Harga Suzuki SX4 2008 Mulai Rp80 Jutaan, Perhatikan Kelemahannya Sebelum Beli
Enda · 8 Des, 2022 14:30
0
0
Menempati segmen crossover kompak, Suzuki SX4 diluncurkan pertama kali di Indonesia pada tahun 2007. Mobil yang melakukan debut pertamanya secara global lewat ajang Geneva Motor Show 2006 tersebut, mulai dirakit di Indonesia secara CKD satu tahun setelah kemunculannya.
Tampil energik dan tangguh, di situs Mobil123.com untuk pasaran harga bekasnya Suzuki SX4 2008 berada di angka Rp80 jutaan. Sebagai mobil yang muncul di akhir dekade 2000-an, SX4 gen awal punya fitur unggulan dan keselamatan yang terbilang komplit.
Seperti yang bisa dilihat, untuk sistem hiburannya sudah menggunakan head unit single din dengan format MP3, CD dan radio yang dibuat seolah menyatu pada dashboard dengan 4 speaker split pada pintu dan 2 tweeter. Pengaturan head unitnya bisa dikendalikan menggunakan switch control steering yang diletakan di sebelah kiri lingkar kemudi.
Selain itu, mobil ini juga sudah mendapatkan layar MID kecil yang dapat menampilkan informasi secara digital baik suhu serta rata-rata penggunaan konsumsi bahan bakar. Tak hanya itu, didalamnya juga sudah terdapat deffoger, power window, electric mirror serta AC dengan beberapa tombol pengatruan.
Dari segi keamanan dan keselamatan berkendara, mobil ini telah dibekali dengan rem cakram di semua roda dengan Anti-lock Braking System (ABS), Electronic Brakeforce Distribution (EBD) serta dual SRS airbag. Untuk kuncinya, SX4 berhasil dilengkapi alarm dan immobilizer guna menghindari dari tindakan pencurian.
Punya tampilan energik serta fitur lengkap, apabila kalian tertarik membelinya perhatikan beberapa hal penting terkait mobil ini melalui ulasan berikut.
1. AC Suzuki SX4 Kurang Dingin
Beberapa pemilik Suzuki SX4 mengeluhkan AC yang kurang dingin secara tiba-tiba saat dipakai. Kejadian seperti ini kerap kali terjadi saat mobil terjebak dalam kemacetan atau berkendara cukup lama.
Beberapa kasus ditemui karena extra fan yang tidak dapat bekerja secara maksimal guna membuang udara panas dari kondensor. Kasus extra fan tidak bisa bekerja secara optimal karena masa pakai serta peletakannya yang berdekatan dengan header sehingga membuat motor melemah.
Untuk itu sebelum membeli sebaiknya cek performa putaran dari extra van. Guna menjaga keawetannya, kalian bisa melumasinya dengan cairan khusus atau membungkus header dengan peredam panas guna mengurangi suhu tinggi dari mesin.
2. Relatif Boros Bahan Bakar
Mesin M15A Suzuki SX4
Suzuki SX4 dibekali mesin M15A 4 silinder segaris 16 valve, Multi Point Injection - VVT DOHC dengan kubikasi 1.490 cc. Mesin dengan durabilitas tinggi ini juga dipakai di beberapa produk Suzuki lainnya seperti Swift, Aerio dan Baleno Next G. Pada SX4, jantung pacunya sanggup memeras tenaga hingga 100 PS di angka 6.000 rpm serta torsi puncak 133 Nm di putaran 4.000 rpm.
Tenaga yang dihasilkan kemudian diatur menggunakan transmisi manual 5-percepatan dan otomatis 4-percepatan. Pada SX4, performa yang dihasilkan tidak terlalu spesial dan cenderung boros dalam hal penggunaan bahan bakar. Hal tersebut dikarenakan mesinnya diharuskan untuk menggerakan mobil dengan body nya seberat 1,2 ton.
Untuk angka konsumsi BBM yang diraihnya, penggunaan dalam kota mobil ini dapat menempuh jarak 9-11 km/liter. Sedangkan penggunaan luar kota lebih baik, karena mobil ini sanggup meraih angka 13-14 km/liter.
3. Gejala Knocking dan Getar Pada Kecepatan Rendah
Pada transmisi manualnya, SX4 gen awal kerap muncul gejala ngelitik (knocking) cukup keras disertai munculnya getaran mesin dengan irama yang sama. Kejadian seperti itu terjadi saat berjalan pada kecepatan rendah saat hendak meningkatkan kecepatan secara sontak atau ketika ingin menanjak.
Untuk mengurangi gejala knocking, kalian bisa melakukan beberapa cara seperti tune up, cek beberapa sensor serta mengganti busi. Selain itu juga bisa menggunakan BBM dengan oktan tinggi untuk menghasilkan pembakaran yang lebih maksimal.
4. Putaran Setir Terasa Berat
Berikutnya sebelum membeli Suzuki SX4 ada baiknya juga mengecek bagian setirnya. Tak sedikit kasus ditemui setir mobil ini terasa berat ketika diputar tidak seperti mobil umumnya.
Kasus setir yang berat bisa terjadi karena rack steer yang sudah mulai aus atau bahkan dinamo melemah mengingat mobil ini sudah menggunakan teknologi EPS.
5. Bantingan Keras
Jika kalian lebih mengutamakan faktor kenyamanan berkendara sebaiknya berfikir ulang sebelum membeli mobil ini. Sebagai crossover kompak, untuk bantingan yang dihasilkan mobil ini terbilang sedikit keras bila dibandingkan dengan Honda Jazz maupun Toyota Yaris.
Lewat forum beberapa pemilik menyarankan untuk menggunakan suspensi aftermarket guna menghasilkan ayunan yang lebih empuk.
Seorang pengagum otomotif sejak kecil, yang suka mengoprek kendaraan di akhir pekan, membuat penulis semakin cinta pada dunia otomotif. Yang pada akhirnya hoby tersebut membawanya ke dalam dunia pekerjaanya sebagai penulis hingga saat ini.