Pemerintah baru saja menaikkan beberapa jenis harga bahan bakar minyak jenis bensin di RON 90 dan 92. Kenaikan ini tentu cukup memberatkan sebagian kalangan karena membuat biaya operasional ikut naik. Bahkan hal tersebut juga sedikit berdampak untuk pengguna mobil tua bangka dengan spesifikasi mesin yang agak tinggi, seperti misalnya Mercedes-Benz W124.
Pasalnya, mobil keluaran Jerman era 90-an umumnya memiliki kapasitas tangki yang jumbo. Ini karena saat itu mobil sedan sedang naik daun sebagai mobil keluarga kecil dan kerap digunakan untuk perjalanan jarak jauh lintas negara di Eropa. Secara spesifikasi, W124 pre facelift ini mampu menenggak Pertalite dan sejenisnya, karena memiliki angka kompresi pada 9,1:1 (230E) dan 9,2:1 (300E). Sedangkan untuk W124 facelift angka kompresinya lebih tinggi, hingga 10:1 (E220 dan E320) yang membutuhkan bensin dengan RON 92.
Baca juga:
Efek BBM Naik Harga Tiket Bus Ikut Melonjak Tajam, Jakarta-Surabaya Sekarang jadi Segini
Harga BBM Naik, Tarif Angkot Sampai Ojol Ikutan Naik
Update Harga BBM Shell, VIVO, dan BP Pasca Pertalite dan Solar Subsidi Naik
Dalam buku panduannya, W124 direkomendasikan oleh pabrikan untuk menggunakan BBM dengan angka oktan minimum 91 agar mesinnya awet. Ini juga tercantum dalam stiker di tangki bensin yang merekomendasikan untuk mengisi bahan bakar unleaded atau tanpa timbal, meskipun di tipe 230E dengan angka kompresi 9,1:1.
Dengan mesin berkapasitas cukup besar dan kompresi lumayan tinggi, tentu Mercy Boxer lebih ideal bila menggunakan bensin dengan RON 92. Kini, bensin non subsidi tersebut harganya terus meroket, baik di SPBU Pertamina atau merek swasta seperti BP, Vivo, Shell, dan lain sebagainya.
Kapasitas Tangki Mercedes-Benz W124 "Boxer" Beda Tipis dengan Toyota Hilux
Sebelum lebih jauh membahas seberapa mahal kalau kita isi penuh sedan medium ini, kalian perlu mengetahui seberapa besar volume tangki dari sedan Jerman tersebut. Sebagai informasi, tangki bensin Mercedes-Benz W124 ini mencapai 70 liter.
Angka tersebut rupanya beda tipis dengan sosok pick-up double cabin Toyota Hilux yang mencapai 80 liter. Bedanya, Hilux ini meminum solar non subsidi seperti Pertamina Dex dan sejenisnya.
Nah, sekarang berapa sih uang yang bakal kita habiskan bila mengisi bensin di Mercy Boxer bila dari kondisi benar-benar habis? Kita coba hitung dari masing-masing jenis bensin yang dijual di pasaran.
RON 89-90
- Vivo 89 Rp 10.900 x 70 = Rp763.000
- Pertalite Rp10.000 x 70 = Rp700.000
RON 92
- Pertamax Rp14.500 x 70 = Rp1.015.000
- Shell Super Rp 15.420 x 70 = Rp1.079.400
- BP 92 Rp15.420 x 70 = Rp1.079.400
- Revvo 92 Rp15.400 x 70 = Rp1.078.000
Pakai Mercy Boxer Buat Harian, Nyaman Tapi Bikin Tekor Ongkos!
Mobil ini dikenal dengan durabilitasnya yang sangat baik karena pihak Mercedes-Benz sendiri mengakui mobil ini overengineered. Faktor keselamatan juga sangat dijaga oleh Mercy dimana keluarga W124 pada tahun 1988 ke atas telah mengadopsi penggereman ABS yang mencegah roda terkunci ketika mobil melalukan hard braking atau penggereman mendadak. Cukup lumayan untuk sebuah sedan tua karena fitur serupa baru hadir di mobil Jepang pada medio 2000-an.
Mercy Boxer sarat akan nuansa mewah yang dapat Anda temukan pada bahan interior seperti wooden panel di area dashboard dan jok berbahan kulit asli. Mobil ini juga memiliki bantingan yang empuk, selama suspensi yang digunakan masih standar.
Meskipun bandel dan terkenal nyaman, namun memakai Mercy Boxer untuk harian agak kurang direkomendasikan. Bisa dilihat dari perhitungan tersebut kita setidaknya bisa menembus angka Rp1 juta ketika mengisi bensin yang kondisinya nyaris habis.
Bisa kalian bayangkan kalau memakai motuba ini untuk daily bakal seboros apa pengeluaran untuk beli bensin. Ini karena konsumsi bahan bakar Mercy Boxer agak boros, di kisaran 7 km/liter untuk pemakaian perkotaan. Usahakan untuk menggunakan pertamax karena kandungan oktannya 92, sedangkan pertalite masih 90 alias masih dibawah standar rekomendasi Mercedes-Benz.
Belum lagi, bobot W124 cukup berat sehingga membutuhkan tekanan pedal gas lebih dalam untuk memancing akselerasi. Namun untuk trip jarak jauh, konsumsinya lebih bersahabat di angka 10-12 km/liter.