Saat memperkenalkan Brio versi rakitan lokal, ketika itu pula Brio Satya lahir dan menawarkan tiga tipe, yaity Satya A, Satya S, dan Satya E.
Di April 2016, HPM memperkenalkan facelift dari Honda Brio dengan penyegaran pada desain eksterior, interior dan dashboard, termasuk desian velg yang digunakan juga berubah.
Dua tahun berselang, Brio pun ganti generasi dengan perubahan total pada bagian eksterior dan interiornya, model baru ini pun diperkenalkan saat pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018.
Selanjutnya di Februari 2021, Honda Indonesia memperkenalkan satu varian baru lagi dari Brio, yakni Urbanite Edition.
Mengambil basis dari Brio RS, tipe ini mendapat tambahan under spoiler, spion luar warna hitam, side skirt, gagang pintu warna hitam, tailgate wing spoiler, velg warna hitam, dan emblem "Urbanite" di pintu bagasinya.
Sejak kehadirannya hingga kini, Brio selalu menjadi tulang punggung penjualan Honda di Indonesia.
Contohnya sepanjang periode Januari-November 2023 contohnya, mobil yang dikategorikan LCGC (Low Cost Green car) ini meraih penjualan hingga 58.862 unit, yang terdiri dari Brio Satya sebesar 50.584 unit dan Brio RS sebesar 8.278 unit.
Tentunya torehan angka penjualan yang berhasil diraihnya tersebut memberikan kontribusi sebanyak lebih dari 50 persen dari total penjualan HPM sepanjang tahun 2023.
Bicara varian, Honda Brio saat ini ditawarkan dalam tiga, yakni Satya S, Satya E, dan Brio RS, semua tipe hadir dengan pilihan transmisi manual dan otomatis, kecuali Brio Satya S yang cuma tersedia dengan tipe transmisi manual.
Secara tampilan fasad, Brio Satya S dan E ternyata memiliki perbedaan yang cukup signifikan.
Pertama-tama pada bagian fascianya, dimana keduanya masih mengandalkan headlamp halogen, namun varian terendahnya belum dilengkapi dengan foglamp guna memberikan pencahayaan lebih maksimal saat berkendara di malam hari.
Menengok sisi sampingnya, keduanya sama-sama disematkan velg berukuran 14 inci yang diselimuti ban berprofil 175/65.
Hanya saja velg yang digunakan oleh tipe S masih menggunakan model kaleng ditutupi dop. Sedangkan varian E nya sudah memakai velg alloy.
Di bagian buritan, perbedaan keduanya terletak pada fitur. Seperti yang terlihat tipe S tidak dilengkapi dengan rear wiper, namun keduanya telah disematkan LED high mount stop lamp di spoiler serta pole antenna.
Tetapi dari segi desain bemper, dan kaca belakang, antara kedua Brio Satya ini serupa.
Menggunakan perpaduan warna black dan ivory, sisi dalam keduanya sekilas terlihat sama.
Dari segi fitur, baik varian S maupun E sama-sama dibekali head unit 2DIN yang mendukung konektifitas seperti; USB, AM/FM radio, CD player, AUX-in, Bluetooth, serta hands free telephone.
Tak hanya itu, di keduanya kalian juga bisa menjumpai pengaturan ECO indicator, AC digital, elekctric mirror, power window di semua kaca, serta electric trunk opener.
Namun jika dilihat lebih teliti, tipe E nya mendapat fitur tambahan berupa audio steering switch yang mana secara fungsional bisa melakukan beragam pengaturan pada sistem hiburannya lewat lingkar kemudi.
Menyandang status sebagai mobil kompak dengan harga murah, bukan berarti Honda menyepelekan aspek keselamatan.
Seperti yang bisa dilihat, baik pada varian S maupun E berhasil disematkan fitur keselamatan yang terbilang lengkap.
Seperti yang bisa dilihat, keduanya berhasil ditanamkan sistem pengereman di semua roda dengan teknologi Anti-Lock Braking System (ABS) yang dapat mencegah penguncian roda saat mengerem mobil secara mendadak.
Ada juga Electronic Brake-force Distribution (EBD) berfungsi untuk mendistribusikan daya pengereman sesuai beban kendaraan.
Guna meminimalisir cedera akibat benturan, keuduanya juga dibekali dual front SRS airbags yang tertanam di dashboard penumpang depan serta lingkar kemudi.
Bicara struktur rangka, mobil ini juga diaplikasikan teknologi G-CON + ACE. G-CON di struktur bangunannya dapat memberi keamanan bagi pengendara dan penumpang untuk meredam dan menyalurkan energi benturan secara merata ke bodi apabila terjadi tabrakan yang tak dapat dihindari.
Struktur canggih sendiri ACE dapat melindungi kabin meskipun bertabrakan dengan kendaraan yang berbeda ukuran. Serta Side Impact Beam yang dapat meredam benturan saat terkena tabrakan dari samping.
G-Force Control Technology (G-CON) teknologi terkini Honda di bidang rekayasa frame mobil, menggunakan area bodi panel yang terbuat dari baja regangan tinggi (high tensile steel).
Ditambah dengan batang pelindung baja di setiap pintu yang memungkinkan para penumpang tidak terhimpit rangka mobil, dan terhindar dari cidera parah akibat benturan keras saat kecelakaan terjadi.
Selain itu, ada juga Pedestrian Protection yang meminimalisir cidera pada pejalan kaki ketika terjadi kecelakaan.
Dari segi keamanan berkendara, pada tipe S dan E nya kalian bisa menjumpai adanya immobilizer dan keyless entry.
Hanya saja pada tipe S HPM belum membekalinya dengan auto door lock by speed dan alarm system.
Mesin Honda Brio S dan E Sama
Bicara jantung pacu, keduanya disematkan mesin 1.2L SOHC 4-silinder segaris, 16 valve i-VTEC + DBW yang dapat melecutkan tenaga hingga 90 PS di 6.000 rpm di angka torsi maksimal 110 Nm pada 4.800 rpm.
Khusus tipe S, model ini dikawinkan transmisi manual 5-percepatan, sedangkan varian E ditawarkan pilihan transmisi CVT With Earth Dream Technology yang terkenal dengan perpindahan gigi otomatis secara lebih halus dan hemat bahan bakar.
Seorang pengagum otomotif sejak kecil, yang suka mengoprek kendaraan di akhir pekan, membuat penulis semakin cinta pada dunia otomotif. Yang pada akhirnya hoby tersebut membawanya ke dalam dunia pekerjaanya sebagai penulis hingga saat ini.