Mazda E2000 sebenarnya bisa diberi peredikat sebagai pelopor MPV berkabin premium sebelum era Toyota Alphard hadir.

Mazda telah mengawali kiprah di mobil keluarga mewah ini dengan menghadirkan Mazda E2000 pada tahun 1996. 

Mobil ini dianggap serba bisa, karena tak cuma digunakan sebagai mobil keluarga tapi juga cukup luas sebagai kendaraan utility lain, misalnya dijadikan unit ambulans.

Sebagai mobil penumpang, Mazda E2000 ini kabinnya cukup mewah dan dulu dalam promosinya pihak Mazda telah menyediakan televisi dalam kabin untuk hiburan penumpang baris kedua dan ketiga.

Walau berlabel Mazda yang notabene jadi merek yang perawatannya relatif mahal, tak menyurutkan masyarakat untuk membeli mobil ini.

MPV produksi Mazda ini sempat jadi cukup laris jadi pilihan mobil keluarga kelas menengah di Indonesia.

Mazda E2000 jadi mobil keluarga yang kabinnya luas, lega, dan menyenangkan untuk perjalanan jarak jauh.

Apalagi di tahun 1990-an tidak banyak pabrikan yang menawarkan MPV ukuran medium namun dengan kenyamanan kabin yang sangat baik.

Tak ayal populasinya cukup banyak di Pulau Jawa, dan masih gampang dijumpai hingga di kota-kota kecil.

Tak heran, kalau kemudian MPV Mazda itu oleh sebagian orang dijuluki sebagai Alphard Jowo, karena kenyamanan rasa Alphard yang banyak dijumpai di kawasan Pulau Jawa.

Lantas, seperti apa kelebihan dan kekurangan Mazda E2000 bekas saat ini jika kalian hendak membelinya?

Padahal untuk sebuah motuba keluaran akhir dekade 90-an yang menawarkan kenyamanan serta fitur premium, harga Mazda E2000 bekas sudah di angka Rp50 jutaan.

Tertarik membeli Alphard Jowo yang harganya sangat terjangkau ini? Mari kita bahas lebih lengkap.

Baca juga: Ini Keunggulan Toyota Land Cruiser dan Alphard yang Jadi Mobil Paling Banyak Dicuri di Jepang 

Kelebihan Mazda E2000, Suguhkan Mobil Keluarga yang Mewah

Pada dekade 90-an, mobil keluarga biasanya hadir relatif sederhana, misalnya Toyota Kijang atau Isuzu Panther yang saat itu begitu mendominasi.

Sementara Nissan Serena yang juga menjadi unggulan di segmen ini, pada era tersebut belum hadir ke Indonesia.

Disinilah kemudian Mazda mencuri perhatian dengan memunculkan satu MPV berukuran medium namun memiliki fitur dan kenyamanan kabin yang lebih berkelas dibanding rival-rivalnya sesama brand Jepang.

Masuk dalam keluarga Mazda Bongo genersi ketiga, E2000 tercatat debut di Indonesia pada tahun 1996, terdiri dari tipe standard dan limited.

Sebagai inormasi, saat ini di Jepang, Mazda Bongo sudah memasuki generasi kelima, yang sekarang menggunakan unit rebranding dari Daihatsu GranMax. 

Namun, jangan samakan Bongo era saat ini di Jepang dengan versi Indonesia yang dipasarkan tahun 1990-an.

Karena teknologi dan fitur yang disematkan di E2000 relatif lebih baik di kelas people carrier pada saat itu. 

Mazda menciptakan kabin E2000 sebagai mobil yang fungsional, dan bisa diubah sebagai ruang meeting.

Caranya dengan cara mengatur jok baris kedua untuk bisa diputar menghadap pengemudi atau menghadap ke penumpang belakang. 

E2000 pra-facelift atau produksi di bawah tahun 2000 juga sudah menggunakan sistem audio single din dengan fitur kaset dan radio FM/AM.

Untuk kemudahan akses keluar masuk penumpang, mobil ini difasilitasi dengan pintu geser atau sliding door, namun cuma ada di bagian tengah sisi kiri. 

Meski begitu, ada alasan khusus mengapa isi kanan mobil ini tidak dibuat pintu geser juga, karena rupanya Mazda sudah menyiapkan cool box atau kulkas kecil untuk menyimpan minuman yang bisa dinikmati semua penumpang belakang.

