Bagi penggemar berat otomotif, mengoleksi mobil menjadi sebuah impian. Diantara banyaknya mobil-mobil yang pernah masuk Indonesia, ada beberapa yang layak dikoleksi. Seperti BMW E30 dan Mercedes-Benz W201.
Bagi penggemar berat otomotif, mengoleksi mobil menjadi sebuah impian. Diantara banyaknya mobil-mobil yang pernah masuk Indonesia, ada beberapa yang layak dikoleksi. Seperti BMW E30 dan Mercedes-Benz W201.
Kedua mobil ini punya sejarah panjang di Indonesia. Untuk BMW E30 atau Seri 3 punya julukan di kalangan penggemar otomotif sebagai BMW Mas Boy. Hal ini karena BMW E30 tenar ketika digunakan untuk film serial Catatan Si Boy yang tenar pada masanya.
Sedangkan untuk Mercedes-Benz W201 kerap disebut sebagai Baby Benz oleh para pecinta otomotif di Tanah Air. Bila BMW E30 identik dengan film, Mercedse-Benz W201 disebut Baby-Benz karena menggunakan platform baru.
Peter Pfeiffer dan Bruno Sacco pada tahun 1979 mendesain Mercedes-Benz baru dan tidak mengambil rancangan desain dari generasi sebelumnya yang besar. Ukurannya yang compact dan harga terjangkau membuatnya dijuluki Baby Benz.
Bila berencana memilih antara dua sedan langka ini, kami akan memberi panduan. Apakah lebih cocok BMW E30 atu Mercedes Benz W201?
Baca juga : BMW Seri 3 Long Wheelbase Resmi Meluncur di Thailand, Rencana Hadir di Indonesia Batal?
Desain klasik dari BMW E30 terlihat tidak membosankan meski usia mobil ini sudah lebih dari 30 tahun saat ini. Nuansa sporty nan elegan masih terasa pada sedan berkapasitas 5 penumpang ini.
BMW E30 diproduksi dari tahun 1982 hingga harus berhenti di tahun 1994. Selama 12 tahun kiprahnya di dunia otomotif, tercatat sudah lebih dari 2,5 juta unit terjual.
Baca juga : Edisi Penutup Mercedes-Benz C-Class W205 Resmi Meluncur, Harga Naik Rp 30 Jutaan
Mobil BMW ini mempunyai waktu yang cukup lama dan sukses melahirkan penggemar fanatik BMW atau umum disebut Bimmer. BMW E30 pun menjadi status sosial ekonomi di beberapa negara kala itu.
Di Amerika Serikat contohnya, pada dua tahun pertama peluncurannya menjadi incaran orang-arang yang baru lulus kuliah. Sementara Seri 5 untuk para eksekutif muda yang sudah mapan dan seri 7 untuk para pemimpin perusahaan yang identik dengan kemewahan.
Sepintas BMW E30 mirip dengan pendahulunya E21 namun mempunyai dimensi yang lebih besar. Sebanyak 4 mata lampu di depan menjadi ciri khas dari mobil BMW saat itu.
Baca juga : Hal Ini Perlu Diketahui Sebelum Beli BMW E30 318i Bekas
Model pertama BMW E30 sendiri mengambil gaya coupe atau sedan dua pintu. Baru pada tahun berikutnya, 1983, BMW memperkenalkan versi empat pintu.
Sementara untuk model convertibles dan touring hadir pada tahun 1985 dan 1987. Seluruh model tersebut mendapat respon baik dari para pecinta otomotif sesuai selera masing-masing.
Meski sekilas mirip dengan sang kakak E21, namun ada perbedaan antara keduanya khususnya pada interior dan suspensi. Suspensi BMW E30 sudah menggunakan MacPherson di depan dan semi-trailing arm di belakang untuk mendapatkan kenyamanan sepanjang perjalanan.
Dalam hal performa, BMW E30 ada banyak mesin yang berbeda tergantung dari tipenya. Ada mesin M10 4-silinder segaris dan M20 6-silinder segaris.
Dalam generasi terakhirnya juga menggunakan mesin M30 dan M40 untuk beberapa varian. Bahkan BMW E30 sempat menjadi mobil pertama BMW yang menggunakan mesin diesel.
