Gak Ada Wibawanya, Lexus ES300h di Negara Ini Cuma Jadi Mobil Taksi
Herdi · 3 Jul, 2023 08:00
0
0
Sudah jadi hal lumrah jika sebuah mobil taksi harus nyaman, aman dan memiliki durabilitasnya sangat tangguh baik soal performa maupun after sales.
Akan tetapi hal tersebut ternyata tidak cukup untuk sebuah taksi di Singapura. Sebab, di negara tetangga, taksi juga perlu terlihat mewah.
Inilah yang sedang ingin diterapkan perusahaan taksi di negeri Singa, ComfortDelGro Corp pada Agustus-September 2023 mendatang. Demikia dilansir The Straits Times.
Diketahui, ComfortDelGro Corp telah memesan 30 Lexus ES300 hybrid dari Lexus Borneo Motors untuk dijadikan armada taksi khusus sultan.
Nah, untuk mendatangkan mobil taksi Lexus, kabarnya perusahaan tersebut harus merogoh kocek hingga SGD10 juta dollar Singapura atau sekitar Rp111 miliar.
Adapun untuk sebuah Lexus ES300h, setidaknya mobil tersebut harus ditebus sekitar SGD300.000 atau 30 persen lebih murah dari harga mobil Mercedes-Benz yang kelasnya sama.
Bagi ComfortDelGro Corp, memiliki armada taksi mewah bukan pertama kalinya.
Sebab, mereka juga dalam beberapa tahun terakhir menggunakan merek Mercedes-Benz yang dikenal premium.
Hal ini juga sempat dilakukan sekitar 27 tahun lalu atau sekitar tahun 1996, dimana kala itu perusahaan taksi City Cab yang kini berada di bawah naungan ComfortDelGro, membeli 30 sedan taksi Mercedes E300.
Seiring dengan perkembangan waktu, operator taksi lain ternyata mengikutinya dan pada tahun 2007, setidaknya ada 1000 taksi yang tergolong mewah.
Keputusan ComfortDelGro mendatangkan taksi dari brand Lexus, memang jadi strategi yang biasa dilakukan perusahaan jasa layanan taksi.
Hal ini jua diterapkan di beberapa kota seperti di Uni Emirat Arab, Inggris, Amerika Serikat hingga Jerman.
Hanya saja, dengan mobil Lexus dijadikan armada taksi, hal ini menimbulkan pro-kontra dari beberapa pakar otomotif, salah satunya adalah Associate Professor at the National University of Singapore Business School, Dr Zafar Momin.
Menurut dia, dengan sebuah mereka mobil digunakan sebagai armada taksi, maka hal itu memungkinkan merusak citra dari merek tertentu.
"Terutama di pasar seperti kami (di Singapura), di mana konsuman sangat sadar akan merek dan harga mobil sangat mahal," ucap Zafar.
Mengawali karir sebagai jurnalis sejak tahun 2011 di salah satu media massa Nasional Tanah Air. Memiliki ketertarikan untuk membahas bidang otomotif, mulai dari sepeda motor, mobil, hingga bus dan truk.