Hasil Uji Konsumsi BBM All-New Honda BR-V vs Rival LSUV 7-Seater, Jadi Yang Paling Irit?
Karim · 28 Apr, 2022 11:00
0
0
All-New Honda BR-V berbekal mesin 1.500 cc naturally aspirated paling bertenaga di kelasnya
Mesin baru mengusung kop silinder berkomposisi DOHC
Tenaga bertambah 1 PS sementara torsi tidak berubah dari generasi pertama
Seperti sudah diketahui, salah satu penyempurnaan All-New Honda BR-V ada di sektor performa. Berbekal mesin baru yang diklaim memiliki tenaga terbesar di kelasnya, di atas kertas mungkin benar adanya.
Namun, bagaimana dengan kenyataan di lapangan? Apakah ia benar paling kencang di antara lawan? Lalu menyoal efisiensi, apakah tenaga ekstra membuatnya terbilang boros atau malah lebih irit BBM? Berikut hasil pengujian kami.
Seringkali Honda tampak memikat ketika mendambakan output mesin relatif besar di antara opsi rival sekelas. BR-V adalah salah satu bukti nyata. Mundur sedikit ke belakang, generasi sebelum sanggup gelontorkan tenaga 120 PS dari unit 1.500 cc SOHC naturally aspirated berkode L15Z. Cukup besar di saat kontestan lain rata-rata tawarkan angka moderat sekitar 100 PS.
Kembali ke model termutakhir, tertuang update teknologi yang berimbas pada sedikit peningkatan output. Dengan kode L15ZF, kini BR-V sanggup gelontorkan tenaga 121 PS di 6.600 rpm. Sementara itu, besaran torsi tetap 145 Nm hanya saja capaiannya 300 rpm lebih rendah ketimbang model lama yakni 4.300 rpm. Sebagai catatan, transmisi yang diusung tetap CVT.
Untuk diketahui, salah satu ubahan signifikan pada mesin 1.500 cc Honda BR-V adalah keberadaan noken as ganda alias Dual Overhead Camshaft (DOHC). Secara teori, komposisi seperti ini menawarkan kelancaran aliran udara lebih baik ketimbang Single Overhead Camshaft (SOHC) di mesin lama. Tidak salah kalau berekspektasi bahwa penyempurnaan mampu meningkatkan tenaga berikut efisiensi pembakaran.
Hasil revisi terhadap output mesin tadi tampak tidak begitu kentara, memang. Meski begitu, diferensiasi dalam lansekap LSUV pun tidak banyak bergeser. Rival tetap mau tidak mau bertekuk lutut ketika bicara soal performa. Bukan hanya di atas kertas, hasil pengujian akselerasi menunjukkan hal yang sama.
Komparasi Data Akselerasi LSUV 1.500 cc Naturally Aspirated
Menyoal pembuktian konsumsi BBM, All-New BR-V terbilang impresif. Dibawa wara-wiri dalam kemacetan Jakarta sejauh 82,2 km ia meminum sebanyak 5,546 liter bensin. Dirata-rata berarti torehkan angka nyata 14,82 km/l. Lebih baik dari perhitungan MID yang agak pesimistis sebesar 13,6 km/l.
Lebih impresif lagi kala dibawa melaju konstan di tol dalam simulasi perjalanan luar kota. Transmisi CVT seamless memungkinkan mobil melaju kencang tanpa berteriak. Seakan memberikan keyakinan kalau ia lihai mengendalikan hasrat dahaga – tentu selama pengemudi berkendara dengan sopan sebagaimana mestinya.
Hasil pengujian selaras dengan karakteristik yang dirasa. Mengarungi jalan lengang ditambah jalur bebas hambatan sejauh 50,2 km, BR-V hanya meminum 2,204 liter bensin. Ini berarti mencatatkan daya tempuh rata-rata 22,78 km/l. Cukup bahkan terbilang sangat irit bukan?
Dari dua skenario pengujian tadi lantas dapat ditarik hasil perhitungan konsumsi BBM kombinasi sebesar 17,1 km/l. Tidak dapat dipandang sebelah mata untuk sebuah mesin empat silinder 1.500 cc naturally aspirated. Sampai tulisan ini dibuat, Honda BR-V sukses menempatkan diri sebagai LSUV paling irit – setidaknya dari rival sekelas yang telah kami uji.
Rekap Hasil Pengujian Konsumsi BBM (Kombinasi) LSUV 7-Seater:
Honda BR-V: 17,1 km/l
Suzuki XL7: 16,6 km/l
Mitsubishi Xpander Cross: 15,78 km/l
Toyota Rush: 11,59 km/l
Oke, konsumsi BBM besar kemungkinan bervariasi tergantung kondisi lalu lintas, gaya berkendara, dan faktor lainnya. Meski begitu, dapat diambil kesimpulan bahwa BR-V memiliki potensi dalam menghemat BBM lebih baik ketimbang rival. Menariknya lagi bukan cuma irit, tersaji pula mesin paling powerful.
Well, ia membuktikan bahwa memiliki tenaga ekstra belum tentu menjadikan suatu mobil lebih boros ketimbang opsi satu kasta lainnya. Efisiensi adalah kunci dan mesin Honda satu ini layak diapresiasi.