Saat menggunakan sebuah mobil, kita tentu ingin melakukan perawatan rutin untuk menghasilkan kemampuan terbaik. Naumn demikian, pemahaman kita seputar perawatan mobil kadang masih dipengaruhi oleh mitos atau pemahaman yang keliru. Untuk itu, kita harus tahu fakta penting seputar perawatan mobil.
Sebagian besar masyarakat akhirnya salah paham atau terlambat menyadari bahwa mitos tersebut hanya berlaku untuk mobil-mobil jadul (zaman dulu). Sebelum Anda memercayai tulisan seseorang di blog atau mengikuti tips dari video di internet, sebaiknya Anda mempertanyakan kebenarannya terlebih dahulu, supaya tidak termakan mitos.
Lantas apa saja sih mitos atau fakta yang wajib kita pahami sebagai pemilik mobil? Berikut ini 5 poin penting tersebut yang perlu kalian ketahui.
1. Mitos Soal Oktan Bensin Lebih Tinggi Lebih Bagus
Ini dia pola pikir yang salah pada sebagian pemilik mobil, dimana oktan bensin makin tinggi dijamin membuat performa kendaraan makin bagus secara instan. Ternyata, oktan tinggi tidak selalu cocok dan ideal untuk semua mobil. Ada baiknya kamu memilih oktan mobil yang sesuai dengan nilai kompresi kendaraan.
Bahkan ada hal yang cukup ekstrim, yaitu performa mobil bisa lebih trengginas jika diisi avtur bahan bakar pesawat terbang. Meskipun banyak orang mempercayai hal ini, tapi fakta menunjukkan bahwa mobil berbahan bakar bensin tak akan pernah bisa jalan jika diisi avtur. Mesin mobil biasa tak bisa mengolah bahan bakar pesawat.
Nilai kompresi biasanya dapat Anda temukan pada buku manual kendaraan atau mencari di internet. Memilih oktan yang sesuai dengan mobil Anda bisa membuat penggunaan BBM menjadi lebih hemat dengan performa optimal. Di kebanyakan kasus, menggunakan bensin berkadar oktan lebih tinggi tak memberikan keuntungan apapun bagi penggunanya.
2. Mitos Soal Menggoyang Mobil Saat Isi Bensin, Bikin Tangki Mobil Lebih Penuh
Menggoyang mobil saat sedang isi bensin banyak yang menyebut dapat membuat bensin mobil menjadi lebih penuh. Namun, ternyata hal ini bisa membuat mobil terbakar karena jika mobil digoyang bisa membuat bensin rembes dan tidak berguna. Lain cerita kalau di mobil diesel lawas yang kadang butuh digoyang supaya buih solarnya tidak menggumpal dalam tangki dan mudah keluar.
Alasan mereka, karena udara yang masih tertinggal di dalam tangki juga cepat keluar dengan menggoyangkannya. Mungkin terlihat logis, tapi pada kenyataannya tidak benar seperti itu.
Sebab, tidak ada bedanya saat mobil sedang mengisi BBM pakai digoyang-goyang atau tidak. Karena benda cair ini juga mengisi ke ruang yang kosong, maka tindakan menggoyang-goyangkan mobil jadi buang energi.
3. Mitos Seputar Mobil Jarang Dipanaskan Bisa Rusak
Bagi sebagian pemilik mobil, mereka seolah mewajibkan ritual memanaskan mobil setidaknya seminggu dua atau tiga kali. Ada anggapan kalau mobil tidak dipanaskan dalam waktu lama akan merusak banyak komponen dalam kendaraan. Hal ini masuk kategori mitos, tapi tidak sepenuhnya salah.
Padahal sebenarnya fakta yang terjadi tidak demikian, karena komponen utama yang akan mengalami kerusakan adalah aki mobil. Jadi, jika Anda tidak akan menggunakan mobil dalam jangka lama ada baiknya memanaskan mobil secara berkala agar mesin tetap panas. Tujuan lainnya agar mobil terhindar dari aus dan karat karena oli mobil tetap bekerja dan ini berfungsi untuk menjaga aki mobil juga tetap terisi arus listrik.
Hindari mencabut seluruh kabel aki mobil jika Anda tidak meninggalkan mobil terlalu lama. Saran terbaik adalah dengan melepas kabel aki negatif saja. Hal ini sudah sangat membantu Anda untuk terhindar dari kebocoran arus aki sehingga mobil tidak mogok tiba-tiba saat akan digunakan.
4. Mitos Isi Angin Ban Mobil Wajib Menggunakan Nitrogen
Sebetulnya tidak ada keharusan, dan boleh saja mengisi dengan angin biasa. Hanya saja bila mengisi dengan Nitrogen bakal cukup lama menyusut. Alasannya, karena partikel udara dari Nitrogen cukup besar sehingga tidak mudah menyusup lewat sela-sela ban.
Pemilik kendaraan dianjurkan untuk mencegah terjadinya ban lekas kempes saat jarang digunakan. Jadi prinsip utamanya yaitu apapun jenis angin yang diisikan pada ban mobil sebenarnya yang lebih penting adalah tekanan angin pada ban.
Tekanan ban yang terlalu tinggi akan membuat Anda kurang nyaman untuk melewati jalan rusak, jalan licin karena permukaan ban menjadi lebih cembung dan keras hingga kurang baik dalam menyerap getaran dan akan menjadi lebih aus di bagian tengah.
Jadi cara terbaiknya adalah selalu melakukan pengecekan tekanan angin ban setiap bulan untuk memastikan tekanan angin ban sudah sesuai dengan standar tekanan angin ban mobil yang diajukan oleh pabrik.
5. Mitos Menginjak Gas Sebelum Mesin Mobil Dimatikan, Efektif Isi Aki?
Hal yang satu ini kadang dilakukan oleh sebagian pengemudi dengan alasan supaya mobil menghasilkan arus listrik yang cukup ke aki sebelum mesin dimatikan. Namun sebenarnya menginjak gas sebelum mesin mobil dimatikan ini hanyalah mitos yang tidak perlu dilakukan.
Faktanya hal ini kurang valid karena arus listrik yang disuplai untuk mengisi aki tidak seberapa banyak jika kita hanya menginjak gas beberapa detik. Ini karena selama perjalanan ketika mobil berjalan aki sudah mendapat suplai listrik yang cukup dari alternator.