Penjualan Suzuki Baleno Kalah Jauh dari Kembarannya
Untuk kelas hatchback 5 penumpang di Afrika Selatan, ternyata penjualan Toyota Starlet Glanza jauh lebih tinggi dibanding Baleno.
Starlet tercatat bulan lalu terjual 1.218 unit sementara Baleno cuma 504 unit, bahkan catatan ini menjadikan Starlet mobil terlris ketiga di negara tersebut.
Untuk urutan pertama ditempati Volkswagen Polo Vivo dengan penjualan 1.876 unit, sementara mobil terlaris kedua ada Toyota Corolla Cross dengan penjualan 1.644 unit.
Fakta bahwa ada dua mobil Toyota yang menempati daftar 5 mobil terlaris di Afsel mengindikasikan konsumen di negara itu ternyata cukup identik dengan merek pabrikan Tiga Oval tersebut.
Unggulnya Toyota di Afrika Selatan juga terlihat pada segmen SUV, lantaran Fortuner keluar sebagai mobil paling laris di kelas ini dengan penjualan bulan lalu mencapai 1.018 unit.
Pesaing terdekatnya bukan SUV dari Suzuki seperti Grand Vitara, melainkan Haval Jolion dan Chery Tiggo 4 Pro yang berada di urutan kedua dan ketiga dengan masing-masing memiliki angka penjualan 881 unit dan 745 unit.
Satu-satunya produk SUV Suzuki yang masuk urutan teratas adalah Jimny, dengan penjualan 217 unit, itu pun Jimny model lama bukan Suzuki Jimny 5 pintu yang baru diluncurkan di India.
Toyota Starlet Glanza Awalnya Bukan Rebadge Suzuki
Glanza diperkenalkan oleh Toyota pada tahun 1996 sebagai model yang lebih sporty dari Toyota Starlet P90 generasi kelima.
Model ini hadir dalam dua pilihan mesin, pertama mesin 1.3-liter 4E-FE naturally aspirated berdaya 85 PS, serta meisn 1.3-liter 4E-FTE turbo yang mampu memproduksi daya 140 PS.
Starlet Glanza hanya diproduksi dan dipasarkan di Jepang, namun beberapa importir juga menjualnya ke Inggris.
Seiring Toyota tak lagi memproduksi Starlet, maka di 2019 karena kemitraan dengan Maruti Suzuki, nama Glanza kembali diangkat oleh Toyota, namun berbagi model dengan Baleno hatchback.
Mobil ini pun dirilis September 2020 dengan spesifikasi sama persis mencomot dari Baleno, hanya perbedaan pada fascia depan dan emblem yang diganti Toyota.
Menggeluti bidang jurnalistik otomotif sejak 2009 selaras dengan hobinya dalam memodifikasi mobil. Apalagi karakteristik yang berbeda dari setiap kendaraan yang dibuat oleh masing-masing pabrikan, terus menumbuhkan minatnya di dunia otomotif hingga saat ini.