Indonesia Sudah Siap Jadi Pemasok Baterai EV di Dunia, Harga Mobil Listrik Bisa Lebih Murah?
Prasetyo · 25 Jun, 2021 11:00
0
0
Tren kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV) di seluruh dunia, tentunya akan membuat kebutuhan baterai mobil listrik juga jadi meningkat. Dan ternyata Indonesia wajib berbangga. Sebab negara ini sudah siap untuk menjadi pemasok baterai EV demi kebutuhan di seluruh dunia.
Demikian ditegaskan Taufiek Bawazier, Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin RI). "Indonesia menargetkan untuk mengembangkan industri komponen terutama berupa baterai EV, motor listrik dan inverternya," kata Menteri melalui keterangan tertulisnya.
Menurut dia, ini karena diprediksi permintaan akan kendaraan listrik akan terus meningkat hingga 2050. Karenanya, pemerintah juga telah mengeluarkan kebijakan mengenai pengembangan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).
Kebijakan ini pun sudah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Peridustria Nomor 27 Tahun 2020 tentang Spesifikasi Teknis, Roadmap, dan Perhitungan Kandungan Lokal dari kendaraan listrik di Indonesia.
Indonesia Siap Jadi Penyedia Baterai Mobil Listrik
Masih lanjut Taufiek, Indonesia memiliki keunggulan sebagai penyedia baterai EV karena negara ini menyimpan kandungan material yang berlimpah sebagai bahan baku yang dipakai untuk baterai jenis lithium ion.
Saat ini kata dia, Indonesia punya lima perusahaan penyedia bahan baku baterai mobil listrik. Antara lain untuk pengolahan nikel murni, nikel ferro, kobalt murni, dan hidroksida campuran. Sementara ada empat perusahaan lain akan berperan sebagai manufaktur dan perakitan untuk baterai listrik.
"Dengan demikian Indonesia mampu mendukung rantai pasokan baterai EV mulai dari penyedia bahan baku, kilang, manufaktur baterai sel, sampai perakitan baterai," tegasnya.
Selain penyedia bahan baku dan perakitan baterai, Taufiek juga menekankan faktor lain yang penting dari proses penyediaan rantai baterai lithium adalah proses daur ulang baterai tersebut. Limbah baterai haruslah dapat diolah dengan cara komprehensif agar proses pemurnian dapat dilakukan.
"Limbah baterai bisa didaur ulang untuk dihasilkan beberapa jenis produk yang bernilai tinggi," katanya. Dan di Indonesia menurut dia punya perusahaan yang sudah siap menangani proses daur ulang baterai.
Selain itu, ia juga menekankan meski Indonesia punya ketersediaan bahan baku baterai yang berlimpah, tetapi diharapkan ada inovasi untuk bisa membuat baterai EV dari bahan lain. Sehingga diharapkan harga baterai juga semakin murah yang membuat kendaraan listrik juga harganya jadi main terjangkau.
Menggeluti bidang jurnalistik otomotif sejak 2009 selaras dengan hobinya dalam memodifikasi mobil. Apalagi karakteristik yang berbeda dari setiap kendaraan yang dibuat oleh masing-masing pabrikan, terus menumbuhkan minatnya di dunia otomotif hingga saat ini.