Krisis Chip Semikonduktor Makin Parah, Inden Mobil Baru Sampai 4 Tahun, Indonesia Gimana?
Prasetyo · 11 Mar, 2022 09:04
0
0
Krisis chip semikonduktor dianggap makin mengkhawatirkan.
Inden Honda HR-V 2022 sampai 9 bulan.
Pengiriman Mazda CX-5 dan CX-30 tertunda 4 bulan.
Inden Suzuki Jimny dan Land Cruiser 300 jadi tahunan.
GAIKINDO klaim Indonesia baik-baik saja
Keterlambatan pasokan suku cadang akibat krisis chip semikonduktor belum selesai. Bahkan disebut-sebut jadi makin serius bagi kelangsungan industri otomotif dunia. Beberapa pabrikan pun harus melakukan penundaan pengiriman unit produksinya lataran ketiadaan suku cadang yang dibutuhkan.
Honda merupakan satu pabrikan yang mengalami dampak cukup besar. Krisis chip semikonduktor pun mengganggu penjualan Honda Vezel 2022 atau yang di Indonesia dikenal sebagai HR-V. Menurut laporan Bestcarweb, Jumat (12/03/2022), masa inden Honda HR-V 2022 di Jepang mengular sampai 9 bulan.
Bahkan untuk varian "PLay" yang memiliki atap panoramic sunroof, waktu pengirimannya tidak bisa dipastikan. Inden Honda HR-V 2022 sedikit lebih pendek yakni cuma 3 bulan untuk varian yang menggunakan mesin bensin turbo.
Inden yang cukup lama ini selain akibat kekurangan pasokan karena krisis chip semikonduktor, peminat akan mobil baru Honda tersebut juga begitu tinggi. Sejak diluncurkan 22 April 2021, pemesanan bulanan HR-V terbaru di Negeri Sakura itu mencapai 4.200 unit. Angka ini naik 88,5% dibanding penjualan Honda HR-V generasi sebelumnya.
Terganggunya pasokan chip semikonduktor rupanya bukan hanya melanda Honda. Toyota yang pernah mengklaim masih bisa "selamat" dari krisis ini pun sedang menghadapi kegelisahan yang sama.
Untuk model Yaris Cross dan Corolla Cross kabarnya harus inden sampai 5 bulan. Lalu untuk Harrier dan RAV4 indennya 6 bulan. Bahkan untuk Land Cruiser 300 antriannya sampai 4 tahun.
Kemudian masalah yang sama juga sedang dihadapi Mazda. Unit Mazda CX-5 dan CX-30 terbaru harus tertunda sampai 4 bulan dari waktu debutnya. Dari kubu Suzuki, inden pun dirasakan untuk pengiriman Suzuki Jimny dan Jimny Sierra. Bahkan kedua mobil ini harus inden hingga 2 tahun.
GAIKINDO Klaim Indonesia Aman Hadapi Krisis Chip Semikonduktor
Yohannes Nangoi selaku Ketua Umum GAIKINDO (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) turut menanggapi masalah ini. Ditemui Rabu (09/03/2022) di JCC Senayan, Jakarta, Nangoi mengungkapkan situasi industri otomotif di dalam negeri sedikit berbeda dengan global.
"Jadi kita sedikit diuntungkan karena disini belum banyak mobil yang full listrik. Chip itu kan banyak dibutuhkan buat mobil-mobil listrik, sementara untuk yang mobil pembakaran internal biasa tidak butuh terlalu banyak chip," kata dia.
Ia pun mengklaim jika pihaknya sudah berkomunikasi dengan para prinsipal otomotif untuk lebih memprioritaskan pengiriman chip semikonduktor ke Indonesia. "Kami bilang sama mereka, tolong chip itu kirim sedikit ke Indonesia. Karena dengan chip yang sedikit bisa buat banyak mobil di Indonesia," ucapnya.
Dengan keadana seperti inilah, kelancaran proses produksi diharapkan bisa terus berjalan normal dan inden yang panjang tidak terjadi. "Jangan khawatirlah, masyarakat beli mobil stoknya ada kok," tukas Nangoi.
Menggeluti bidang jurnalistik otomotif sejak 2009 selaras dengan hobinya dalam memodifikasi mobil. Apalagi karakteristik yang berbeda dari setiap kendaraan yang dibuat oleh masing-masing pabrikan, terus menumbuhkan minatnya di dunia otomotif hingga saat ini.