Kenapa Honda Brio pilih Transmisi Matic CVT Dibanding AT Konvensional? Ini Alasannya!
Yongki Sanjaya · 26 Mar, 2021 18:00
0
0
Secara umum kita tahu ada transmisi manual dan otomatis, sedangkan pada transmisi otomatis atau kerap disebut transmisi matic juga ada bermacam jenisnya. Misalnya pada mobil keluaran terbaru seperti Honda Brio yang memilih menggunakan transmisi matic CVT ketimbang AT konvensional. Apa sih keunggulan CVT sehingga banyak dipakai pada mobil-mobil terbaru saat ini?
Awalnya, pabrikan mobil hanya menyediakan transmisi AT konvensional dengan planetary gear. Seiring inovasi dan kebutuhan berkendara yang nyaman, mendorong mulai banyak mobil bertransmisi otomatis atau matic yang menggunakan teknologi continous variable transmission (CVT).
Sistem perpindahan giginya pun berbeda, untuk matic konvensional berpindah bertahap, sedangkan untuk metik jenis CVT langsung meluncur saja tanpa ada jeda. Bahkan, transmisi matic CVT juga terdapat opsi perpindahan gigi layaknya manual dengan cara kerja melimit secara bertahap rasio CVT yang berputar.
"Matic dulu emang boros, sekarang nggak karena sudah ada teknologi lock up clutch. Untuk yang CVT malah lebih irit dari manual," Hermas Efendi Prabowo, Pemilik Bengkel Worner Matic.
Perbedaan Transmisi CVT dan Matic Konvensional
Pada matic konvensional, perpindahan transmisi digerakan oleh seperangkat planetary gear set. Didalamnya terdapat rasio gigi yang berbeda-beda, menyesuaikan putaran mesin dan kecepatan kendaraan. Jenis matic konvensional ini masih banyak digunakan pada MPV seperti Toyota Avanza, Mitsubishi Xpander, atau Suzuki Ertiga.
Pada matik konvensional, perangkat planetary gear set sangat bergantung pada kinerja oli. Itulah mengapa seluruh perangkat ini harus dilumasi oleh oli untuk mengatur perpindahan gigi secara hidrolis.
Transmisi otomatis AT konvensional menggunakan 3 komponen utama yaitu torque converter, planetary gear set, dan hydraulic control unit. Fungsi dari Hydraulic Control Unit adalah mengontrol kopling. Dimana pada mobil transmisi manual, gerak kopling dikontrol dari pedal pengemudi.
Torque converter bekerja dengan memanfaatkan tekanan oli dari valve body yang menggerakkan input shaft dari transmisi otomatis yang berguna untuk menggerakkan mobil.
Cara Kerja Transmisi Matic CVT, Beri Kenyamanan Berkendara Lebih Baik
Jenis transmisi otomatis AT memang menghasilkan performa akselerasi lebih bagus dari CVT. Nah, untuk matic CVT ini terdiri dari komponen yang lebih sederhana dan fokusnya lebih kepada sisi kenyamanan yang lebih baik saat berkendara.
Cara kerjanya amat mirip dengan transmisi CVT pada skutik. CVT ini dahulu sering digunakan pada mobil menengah atas, namun kini mulai banyak dipakai pada mobil entry level seperti city car di Honda Brio dan MPV seperti Honda Mobilio.
Pada CVT juga memakai minyak pelumas untuk menggerakkan sistem hidrolis. Sementara untuk mengatur konversi putaran mesin dan rasio gigi, cuma memanfaatkan belt baja. Jadi, belt baja ini yang jadi media untuk mendistribusikan tenaga dengan mengatur momen gerak pulley transmisi.
Transmisi jenis CVT dapat melakukan perubahan rasio pulley yang menyesuaikan dengan putaran mesin. Proses perpindahan transmisi dihasilkan oleh perubahan diameter belt di pulley karena dorongan pelumas CVT di primary pulley dan tahanan pegas di secondary pulley.
Gerak sabuk baja ini membuat perpindahan gigi sangat halus dan tidak terasa oleh pengemudi. Selain itu, hentakan saat perpindahan gigi juga sangat kecil.
Karena rasio transmisi cukup fleksibel, maka CVT mampu menyesuaikan agar kerja mesin menjadi lebih sigap dan ringan. Untuk itu, CVT diklaim lebih baik dalam efesiensi bahan bakar.