Fitur ini memang termasuk langka untuk sebuah mobil keluarga di masanya sehingga tak heran E2000 saat itu terasa sangat mewah dan bekelas. 

Kelebihan Mazda E2000 juga tidak berhenti sampai disitu, kerena rupanya Mazda pun mendesain AC model double blower yang memiliki peletakan unik.

Posisi kisi-kisi AC ini ada di bagian dinding bodi mobil, sehingga mirip dengan bus kelas eksekutif yang membuat penumpang baris ke-3 masih tetap bisa merasakan hembusan hawa dingin secara maksimal. 

Fitur-fitur lain yang juga memanjakan pengemudi meliputi Power Window, Power Steering, dan CentralLock yang sudah menjadi fitur standar di kendaraan tersebut.

Adapun rancang bangun E2000 menggunakan sasis monokok dengan suspensi double wishbone yang cukup menjanjikan kenyamanannya. 

Mobil ini sempat mengalami penyegaran berupa minor facelift di tahun 2001, dimana salah satu penambahan terdapat di sistem audio CD changer dan bentuk dashboard yang lebih modern.

Baca juga: Spesifikasi Mazda CX-90 Bisa Bungkam Arogansi Fortuner dan Pajero Sport

Kelemahan Mazda E2000 Ada di Mesin yang Kurang Bertenaga

Kalau tadi kita sudah bahas apa saja kelebihan dari Mazda E2000 ini, nah sekarang gilirah hal-hal apa yang patut dipertimbangkan sebelum membelinya karena jadi kekurangan di mobil ini.

Satu hal penting yang jadi perhatian dari kekurangan MPV Alphard Jowo dari Mazda tersebut adalah soal kemampuan mesinnya.

Untuk dapur pacu, E2000 versi pasar Indonesia dibekali mesin yang serupa dengan Mazda Capella.

Mesin yang dipakai Mazda E2000 yaitu mesin Mazda FE 2.000 cc SOHC 8 valve masih pakai sistem karburator.

Mesin ini di atas kertas sanggup menghasilkan tenaga sebesar 87 PS pada 4.500 rpm dengan torsi maksimum ada di 152 Nm di 2.500 rpm. 

Bila melihat power to weight ratio, maka perbandingan bobot dengan mesin yang disandangnya itu ternyata kurang berimbang.

Mesin 2.000 cc karburatornya terasa masih kurang bertenaga untuk mengangkut bodi E2000 yang lebih berat dari Capella yang berupa sedan.

Selain karena ukuran yang juga lebih besar, E2000 dipenuhi berbagai fitur serta material kabin yang jauh lebih banyak dari Capella, sehingga membuat beratnya juga lebih tinggi.

Jadi wajar, dengan tenaga yang ngos-ngosan pada akhirnya membuat konsumsi BBM Mazda E2000 terkenal boros.

Dari berbagai forum otomotif, para pemilik E2000 menyebutkan, rata-rata saat pemakaian di dalam kota dengan kondisi jalan yang melewati kemacetan, konumsi BBM mobil ini berkisar 6 km/liter sampai 7 km/liter, itu pun dengan catatan kondisi mesin masih dalam keadaan sangat sehat.

Selain soal mesin yang kurang bertenaga dan berakibat pada konsumsi BBM yang tidak efisien, hal lainnya yang patut diperhitungkan saat hendak membeli mobil ini yaitu panas mesin yang bisa terasa di dalam interior.

Pasalnya posisi mesin ada di balik kursi depan, mirip seperti Suzuki Carry atau Daihatsu Zebra di masanya sehingga membuat pengemudi dan penumpang depan jadi tidak nyaman saat melakukan perjalanan jauh.

Baca juga: Mengupas Kelebihan dan Kekurangan Mazda CX-5 2022, Layakkah Dipilih Ketimbang HR-V?

Kesimpulan

Jika kalian mencari mobil keluarga dengan harga terjangkau, maka Mazda E2000 bekas cocok untuk dipilih.

Harganya berkisar antara Rp40-60 juta cukup terjangkau untuk sebuah mobil keluarga. 

Mobil ini punya bantingan suspensi empuk, dan kenyamanan kabin yang mumpuni.

Bicara populasi, E2000 juga tergolong banyak di jalanan Indonesia dan memiliki basis fans kuat.

Kondisi ini membuktikan bahwa mobil yang berusia seperempat abad ini tapi masih layak dikemudikan di dalam kota maupun untuk perjalanan jauh.