Ketahui Konsumsi BBM Nissan Serena C24, Boros Tapi Nyaman
Prasetyo · 22 Okt, 2024 09:16
0
0
Konsumsi BBM Nissan SerenaC24 kerap dinilai boros oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Tak heran stigma ini membuat MPV berpintu geser kelahiran Jepang itu dijauhi para peminat mobil bekas.
Sebagai informasi jika kalian belum familiar dengan sebutan mobil ini, Nissan Serena C24 merupakan Serena MkII alias Serena generasi kedua dari Nissan. MPV ini secara akte, lahir pada tahun 1999 di Negeri Sakura sana.
Dibanding pendahulunya, Sereka MkII hadir dengan desain yang berubah total. Bentuknya agak mengkotak, namun dijejali banyak teknologi modern, serta pilihan mesin yang lebih beragam.
Pasca rilis di Jepang, MPV dengan desain atap tinggi ini juga hadir di Taiwan, Malaysia, China, serta tentunya Indonesia. Khusus pasar Tiongkok, Serena C24 ini berganti nama jadi Dongfeng Yumsun.
Di Jepang sebagai negara asalnya, Serena begitu diminati dan sempat menempati posisi pertama penjualan mobil MPV. Bahkan mobil ini mendapat predikat mobil keluarga dengan penjualan nomor 1 di negara tersebut. Karenanya Nissan Indonesia pun tergerak untuk memboyong mobil ini ke Nusantara.
Adapun di Indonesia, Serena C24 baru resmi dijajakan oleh PT Nissan Motor Indonesia (NMI) pada Juli 2004. Kala itu mobil ini dihadirkan dalam tiga lini tipe yakni Comfort Touring (CT), Highway Star (HWS), dan Autech.
Saat tiba di Tanah Air, Serena pun diterima dengan baik oleh masyarakat Indonesia.Ini lantaran MPV tersebut menawarkan kenyamanan dan kemewahan dibanding beberapa kompetitornya sesama Jepang.
Rival terkuat Serena saat itu hanya datang dari Toyota yang dalam waktu berdekatan juga merilis Innova. Namun perbedaan target konsumen dengan Innova membuat Serena seakan punya pangsa pasarnya tersendiri.
Serena dianggap pilihan tepat buat kalangan keluarga mapan yang menginginkan sebuah MPV nyaman dan berkelas. Sementara Innova lebih ditujukan sebagai kendaraan pekerja keras, karena durabilitas mobilnya yang terkenal sangat baik.
Lantas bagaimana dengan kondisi Nissan Serena C24 bekas saat ini? Apakah masih layak untuk dibeli? Bagaimana pula dengan anggapan konsumsi BBM Nissan Serena C24 yang boros?
Untuk mengupas semua itu, yuk baca artikel ini sampai habis.
Jika pada generasi pertamanya Serena yang masuk ke Indonesia ditawarkan dalam dua varian mesin, yakni SR20DE bertransmisi otomatis, dan mesin GA16DE bertransmisi manual, maka untuk C24 hanya datang dengan satu pilihan mesin.
Yakni mesin QR20DE berkapasitas 2.0-liter yang semua tipe variannya menggunakan transmisi otomatis. Mesin ini diklaim sanggup menghasilkan tenaga puncak 150 PS dengan torsi maksimum di 198 Nm. Tenaga tersebut kemudian disalurkan ke sistem penggerak roda depan (FWD).
Sebagai pembeda antara tipe CT, HWS, dan Autech, bisa dilihat secara eksterior. Tipe CT tampil paling "polos" tanpa ada tambahan bodykit atau aksesoris lainnya. Sementara tipe HWS sudah disisipi bodykit add on pada under spoiler di bumper depan dan belakang, serta side skirt. Selain itu tipe HWS juga pakai velg berdesain multi spoke yang beda dengan tipe CT.
Adapun untuk varian Autech hadir dengan tampilan yang lebih mewah. Ini berkat beberapa aksen chrome yang disematkan di bagian bodi. Seperti pada grill depan dan beberapa aksen tipis lainnya. Tipe ini juga menggunakan bodykit di sekeliling tubuhnya.
