Honda Brio CBU Thailand sejatinya merupakan Brio generasi pertama yang hadir di Indonesia sebelum dirakit lokal di dlaam negeri.

Kalau bicara Honda Brio, city car berlogo H tegak ini memang merupakan salah satu mobil yang cukup laris di pasaran.

Honda Brio CBU Thailand tercatat pertama kali meluncur di Indonesia pada Agustus 2012 lalu, dan mobil tersebut langsung diterima dengan sangat baik oleh masyarakat Tanah Air.

Hingga kini, Brio masih terus dipasarkan oleh PT Honda Prospect Motor (HPM), bahkan belum lama ini hadir varian terbaru dengan tampilan yang lebih sporty.

Dinamakan Honda Brio CBU Thailand lantaran sebelum diproduksi di Indonesia, PT HPM selaku agen pemegang merek (APM) mobil Honda di Indonesia, mendatangkan Brio secara utuh alias completely built up (CBU) dari Negeri Gajah Putih, Thailand.

Saat itu Brio ditawarkan oleh Honda Indonesia dalam varian tipe S dan E yang semuanya menggunakan mesin bensin berkapasitas 1.300 cc 4 silinder.

Melihat antusias masyarakat yang sangat tinggi, setahun kemudian, tepatnya di Agustus 2013, PT HPM memutuskan untuk merakita Honda Brio di pabrik mereka yang ada di Karawang, Jawa Barat.

Bertepatan dengan hadirnya Honda Brio buatan Karawang, muncul Brio Satya yang merupakan jawaban dari HPM atas kebijakan pemerintah untuk program Low Cost Green Car (LCGC).

Awalnya, banyak yang kecewa dengan keputusan Honda untuk memasarkan Brio Satya.

Sebab, ada beberapa perbedaan dari Brio versi CBU, termasuk selisih harganya yang cukup jauh.

Padahal, tampilan luar atau eksteriornya sekilas terlihat sama, meskipun jika diperhatikan lebih detil sebenarnya cukup jelas perbedaannya.

Honda Brio CBU Thailand dan CKD Karawang ini memiliki keunggulan masing-masing.

Brio CBU dianggap memiliki kualitas dan fitur yang lebih lengkap, sementara Brio CKD hadir dengan harga yang lebih terjangkau namun fitur yang secukupnya.

Jadi apa saja yang membedakan keduanya? Mari kita ulas lebih detil

Baca juga: Beda Cuma Rp200 Ribu, Buat Anak Muda Honda Brio S MT Lebih Cocok Ketimbang Toyota Agya G MT

Perbedaan Eksterior Honda Brio CBU Thailand

Dari segi eksterior, perbedaan antara Honda Brio CBU Thailand dengan yang buatan Karawang paling mencolok atau signifikan adalah velgnya terutama untuk tipe Brio Satya.

Brio Satya CKD tidak menggunakan penutup dop pada peleknya yang masih pakai tipe steel wheels alias velg besi/velg kaleng, sementara untuk varian terendah Brio CBU tetap ditutup dop.

Kemudian perbedaan lain bisa dilihat dari area bumper, karena pada Brio CKD ternyata belum dilengkapi dengan lampu kabut (foglamp) tidak seperti Brio CBU.

Selanjutnya untuk spion luar di tipe Brio Satya masih diberi warna hitam dof dan belum ad apengaturan elektrik, kondisi ini berbeda dengan seluruh tipe Brio CBU yang sudah pakai fitur electric mirror.

Bagian buritan juga cukup jelas perbedaannya, karena Brio CKD tidak dibekali dengan wiper belakang sementara pada Brio CBU perangkat pembersih air saat hujan itu sudah ada.

Kemudian perbedaan paling jelas juga terlihat dari model varian Brio Satya yang menggunakan logo "Pucuk Bunga Melati" yang menggantikan logo H di bagian tengah kaca pintu belakang.

Selanjutnya masih di tipe Brio Satya, pada bagian kiri kaca belakang ini juga terdapat emblem "Honda Prospect Motor" dan di sebelah kanan terdapat emblem "Brio Satya", serta emblem "i-VTEC".

Penggunaan emblem yang berbeda itu setelah diusut ternyata merupakan salah satu persyaratan untuk mobil-mobil yang hendak masuk kategori LCGC harus punya Local Content yang banyak dan juga menggunakan penamaan asli Indonesia.

Kemudian hal yang juga perlu jadi perhatian adalah, menurut pengakuan beberapa penggunanya, kualitas cat dari kedua tipe Brio ini juga sedikit berbeda.

