Empat Tahun Perjalanan Wuling di Indonesia, Masihkah Dicibir Sebagai Mobil Cina?
Prasetyo · 27 Jul, 2021 18:36
0
0
Wuling Indonesia tahun ini sudah memasuki usia yang keempat. Ada beberapa lini produk yang telah dikeluarkan, dan semuanya masuk ke segmen yang cukup gemuk. Namun tentu saja Wuling punya ciri khas sendiri.
Di kelas Low MPV 7 penumpang misalnya, ada Wuling Confero. Lantas untuk kelas yang sedikit di aatsnya ada Cortez. Lalu di tipe mobil SUV yang saat ini peminatnya lagi naik daun, Wuling juga memetik hasil dari penjualan Almaz Series.
Almaz kini sudah disejajarkan dengan SUV Jepang
Lantas bagaimana perkembangan 4 tahun Wuling Indonesia saat ini? Bagaimana tanggapan dari konsumennya? Kami pun mencoba mencari tahu tentang hal ini.
Produk-produk yang Wuling Motors (Wuling) tawarkan memang punya kompetitor cukup sengit, utamanya dari brand Jepang. Misalnya saja Wuling Confero, yang punya rival sangat kuat dari duet Toyota Avanza serta Daihatsu Xenia. Belum lagi ada Honda Mobilio, dan Suzuki Ertiga yang masing-masing sudah punya penggemar setia bertahun-tahun menggunakan merk tersebut.
Confero adalah model pertama Wuling di Indonesia
"Awalnya ragu juga sih, apalagi waktu itu nama Wuling kan baru Confero," ucap Tuti, pengguna Wuling Confero dari Jakarta. Namun setelah dicoba tes jalan, kata dia, Confero cukup nyaman. "Jok belakangnya sampai baris ketiga juga lebar, kaki tuh gak sakit ketekuk buat perjalanan jauh muatan full," lanjut dia.
Perasaan yang melebihi ekspektasi saat melihat mobil-mobil Wuling juga datang dari Eka. Wanita asal Bandung, Jawa Barat ini bahkan awalnya tak mengira jika mobil yang ia lihat adalah Wuling Almaz RS. "Jujur aja gak tau kalau itu Wuling," kata Eka saat melihat unitnya di satu pusat perbelanjaan ternama di pusat Kota Kembang tersebut.
Interior Wuling Almaz
Namun ia memutuskan membeli kendaran tersebut lantaran fitur yang sangat menarik namun dibalut banderol yang tidak terlalu tinggi. "Pas sama budget dan fiturnya bikin menarik. Interiornya juga oke, dibawa sendiri enak, nyaman, stabil," ungkap dia.
Selain membuat terpesona di pandangan pertama, para konsumen Wuling ini ternyata mengakui ada hal yang menarik setelah mendalami karakter mobil kesayangannya.
Cortez sudah dibekali sunroof
"Awalnya sih koplingnya keras banget, saya yang cewek gini kan gak biasa ya, akhirnya belum sampai 1000 km udah servis, trus koplingnya dibenerin jadi empuk. Eh sampai sekarang kalau pakai mobil lain yang manual malah saya pikir enakan kopling Confero saya hehehe," ujar Tuti.
Hal yang sama juga diungkapkan Eka. "Fiturnya bikin nyetir lebih nyaman terutama di kota-kota besar seperti Jakarta atau Bandung yang kebanyakan macet," kata dia. Dirinya pun mengakui beberapa kali sudah mencoba fitur Advanced Driver Assistance System (ADAS) yang ada di Almaz RS. "Keren banget sih, tapi masih belum yakin aja, mungkin karena sayanya juga masih awam," ujarnya.
Ada banyak fitur canggih di Wuling Almaz
Komentar yang tak jauh berbeda juga kami dapatkan di salah satu Forum Wuling yang ada di media sosial Facebook. Pengguna Wuling Cortez ini mengaku awalnya sempat mencibir brand yang sudah punya pabrik perakitan dan gudang sparepart di Indonesia itu.
"Awalnya gak yakin apalagi ini mobil Cina. Tapi saya sempat coba karena penasaran, kok ternyata enak ya, lega, ada sunroofnya. Saya puluhan tahun pakai mobil Jepang gak pernah kebeli yang ada sunroofnya sekarang bisa juga punya mobil yang atapnya kaca," tulis salah satu unggahan pengguna Wuling Cortez tersebut.
Wuling juga kuasai pasar mobil listrik di Cina
Apakah Kapok Pakai Mobil Cina?
Berbekal beberapa sharing pengalaman tadi, para konsumen Wuling ini pun mengakui kalau brand yang satu ini jauh dari stigma negatif mobil Cina yang pernah melekat di masyarakat Indonesia.
"Awalnya sih gitu ya, apasih Wuling, cuma mobil Cina, tahan berapa lama. Tapi terbukti tuh saya pakai Confero udah hampir 3 tahun gak ada kendala yang parah-parah banget," tukas Tuti.
Menggeluti bidang jurnalistik otomotif sejak 2009 selaras dengan hobinya dalam memodifikasi mobil. Apalagi karakteristik yang berbeda dari setiap kendaraan yang dibuat oleh masing-masing pabrikan, terus menumbuhkan minatnya di dunia otomotif hingga saat ini.