Perbedaan lain ada pada bagian kabin. Sebagai tipe basic alias trim terendah, varian CT tidak dilengkapi dengan sliding door elektrik. Alhasil buka tutup pintu penumpang belakang masih digerakkan manual.
Sementara itu dua tipe taratasnya yakni HWS dan Autech sudah menggunakan bukaan pintu elektrik yang bisa diatur dari tombol di sisi pengemudi. Kemudian juga telah disematkan monitor sebagai infotainment tambahan bagi penumpang belakang.
Kedua varian ini juga sudah menggunakan material kulit untuk membalut seluruh jok dan bagian trim pintu. Lantas bagai bagian belakang sandaran kursi pengemudi dan penumpang depan juga sudah disisipkan meja lipat. Lantas kaca jendela penumpang baris kedua dan ketiga pun diberi tirai. Tak lupa demi kenyamanan pengemudi juga sudah disisipkan kamera mundur.
Meski jadi tipe yang paling bawah, bukan berarti Serena CT terlupakan unsur kenyamanan penumpang belakang. Sebab jok baris kedua di semua tipe Serena C24 sudah mengadopsi tipe captain seat yang menawarkan kenyamanan serta ruang kabin yang luas. Selain itu, secara tidak langsung mempermudah akomodasi penumpang di baris ketiga untuk keluar maupun masuk melalui celah lorong ditengahnya.
Bicara harga Nissan Serena C24 bekas, kini sudah jauh lebih terjangkau dibanding harga barunya 20 tahun silam. Kala pertama kali diluncurkan, Nissan membanderol Serena generasi kedua ini dengan harga mulai dari Rp 233 juta untuk varian terendahnya. Sementara di tipe tertinggi, banderolnya hampir menyentuh Rp 300 juta.
Kini, untuk harga Nissan Serena C24 bekas keluaran tahun 2004, ada yang membuka harga di kisaran Rp 60 juta. Sementara untuk produksi akhir Serena Gen kedua ini yaitu yang kelahiran tahun 2011 atau 2012, harga sekennya ada di rentang Rp 100 jutaan hingga Rp 130 jutaan.
Namun tentunya harga seken mobil tersebut sangat bervariasi tergantung dari kondisi unit, tipe, serta tahun produksi.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, untuk pasar Indonesia, Nissan Serena C24 cuma hadir dengan satu pilihan mesin saja. Yaitu mesin bensin 2.0-liter 4 silinder segaris 16 valve yang berkode QR20DE.
Mesin tersebut mampu menghasilkan tenaga 152 PS pada 6.000 rpm serta torsi maksimal 200 Nm di 4.000 rpm. Mesin ini lantas dikawinkan dengan transmisi otomatis 4-percepatan. Mengenai akselerasi yang dihasilkan, mesin ini terbilang cukup halus. Dengan begitu jangan heran apabila mengendarai mobil ini akan terasa nyaman.
Urusan konsumsi BBM Nissan Serena C24, beberapa sumber yang berhasil kami rangkum menuliskan, jika untuk rute perjalanan di dalam kota dengan kondisi traffic yang terkadang macet serta stop and go, konsumsi bahan bakar mobil ini ada di kisaran 8-9 km/liter.
Sementara konsumsi bahan bakar Nissan Serena C24 dengan rute luar kota yang lebih banyak melintasi jalan tol dengan kecepatan stabil, angkanya bisa didapat 11-12 km/liter. Tapi tentu saja kondisi tersebut dengan catatan mesin dalam keadaan sehat, dan gaya berkendaranya tidak agresif.
Catatan ini memang tidak bisa dibilang efisien. Apalagi jika kalian sebelumnya menggunakan mobil jenis LCGC maupun Low MPV yang konsumsi bahan bakarnya bisa tembus di atas 17 km/liter.
Tetapi kalau melihat rival terkuatnya yaitu Toyota Kijang Innovabermesin bensin, maka catatan konsumsi BBM Nissan Serena hanya terpaut sedikit dengan kompetitornya itu.
Konsumsi BBM Nissan Serena C24 Borots Tapi Sajikan Kenyamanan Berkendara
Generasi kedua Nissan Serena ini memang dikenal dengan kenyamanannya walau usianya tak lagi muda. Seperti yang bisa diketahui, lengan ayun mobil ini menggunakan McPherson Strut Independen di bagian depan serta Rigid Axle dengan Torsion Beam di roda belakangnya.
