawannya sendiri yaitu Wuling Zhengtu.
Menargetkan calon konsumen yang tidak hanya ingin mengangkut barang, tetapi juga 3 orang lainnya dengan nyaman tanpa perlu duduk di bak terbuka.
Dongfeng Xiaokang tipe bodi C71 dan C72 beberapa bulan lalu baru saja mendapatkan sedikit pembaharuan baik eksterior maupun interiornya.
Ubahan meliputi bagian depan mobil yang lebih minimalis serta mengotak, velg yang lebih besar, dan interior model baru.
Masuk ke bagian interior, baik tipe C71 dan C72 menggunakan dashboard baru yang lebih modern, mengaburkan kesan mobil kerja dan minim desain.
Versi terbarunya sudah mendapatkan pemanas kabin dan layar infotainment sebesar 7 inci. Di setir juga hadir steering switch control untuk mengatur MID di speedometer dan volume. Khusus tipe C72 kursi bagian baris kedua sudah ada seatbelt tiga titik.
Mesin Cocok Untuk Pasar Indonesia
Berbeda dengan Super Cab versi tanah air yang memakai mesin DK15 berkapasitas 1.500 cc diesel, Xiaongkang justru menggendong mesin bensin 1.600 cc dengan tenaga 125 PS dan torsi maksimum 158 Nm.
Di varian tertinggi justru lebih bertenaga, lewat mesin bensin 2.000 cc dengan output 145 PS dan torsi maksimum 200 Nm. Tentunya karena mobil pikap, tenaga kemudian disalurkan ke transmisi manual 5 percepatan dan dengan penggerak roda belakang (RWD).
Pilihan mesin bensin ini mungkin menjadi kelebihan terbesar Xiaokang dibandingkan Super Cab.
Daya Angkut Sangat Besar
Salah satu syarat pick up agar dapat laku di pasaran adalah memiliki ukuran bak angkut yang luas. Begitu juga dengan Xiaokang yang hadir dengan panjang kargo mencapai 3.200 mm dan tinggi 370 mm untuk tipe C71
Sementara untuk model C72 dengan double cabin, panjang bak 2.530 mm. Untuk lebar dan tinggi baknya masih sama dengan C71 yakni 1.680 mm dan 370 mm.
Kesimpulan
Xiaokang mungkin bisa jadi peluang terakhir DFSK untuk menjadi raja di kelas pikap angkutan. Karena nama besar Suzuki Carry dan Daihatsu Granmax susah dikalahkan. Begitu juga dengan ukuran bak dan tonnase yang perlu diperhatikan kembali oleh DFSK, karena kompetitornya sudah jauh lebih mapan dari segi desain dan fungsionalitasnya.