First Drive Mobil Listrik Seres E1, Bukan Sekedar Harganya yang Menarik
Prasetyo · 18 Agu, 2023 19:03
0
0
Mobil listrik Seres E1 akhirnya resmi dijual, harganya mulai dari Rp189 juta untuk yang Type B dan Rp219 juta untuk E1 Type L.
Kehadiran mobil listrik pertama dari sub brand DFSK ini memang mengejutkan, pasalnya E1 hanya bertahan beberapa hari menyandang gelar mobil listrik termurah di Indonesia.
Ini lantaran Wuling Motors langsung menyambutnya dengan sodoran varian Lite dari Air ev dengan harga Rp188,9 juta.
Tapi perlu diingat, harga Air ev Lite itu sudah kena diskon PPN subsidi dari pemerintah akibat Wuling yang merakit Air ev di Indonesia dengan pemenuhan TKDN lebih dari 70%, sementara DFSK belum menikmati hal ini.
Jadi bisa saja harga Seres E1 ini makin menarik ketika sudah mendapatkan diskon PPN khusus mobil listrik, mengingat PT Sokonindo Automobile memang akan merakit mobil tersebut di fasilitas perakitan mereka yang ada di Kawasan Industri Modern Cikande, Serang, Banten.
"Mulai produksi September ini, tapi memang TKDN-nya masih di bawah 45 persen jadi kita belum dpaat insentif pemerintah. Tapi kita targetkan itu dengan kejar TKDN lebih banyak lagi," kata Achmad Rofiqi, Marketing Head PT Sokonindo Automobile ketika ditemui disela pameran GIIAS 2023 di ICE BSD City, Tangerang.
Nah kalau mulai tertarik dengan mobil listrik kecil ini Autofun berkesempatan mencicipi Seres E1 ini di area test drive GIIAS 2023.
Sayangnya unit E1 warna Mist Rose (merah muda) yang disediakan untuk pengetesan jurnalis dan calon konsumen adalah yang Type B, meskipun sebenarnya dari segi fisik tidak banyak perbedaan dibanding E1 Type L.
Kedua varian E1 sama-sama memiliki bentangan tubuh 3.030 mm, lebarnya 1.495 mm, tinggi 1.640 mm, dengan jarak sumbu roda 1.960 mm.
Masing-masing juga sudah menggunakan velg alloy 13 inci berbalut ban 145/60/R13, serta baik roda depan maupun belakang sudah pakai disk brake, ini tidak ada di Wuling Air ev.
Secara desain juga keduanya begitu identik, seperti lekuk bemper depan dan belakang, penggunana lampu utama sudah projector serta ada DRL Lamp, dan juga soket charger baterai ada di bagian depan menyatu dengan logo Seres.
Pembeda antara Type B dan Type L kalau dari luar nyatanya cuma tampak dari keberadaan roof rail dibagian atap mobil ini yang desainnya juga cukup unik. Untuk E1 Type B belum pakai roof rail.
Bicara mobil listrik tentunya yang paling diperhatikan adalah kapasitas dan jarak tempuh baterai yang terpasang di kendaraan itu.
Untuk Seres E1 menggunakan baterai jenis Lithium Iron Phosphate, berbeda dengan Wuling Air ev yang jenisnya Lithium Ferro Phosphate, namun kedua baterai ini telah memiliki rating IP67 yang sudah diuji ekstrim.
Nah kapasitas baterai di Type B sebesar 13,8 kWh dengan daya tempuh diklaim hingga 180 kilometer (km).
Adapun untuk E1 Type L memiliki baterai dengan kapasitas 16,8 kWh yang jarak tempuhnya 220 km.
Jika dibandingkan dengan Wuling Air ev, tipe Lite yang berbasis Standard Range menggunakan baterai berkapasitas 17,3 kWh dengan daya jelajah 200 km.
Dan untuk Air ev tipe Long Range baterainya berkapasitas 26,7 kWh dengan kemampuan jarak tempuh sampai 300 km.
Di atas kertas, baterai Seres E1 memang kalh dibanding Air ev, namun karena kapasitasnya lebih kecil, bobot baterai jadi lebih ringan yang tentunya berimbas pula pada berat mobil secara keseluruhan.
Nah di trek area outdoor ICE BSD City, kami menguji langsung bagaimana performa motor listrik Seres E1 yang diklaim bisa memproduksi daya 34 PS dengan torsi 100 Nm untuk Type B dan 40 PS dan 100 Nm untuk Type L.
Memakai mode penggerak roda belakang, sistem Permanen Magnet Synchronous Motor ruipanya sanggup memberikan akselerasi yang lebih cekatan dibanding Air ev yang cenderung lembut.
Apalagi ketika pakai mode SPORT, maka power instan lebih cepat digapai namun tentu ada risiko daya listrik pada baterai juga bisa cepat habis.
Tapi yang perlu jadi catatan adalah posisi tuas transmisi yang sedikit terhalang oleh setir, bukan model knop di konsol tengah seperti Air ev, pasti wajib membutuhkan kebiasaan tersendiri untuk para pemakainya.
Selain itu suspensi tipe Macpherson Strut di depan dan Torsion Beam Multilink pada sisi belakang terasa cukup keras apabila mobil hanya dikemudikan seorang diri.
Kaki-kaki ini baru teasa lebih baik rebound-nya pada saat sudah ada dua penumpang didalam kendaraan tanpa BBM tersebut.
Namun kabarnya untuk unit yang sudah diproduksi di pabrik Banten dan akan dikirim ke pemesan, bakal diberi adjusment lagi pada sektor suspensi ini biar lebih lembut saat dipakai hanya seorang diri.
Fitur Lebih Lengkap dari Air EV Lite
Lalu bagaimana dengan fiturnya? Apakah dengan harga setara Air ev tipe termurah teknologinya juga biasa-biasa saja? Ternyata tidak.
Pertama, spesifikasi Seres E1 Type B sekalipun sudah pakai LED DRL dan lampu utama model projector meksipun masih halogen, lalu lampu sein juga sudah LED, dan ada lampu stop tambahan di belakang.
Kemudian pengaturan spion juga sudah elektrik meski belum ada pelipat otomatis, lantas pada sisi pengemudi ada meter cluster 7 inci, dan juga untuk Type L ditambahkan headunit 8,8 inci.
Untuk menunjang keamanan dan kenyamanan, mobil ini sudah dibekali dengan Seat Belt Reminder, Isofix, Tire Pressure Monitoring System (TPMS), Rear Parking Camera, Parking Sensor, Automatic Door Lock, Electric Parking Brake with Auto Hold, Cruise Control, Charging Status Display, Energy Management Display, serta Drive Mode ECO dan Sport.
Untuk fitur keselamatannya ada Pedestrian Warning Sound, Hill Hold Control (HHC), Electronic Stability Control (ECS) with Traction Control System (TCS), Anti-lock braking System (ABS), Electronic Brake Distribution, Brake Assist, Airbag, Event Data Recording System, dan High Voltage Safety Monitoring.
Nah dari semua fitur itu, yang absen di tipe B hanya headunit 8,8 inci EPB, Autohold, BA, dan TCS, bandingkan dengan Air ev versi Lite yang fiturnya banyak dipangkas dari tipe Standard Range.
Menggeluti bidang jurnalistik otomotif sejak 2009 selaras dengan hobinya dalam memodifikasi mobil. Apalagi karakteristik yang berbeda dari setiap kendaraan yang dibuat oleh masing-masing pabrikan, terus menumbuhkan minatnya di dunia otomotif hingga saat ini.