Kelebihan dan Kekurangan Suzuki Karimun Kotak, City Car Boxy Incaran Kawula Muda Saat Ini
Enda · 14 Jan, 2024 08:01
0
0
Suzuki Karimun Kotak merupakan city car berpenampilan boxy yang masuk dalam daftar wishlist incaran para kawula muda saat ini.
Berbeda dengan generasi setelahnya, Karimun Kotak dengan kode SL410R atau dengan nama lain Suzuki Wagon R-Wide di Jepang, memiliki tampilan yang unik sebagai ciri khasnya.
Menurut sejarahnya, Karimun Kotak memulai perjalanan di Tanah Air pada September 1999 oleh PT Suzuki Indomobil Motor, sebagai anak perusahaannya di Indonesia.
Saat itu status mobil ini didatangkan secara utuh dari Jepang, atau CBU (Completely Build Up).
Selanjutnya pada 2003-2006, Suzuki Indonesia merubah status Karimun Kotak yang semula CBU menjadi CKD (Completely Knocked Down) yang dirakit di pabrik Suzuki di Tambun, Bekasi, Jawa Barat.
Nama mobil ini sendiri dilahirkan dari sebuah kata, yaitu "Carry to the Moon" yang bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, memiliki arti "bawa ke bulan”.
Meski berpenampilan fisik yang mungil, namun Karimun generasi pertama ini punya ruang kabin yang cukup lapang.
Mengetahui harga bekas Suzuki Karimun Kotak, mobil ini memiliki harga yang bervariatif. Harga termurahnya, mobil ini ditawarkan mulai dari Rp50 jutaan hingga Rp75 jutaan.
Tertarik memiliki Karimun Kotak sebagai mobil hoby atau untuk mobilitas sehari-hari? Sebelum membelinya, ketahui kelebihan dan kekurangan Suzuki Karimun Kotak berikut ini.
Sebelum mengupas lebih banyak tentang kelebihan dan kekurangan Suzuki Karimun Kotak, kami sampaikan terlebih dulu apa saja hal-hal menarik dari mobil ini.
1. Kabin Suzuki Karimun Kotak Lapang
Kabin Karimun Kotak terasa luas dan lega
Secara data, Suzuki Karimun generasi pertama memiliki panjang 3.410 mm, lebar 1.575 mm, dan tinggi 1.705 mm.
Sebagai city car kompak, mobil ini mempunyai ruang kabin yang cukup luas. Salah satunya dibuktikan dari head room yang dibuat tinggi.
Dengan ketersedian ruang kabin yang cukup luas, kalian juga bisa memanfaatkan mobil ini untuk menbawa barang dengan jumlah yang cukup banyak.
2. Tampilan Dashboard Ergonomis
Dashboard Suzuki Karimun Kotak
Melihat bagian dalam mobil ini kalian akan langsung disuguhkan dengan bentuk dashboard yang kotak menyerupai desain bagian luarnya.
Di bagian ini kalian juga dapat menjumpai beragam tombol pengaturan fitur yang diletakan secara ergonomis yang mudah dijangkau oleh pengemudi maupun penumpang di depannya.
Pada dashboard sisi bagian penumpang depan juga disematkan dua buah glove box yang bisa digunakan untuk meletakan berbagai macam barang kebutuhan.
3. Perawatan Suzuki Karimun Terbilang Mudah dan Murah
Joknya masih pakai bahan beludru
Kalian jangan merasa takut dan kesulitan dalam memelihara mobil ini.
Pasalnya, perawatan mobil ini terbilang mudah dan murah.
Karena berbagai jenis suku cadang yang digunakan memiliki substitusi atau persamaan dengan beberapa produk Suzuki lainnya seperti Carry, Katana dan Forsa.
4. Pakai Mesin Suzuki Carry yang Terkenal Bandel
Mesin 1.000 cc Suzuki Karimun Kotak
City car andalan Suzuki ini dibekali mesin berkode F10A yang dikenal bandel.
Mesin ini juga tersematkan pada Carry 1.0L, Katana dan Forsa yang mana sudah teruji akan ketangguhannya di Tanah Air.
