Ini Rencana Great Wall Motors di ASEAN, Juga Siapkan Pabrik Mobil di Indonesia?
Budi · 13 Feb, 2021 08:00
0
0
Setelah resmi hadir di Thailand, informasi terbaru hadir dari rekan media kami Autofun Thailand yang mendapatkan kesempatan mewawancarai Elliott Zhang, CEO Great Wall Motors (GWM) ASEAN hari ini (10/2). Dalam kesempatan tersebut salah satu informasi menarik adalah GWM memiliki rencananya mendirikan pabrik di Indonesia.
Seperti kami informasikan sebelumnya, GWM baru saja mengumumkan secara`resmi kehadirannya di Thailand Selasa lalu (9/2) setelah sebelumnya sejak 2020 juga membeli pabrik GM di Rayong Thailand. Ternyata, tak hanya pabrik di Thailand yang dibeli oleh GWM, namun Elliot menyebutkan bahwa mereka juga telah membeli pabrik di Indonesia sejak tahun lalu.
“Untuk menjadikan Thailand sebagai pusat (produksi) di ASEAN, perusahaan telah membeli pabrik GM di Thailand dan Indonesia sejak tahun 2020 lalu,” ujar Elliot seperti yang dikutip oleh Autofun Thailand.
Sayangnya, akibat pandemi Covid-19, rencana yang diharapkan oleh GWM tak dapat sepenuhnya dilaksanakan. Akhirnya mereka memutuskan untuk melakukannya pertama kali di Thailand, dan jika kondisi saat ini semakin membaik, mereka akan mulai melakukan studi di pasar ASEAN lainnya, termasuk di Indonesia, Vietnam dan Filipina di masa mendatang.
Investasi GWM Sebesar 22 Miliar Baht untuk pasar domestik dan ekspor
Setelah mengakuisisi pabrik GM di Thailand pada Februari 2020 dan diserahkan sepenuhnya pada November 2020, GWM disebutkan telah berinvestasi sebesar 22 Miliar Baht atau sebesar Rp10,2 Triliun pada proyek di Thailand ini. Dalam akuisisi semua asset yang dimiliki, termasuk menambah pekerja yang saat ini sudah lebih dari 500 orang, yang sebagian besar dari GM.
Elliot juga menambahkan bahwa pabrik di Thailand ini akan menjadi basis produksi mereka baik untuk pasar domestik Thailand maupun untuk ekspor produk-produk GWM dengan setir kanan. Untuk produksi pertama, pada kuartal ke-2 tahun 2021 ini mereka akan mulai memproduksi SUV Haval H6 untuk pasar domestik Thailand.
Tak hanya mobil-mobil konvensional, GWM bahkan juga berencana untuk memproduksi mobil listrik di Thailand. Meski begitu, kapan rencana itu akan dilakukan masih belum dapat dipastikan dan mobil listrik Ora Good Cat yang akan dijual di Thailand masih akan diimport dari China.
Apakah GWM kemudian akan memproduksi mobilnya di Indonesia?
Dengan adanya pabrik di Thailand (dan mungkin Indonesia), artinya GWM dapat lebih leluasa untuk memproduksi mobil-mobilnya sendiri untuk memenuhi pasar otomotif yang dituju. Jika melihat pernyataan yang diberikan, bisa jadi rencana itu memang ada.
Sementara di Indonesia, kami masih belum mendapatkan informasi jelas, pabrik apa yang telah dibeli GWM di Indonesia. Sejatinya, pada tahun 2015 saat GM Indonesia memutuskan untuk menghentikan produksi Chevrolet Spin di pabrik mereka di Pondok Ungu, Bekasi, mereka memang menjual pabriknya. Namun saat ini, lokasi bekas pabrik GM tersebut sudah berubah menjadi pusat pergudangan dan logistik
.
Dan dengan fasilitas produksi yang mumpuni di Thailand serta adanya aturan perdagangan bebas (free trade area) di ASEAN, seharusnya bukan hal yang sulit bagi GWM untuk masuk ke pasar otomotif Tanah Air dan menjual produknya di sini. Apalagi melihat kesuksesan Wuling Motors yang semakin mendapatkan kepercayaan dari konsumen mobil di Indonesia, segala kapital dan pengalaman yang dimiliki GWM tentu dapat membuatnya bersaing dengan Wuling di Indonesia.
Yang mereka perlukan hanyalah pembuktian bahwa produk mereka berkualitas serta komitmen kuat dalam memperluas jaringan sales dan after sales serta layanan yang prima. Jika mereka bisa melakukannya di Negeri Gajah Putih sepanjang 2021, maka tak perlu lama untuk dapat menantikan Haval H6 dan Ora Good Cat di Indonesia. Tertarik?
Berpengalaman sebagai jurnalis otomotif sejak lebih dari 15 tahun, Ia telah mencicipi berada di beberapa sisi industri, PR, agency dan media, baik cetak maupun online. Kegemarannya berkendara membawa Ia mencoba berbagai jenis mobil, mulai single seater di lintasan sirkuit hingga off-road di lintasan salju bersuhu -15 derajat Celsius.
Facebook: budityas
Instagram: budityasbebe