Honda Brio CKD tampilannya tidak sekinclong Brio CBU atau model Honda lainnya.

Baca juga: Jadi yang Paling Mahal, Apa Saja Perbedaan Honda Brio RS Urbanite Edition 2022 dari Versi Lamanya?

Perbedaan di Bagian Interior Honda Brio CKD Karawang

Masuk ke bagian interior, masih ada lagi beberapa perbedaannya meskipun sepintas keduanya sangat mirip.

Ini terlihat dari bagian dasbor, seperti lekukan-lekukan dan material yang digunakan cukup mirip antara Brio CBU dan Brio CKD.

Namun, sedikit perbedaannya ada pada finishing select knob atau tuas persneling dan tuas rem tangan (parking brake) Brio CKD yang tidak sedetail Brio CBU.

Soal audio, Brio CKD dibekali dengan head unit single DIN yang sudah mendukung pemutar CD dan terdapat slot USB.

Pada Brio CBU juga sama, tapi perbedannya ada pada single DIN yang digunakan karena Honda Brio CBU Thailand sudah mengandalkan headunit lansiran JVC dengan kode KD-HDR44 yang kualitas suaranya dinilai lebih baik.

Untuk bagian joknya, Brio CKD dan Brio Satya dibuat sama persis dengan Brio CBU, begitu pula dengan motif yang digunakan.

Perbedaannya hanya pada pemilihan warnanya saja, lantaran di Brio CBU menggunakan dua warna atau dual tone, yakni kombinasi antara beige (krem) dan coklat muda.

Sedangkan jok Brio CKD dilapisi dengan kain fabric hnaya dengan satu warna, yaitu beige.

Baca juga: Honda Brio S dan E Selisih Sampai Rp30 Juta, Apa Aja Bedanya?

Perbedaan Mesin Honda Brio

Kalau dari luar dan dalam tampak ada perbedaan walau minor, ternyata perbedaan yang cukup signifikan juga terjadi pada sektor mesin.

Pada Brio CKD, Honda Indonesia memilih untuk menggunakan mesin bensin berkapasitas 1.200 cc 4 silinder.

Sedangkan di Brio CBU kapasitas mesinnya 1.300 cc dengan kode L13A sementara pada Brio CKD kodenya L12B, tetapi keduanya sama-sama sudah pakai teknologi i-VTEC.

Posisi semua komponennya juga terlihat sama, hanya pada material yang digunakan saja nampak berbeda.

Tangki minyak rem pada Brio CBU terlihat lebih bening sehingga, batas isinya terlihat lebih jelas.

Bagian yang terlihat signifikan perbedaannya juga ada pada intake manifold, dimana Brio CKD terbuat dari plastik, sedangkan pada Brio CBU, intkae manifold menggunakan material aluminium cast.

Perbedaan lainnya adalah tidak adanya heat shield pada Brio CKD adapun di Brio CBU komponen ini ada.

Dari performa yang dihasilkan Brio CKD dengan mesin 1.200 cc mampu menghasilkan tenaga maksimum hingga 88 PS pada putaran mesin 6.000 rpm dan torsi maksimumnya mencapai 110 Nm pada putaran mesin 4.800 rpm.

Tenaganya disalurkan ke roda depan melalui transmisi otomatis 4 percepatan dan ada opsi transmisi manual 5 percepatan.

Sedangkan Brio CBU, dengan mesin 1.300 cc dapat menghasilkan tenaga maksimum hingga 100 PS.

Akibat usia Brio CBU juga tidak bertahan lama, populasi Brio dengan mesin 1.300 cc saat ini cukup sulit ditemukan.

Brio dengan tenaga lebih besar itu terakhir kali diimpor oleh HPM pada Desember 2013 dengan nama Brio Sporty yang ciri khasnya menggunakan striping cutting sticker mulai dari kap mesin, atap mobil, hingga ke belakang.

Sekarang, semua produksi Brio sudah dilakukan secara lokal oleh PT HPM, dan saat ini Brio sudah memasuki generasi yang kedua yang juga telah mengalami facelift.

Berikut harga Honda Brio terbaru 2024:

• Brio Satya S M/T: Rp 167.900.000
• Brio Satya E M/T: Rp 182.800.000
• Brio Satya E CVT: Rp 198.300.000
• Brio RS M/T: Rp 243.100.000
• Brio RS CVT: Rp 253.100.000

Baca juga: Honda Brio Satya Lengserkan Daihatsu Sigra dari Jabatan Mobil LCGC Terlaris di Indonesia