Menurut data di atas kertas, mesin 1.0L berkombusi karburator dengan kubikasi 970 cc 4-silinder 8 katup SOHC tersebut mampu melecutkan tenaga hingga 56 PS di 5.500 rpm dengan torsi puncak 100 Nm pada 4.000 rpm.
Mengenai tingkat percepatannya, mobil ini hadir dengan satu pilihan transmisi saja, yakni manual 5-percepatan yang kemudian ditranslasi ke penggerak roda depannya (FWD).
Menggunakan mesin berkapasitas 1.000 cc, Suzuki Karimun Kotak terbilang irit dalam hal konsumsi bahan bakarnya.
Hal ini dibuktikan dari penggunaan dalam kota, mobil ini mampu menempuh jarak hingga 12 km/liter.
Sedangkan luar kotanya, angka yang diraih mencapai 17 km/liter.
6. Suspensi Empuk dan Cukup Stabil
Bantingan suspensinya empuk
Suzuki Karimun Kotak diketahui menggunakan suspensi berjeniskan McPherson strut di bagian depan, serta isolated trailing link dengan pegas per di roda belakangnya.
Ayunan yang dihasilkan dari suspensinya tersebut dirasa empuk ketika melewati jalan yang berkontur.
Tidak hanya itu, mobil ini juga dianggap cukup stabil ketika dipacu dalam kecepatan tinggi meskipun memiliki bentuk yang mengotak.
Selanjutnya kita akan bahas hal-hal apa saja yang patut diperhitungkan sebelum membeli mobil ini, termasuk penyakit yang kerap dialami pemiliknya.
1. Terasa Body Roll Ketika Bermanuver di Kecepatan Tinggi
Suzuki Karimun Kotak dianggap body roll
Meskipun dianggap stabil ketika dipacu dalam kecepatan tinggi di trek yang lurus, kalian tetap akan merasakan adanya body roll ketika melakukan manuver di kecepatan tinggi menggunakan mobil ini.
Faktor yang menyebabkan gejala body roll pada mobil ini adalah posturnya yang tinggi dan dianggap memiliki center of gravity yang kurang baik.
Perlu kalian ketahui, body roll merupakan suatu momen saat mobil terasa miring ketika sedang berada di tikungan.
Saat mobil mulai berbelok, berat mobil seakan terlempar keluar tikungan sehingga mobil terguling ke arah sebaliknya.
Bila kalian berbelok ke kiri, maka mobil akan terpental ke kanan, begitu juga sebaliknya.
Kondisi body roll sebenarnya lebih terasa ketika kalian mengendarai mobil dengan bodi tinggi dalam kecepatan berbelok yang cukup tinggi pula.
Body roll terjadi akibat gaya yang disebut gaya sentrifugal.
Gaya tersebut terjadi ketika kalian membelokkan mobil dengan kecepatan tinggi.
Bobot bodi mobil serta arah pergerakannya ketika menikung menjadi sumber gaya sentrifugal.
Semakin besar kecepatan mobil, maka semakin besar pula gaya yang mendorong kalian ke luar tikungan.
Pada dasarnya hal tersebut bisa ditopang oleh dimensi, struktur rangka serta suspensi mobil yang terdapat pada setiap roda.
Namun ketika gaya yang tercipta lebih besar dari kemampuan suspensi menyerap gaya, bukan tidak mungkin mobil akan terguling dan akhirnya celaka.
Setelah mengetahun kelebihan dan kekurangan Suzuki Karimun Kotak tadi, maka dapat disimpulkan mobil ini punya beberapa keunggulan untuk penggunaan harian.
Seperti konsumsi bahan bakar yang efisien, hingga kemudahan perawatan dan suku cadangnya.
Tapi pehatikan kondisi kaki-kaki mobil tersebut jika hendak membeli secara bekas.
Seorang pengagum otomotif sejak kecil, yang suka mengoprek kendaraan di akhir pekan, membuat penulis semakin cinta pada dunia otomotif. Yang pada akhirnya hoby tersebut membawanya ke dalam dunia pekerjaanya sebagai penulis hingga saat ini.