Transmisi Matic CVT Lebih Unggul Konsumsi BBM
Jenis transmisi CVT sangat cocok bagi pengendara yang menginginkan kenyamanan dan serba mudah dalam berkendara. Karena saat mengendarai mobil dengan transmisi CVT hanya tinggal gas dan rem saja dengan perpindahan gigi yang sangat halus.
CVT memproporsikan putaran mesin terbaik dengan kecepatan yang kita mau. Untuk jenis matic CVT terbukti lebih irit bahan bakar seperti pada Honda Brio yang bisa mencapai angka lebih dari 20 km/liter. Ini karena rasio gigi dan putaran belt berusaha menjaga putaran mobil supaya tidak cenderung tinggi.
Pada transmisi CVT, Anda cukup sedikit saja menginjak pedal gas untuk menjaga kecepatan mobil setelah kickdown untuk akselerasi spontan. Putaran CVT menjaga kecepatan mobil tidak langsung drop.
"Putaran pulley matic baik itu pulley primer ataupun pulley sekunder itu dimonitor oleh sensor. Perbandingan rasio putaran ditentukan dan disampaikan ke ECU. Komputer yang menentukan rasio kecepatan berapa ada di putaran berapa," sebut Hermas dalam video di akun YouTube Worner Matic.
Selagi ECU memerintahkan pulley input menjaga putaran belt CVT, putaran mesin bisa berangsur turun dengan dibantu oleh torque converter. Dengan begini konsumsi bahan bakar bisa dihemat.
"Kalau mau dibandingkan, transmisi CVT di jalan datar dalam atau luar kota pasti lebih efisien dibandingkan AT karena tidak terjadi pembuangan torsi yang sia-sia dalam perpindahan gigi," jelas Hermas dalam videonya.
Kelemahan CVT, Lebih Cocok Dipakai Mobil Kota Seperti Honda Brio
Bicara soal kelemahan transmisi CVT, tak bisa memberikan efek engine brake dan kemampuan menanjak yang baik seperti halnya transmisi manual ataupun metik biasa.
"Kemampuan CVT ini terbatas, tergantung dari kapasitas mesin mobil itu. Semakin gede kapasitas mesin maka pulley CVT semakin besar. Keputusan dibuatnya ukuran pulley ini semakin besar, tergantung dari kebutuhan torsi mobil itu," bebernya dalam video.
Lebih lanjut, Hermas menuturkan kalau CVT ini tidak didesain untuk pemakaian di medan berat seperti off road. Sebetulnya matic CVT itu didesain dengan tujuan utama untuk kenyamanan. Itulah mengapa Honda Brio sebagai mobil perkotaan memakai transmisi CVT.
"Jadi kalau teman-teman punya mobil matic dengan CVT untuk off road atau naik turun jalan yang ekstrem dengan muatan yang penuh, tentu saja CVT-nya tidak mampu menahan beban yang berat itu," ungkap Hermas.
Kesimpulan
Sekalipun pengoperasiannya serupa namun pada dasarnya matic konvensional dan CVT adalah dua jenis transmisi yang berbeda. Setiap jenis transmisi punya cara kerja dan kelebihan masing-masing.
Transmisi CVT ini diciptakan untuk menghasilkan sensasi berkendara lebih nyaman dan akselerasi halus. Namun konsekuensinya, performa CVT tidak tangguh untuk medan ekstrem apalagi medan off road.
Untuk kalian yang suka bepergian ke luar kota tapi enggan repot main kopling, maka transmisi otomatis konvensional jadi pilihan yang ideal. Jenis transmisi ini bisa memberikan efek engine brake lebih baik ketimbang CVT ketika melewati turunan panjang.
Namun bila sering melakukan mobilitas dalam kota atau commuter dengan kondisi jalan datar, maka mobil yang pakai transmisi CVT Honda Brio adalah jawaban ideal. Konsumsi bahan bakar bisa hemat dan pengemudi dimanjakan dengan akselerasi yang meluncur halus tanpa ada hentakan.
Berpengalaman di beberapa media online. Bermula menjadi reporter otomotif di situs yang lain hingga kini menjadi Editor di Autofun Indonesia. Penghobi mobil lawas dan anak 90-an banget.
FB:Yongki Sanjaya Putra