Sementara transmisi ada manual 4 percepatan di model 316 dan 318i serta 5 percepatan di model lainnya. Untuk transmisi otomatis menggunakan 3 percepatan pada model mesin M10 di 316 dan 318i dan 4 percepatan di model berikutnya hingga akhir produksi.
Baca juga : Bocoran Mercedes Benz C-Class 2021, Adopsi Fitur S-Class Makin Terlihat Keren
Setelah berhenti produksi, BMW memperkenalkan generasi ketiga untuk Seri 3 yakni E36.
Berbicara mengenai Mercedes-Benz C-Class modern, seri W201 boleh dibilang menjadi dedengkotnya. Dahulu pabrikan asal Jerman ini hanya fokus pada tiga model saja, yakni S-Class, E-Class dan SL-Class.
Pada era 80-an, segmen compact sedan belum populer seperti saat ini. Baru sedikit yang mengisi segmen ini salah satunya rival terdekatnya, BMW Seri 3.
Hingga akhirnya Mercedes-Benz memperkenalkan C-Class berkode W201. Peter Pfeiffer dan Bruno Sacco sebagai desainernya saat itu membutuhkan waktu cukup lama dari tahun 1974 hingga 1982 untuk mendesain W201.
Sama seperti rivalnya, Mercedes-Benz W201 hadir selama 10 tahun dengan total produksi sekitar 1,8 juta unit di seluruh dunia. Diantara banyak tipe yang ada, tipe 2.5-16 Evolution II menjadi produksi tersingkat dari tahun 1990-1991.
Meski sudah berumur tua, penampilan dan karisma dari Mercedes-Benz 190E ini tak lekang oleh waktu. Unitnya yang langka membuatnya jadi koleksi para pecinta otomotif Tanah Air.
Baca juga : BMW E46 akhirnya hadir, dan masih populer sampai sekarang!
Ada 3 varian mesin yang digunakan oleh Mercedes-Benz 190 ini. Ada mesin 190 untuk W201 yang masih menggunakan karburator. Sementara untuk mesin injeksi ditandai dengan 190E dimana E untuk Einspritzung.
Ada juga 190D sebagai tanda untuk mesin diesel. Namun di pasar otomotif Indonesia, lebih banyak mesin injeksi yang beredar.
Beberapa modifikator juga menyebut Mercedes-Benz W201 dengan julukan European Sleeper. Hal ini karena kenyamanannya yang baik untuk dipakai harian maupun balap di sirkuit.
Salah satu rekor yang pernah diraih oleh Mercedes-Benz 190E adalah uji durabilitas selama 10 hari di trek bulat tepatnya di kawasan Nardo, Italia. Selama 201 jam lebih atau sekitar 50.000 Km, mobil sedan ini mampu bekerja secara maksimal.
Kedua mobil ini lahir di era yang sama baik BMW E30 maupun Mercedes-Benz W201. Namun secara karakter, keduanya punya perbedaan.
Bila menyukai mobil-mobil sporty, jelas BMW E30 adalah jawaban paling tepat. Desain eksterior, interior hingga mesin mampu memberi aura sporty yang kuat.
Sedangkan bila suka dengan kemewahan dan elegan, Baby Benz mampu memberikan kesan tersebut. Tampilannya yang mewah ditambah kabin nyaman membuat pemiliknya tampak kaum borjuis.
Untuk saat ini, unit BMW E30 masih lebih mudah dicari karena populasinya yang masuk Indonesia cukup banyak. Sebaliknya, Mercedes-Benz W201 butuh usaha ekstra dalam mencari unit sedan klasik ini. Selain langka, W201 harganya juga diluar nalar.
Namun bila kamu penggemar otomotif sejati dan seorang sultan, maka layak sekali menjadikan mobil ini sebagai koleksi di garasi.
Baca juga : Mercedes-Benz C-Class 2022 Hadir Sarat Teknologi, Tegaskan Diri Sebagai "Baby S-Class"
Beli mobil lebih murah, jual mobil lebih cepat
2021 BMW 3 Series Sedan 320i Dynamic
Upgrade
Tambahkan mobil Anda
2022 Toyota AGYA G 1.2
9.881 km
2,5 tahun
Banten
2020 Daihatsu AYLA R 1.2
15.552 km
4,5 tahun
Jawa Barat
2019 Toyota AGYA G TRD 1.2
16.097 km
5,5 tahun
Jawa Barat