Bukan cuma itu saja, baris kedua dan baris ketiga mobil ini juga terasa cukup nyaman ketika mencoba duduk didalamnya. Hal ini juga didukung dengan legroom serta headroom yang luas.
Oh iya, sebagai catatan, baris kedua dengan jok captain seatnya tersebut mendapat pengaturan reclining. Dengan begitu jarak dan luas ruang kabin dapat diatur menyesuaikan kebutuhan. Lantas ada juga meja lipat yang disertai arm rest di jok baris pertama dan kedua.
Sebagai mobil keluarga, kompartemen atau laci untuk meletakan barang memang sangat diperlukan. Dengan begitu, Nissan Serena C24 ini menjawab kebutuhan keluarga Indonesia. Seperti yang diketahui, mobil ini memiliki berbagai macam kompartemen penyimpanan seperti glove box, console box di bagian bawah center cluster serta bagian tengah antara pengemudi dan penumpang depan, cup holder juga door pocket di setiap joknya.
Tak heran dengan semua perangkat tersebut mobil ini terasa lembut dan begitu nyaman bahkan ketika melewati jalan yang berkontur sekalipun. Jadi jika kalian mau membeli unit bekasnya, perhatikan dengan benar kondisi kaki-kaki mobil tersebut jika ingin mendapatkan kenyamanan berkendara yang maksimal.
Mengetahui fitur keselamatan yang ada pada generasi kedua Nissan Serena, mobil ini telah mendapatkan Airbag, ABS+EBD dan Brake Assist. Selain itu juga terdapat fitur seat belt dan sensor parkir untuk mendukung keselamatan.
Kesimpulan
Harga Nissan Serena C24 bekas yang sudah jauh lebih murah dibandingkan saat baru dirilis, membuatnya menjadi alternatif ekonomis bagi mereka yang mencari kendaraan keluarga dengan kapasitas besar dan fitur kenyamanan yang baik.
Meskipun usianya sudah tidak muda lagi, Serena C24 tetap menawarkan kenyamanan berkendara, terutama bagi penumpang belakang. Ruang kabin yang luas, tempat duduk yang nyaman, serta suspensi yang lembut membuatnya ideal untuk perjalanan jauh maupun dalam kota.
Fitur-fitur yang disematkan pada mobil ini masih cukup memadai untuk memenuhi kebutuhan keluarga modern. Namun, dalam hal konsumsi BBM Nissan Serena C24 cenderung kurang efisien jika dibandingkan dengan kendaraan MPV keluaran terbaru. Ini bisa menjadi bahan pertimbangan buat kalian yang mau membeli MPV tersebut terkait biaya operasional, terutama untuk biaya bahan bakar.
Meski begitu, Secara keseluruhan, Nissan Serena C24 adalah kendaraan yang menawarkan kenyamanan dan fungsionalitas tinggi dengan harga yang terjangkau. Sangat layak bagi keluarga yang mengutamakan kenyamanan, terutama untuk perjalanan jarak jauh.
Nissan Serena C24 pertama kali hadir di Indonesia pada tahun 2004 dan dihentikan penjualannya di 2013.
Apakah Nissan Serena C24 boros?
Kalau dibandingkan mobil LMPV modern atau bahkan LCGC 7-penumpang, jelas Nissan Serena C24 terasa boros. Namun kalau disejajarkan dengan MPV Medium bermesin bensin N/A dengan usia yang setara, rasanya konsumsi BBM Serena C24 tidak terpaut jauh.
Nissan Serena berpengegrak roda depan atau belakang?
Nissan Serena menggunakan sistem penggerak roda depan (FWD).
Berapa kapasitas tangki Nissan Serena C24?
Kapasitas tangki bahan bakar Nissan Serena C24 mencapai 60 liter.
Menggeluti bidang jurnalistik otomotif sejak 2009 selaras dengan hobinya dalam memodifikasi mobil. Apalagi karakteristik yang berbeda dari setiap kendaraan yang dibuat oleh masing-masing pabrikan, terus menumbuhkan minatnya di dunia otomotif hingga saat ini.